LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS PAMONG BUDAYA DI
BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA YOGYAKARTA
PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN
PRAJABATAN GOLONGAN
III
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahNya sehingga penulis dapat melaksanakan Diklat Prajabatan Gelombang
III dengan baik dan lancar. Laporan
Aktualisasi Nilai - Nilai Dasar Profesi PNS Pamong Budaya Di Balai Pelestarian
Nilai Budaya Yogyakarta ini merupakan
salah satu perwujudan proses pembelajaran Nilai Dasar Profesi PNS. Materi
tersebut diperoleh selama pendidikan dan pelatihan prajabatan CPNS Kemendikbud
Golongan III di Pusbangtendik, Jalan Raya Cinangka, Km. 19, Bojongsari, Depok,
Jawa Barat.
Berawal dari ASN/PNS yang dituntut untuk memiliki kinerja
profesional berorientasi pada kepentingan masyarakat, bangsa, negara, dan tanah
air seperti yang dijelaskan dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negeri, CPNS harus menempuh pendidikan
dan pelatihan yang mengarah kepada upaya peningkatan sikap dan semangat
pengabdian, sehingga cita – cita yang ada pada UU ASN bisa tercapai dengan
baik. CPNS yang memiliki kompetensi harus mengikuti dan lulus Diklat Prajabatan
sebagai syarat untuk dapat diangkat menjadi PNS. Sebagai peserta diklat, penulis
mengucapkan terimakasih kepada
1. Ibu Dra.
Christriyati Ariani, M.Hum., selaku mentor
yang telah bersedia memberikan bantuan,
konsultasi serta
arahan di unit kerja penulis;
2. Ibu Novia Nurul Badi’ah, S.Pd., M.Pd., yang telah memberikan bimbingan penulis untuk menyelesaikan tugas aktualisasi nilai dasar;
3. Satgas di lingkungan Pusbangtendik, yang
telah mengurus dan membantu penulis
selama Diklat berlangsung.
Penulis
juga menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan dalam laporan ini baik materi maupun penyajiannya. Oleh karena
itu penulis sangat membutuhkan saran dan
kritik yang membangun.
Depok, 6 April 2015
Indra Fibiona, S.S.
DAFTAR ISI
Lembar
pengesahan.......................................................................................................
Kata
pengantar................................................................................................................
Daftar
isi..........................................................................................................................
Daftar
tabel......................................................................................................................
Daftar
gambar..................................................................................................................
I.
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang...................................................................................
B. Tujuan
Aktualisasi.............................................................................
II.
Rasional Penetapan Aktivitas Aktualisasi Berdasarkan
5 Nilai Dasar.................................................................................................
III.
Agenda Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pns
A. Pelaksanaan
Kegiatan Sesuai Dengan Kondisi Riil..................
B.
Capaian
Agenda Aktualisasi Pamong Budaya Di BPNB Yogyakarta
IV.
Strategi Pembimbingan
A. Pembimbingan
dengan Coach.........................................................
B. Pembimbingan
dengan Mentor........................................................
V.
KENDALA DAN STRATEGI MENGATASINYA.......................................
VI.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.......................................................................................
B. Rekomendasi...................................................................................
DaftarPustaka.............................................................................................................
DAFTAR
TABEL
Tabel 1.1 Keterkaitan Aktualisasi
Kegiatan Dengan 5 Nilai Dasar
Tabel 2.1 Pelaksanaan Kegiatan Membuat Invetarisasi
Warisan Budaya Tak Benda wilayah Jawa Timur
Tabel 2.2 Pelaksanaan Kegiatan Membuat Inventarisasi
Dokumen Karya Akademik Kebudayaan Berupa Ritus
Tabel 2.3 Pelaksanaan Kegiatan Membuat Draft Metode Penilaian
Terhadap Peserta (Dalam Kepanitiaan Lawatan Sejarah Dan Kebudayaan Di Sumenep,
Madura)
Tabel 2.4 Pelaksanaan Kegiatan Membuat proposal Jurnal
Online untuk peningkatan mutu
Tabel 2.5 Pelaksanaan Kegiatan Melakukan Tugas
Kesekretariatan Jurnal Patrawidya
Tabel 2.6 Pelaksanaan Kegiatan Membuat Leaflet “Serat
Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat Jawa”
Tabel 2.7 Pelaksanaan Kegiatan Pembuatan dan Publikasi
Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”
Tabel 2.8 Pelaksanaan Kegiatan Menyusun dan merevisi
Proposal Penelitian “Lasem dalam prespektif Budaya dan Sejarah”
Tabel 2.9 Pelaksanaan Kegiatan Melakukan Membuat
Naskah Siaran RRI dalam Bahasa Jawa
Tabel 2.10 Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan Merevisi Naskah
Jurnal Patrawidya
Tabel 3.1 Capaian
Agenda Aktualisasi Pamong Budaya di BPNB Yogyakarta
Tabel 4.1 Pelaksanaan bimbingan dengan Coach
Tabel 4.2 Jadwal
bimbingan dengan Mentor
Tabel 5.1 Kendala internal dan strategi
penyelesaian
Tabel 5.2 Kendala internal dan strategi penyelesaian
DAFTAR
GAMBAR
Gambar 1.
Struktur Organisasi BPNB
LAMPIRAN
LAMPIRAN
UMUM
Lampiran Surat
Pernyataan Susunan Kegiatan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar PNS
Lampiran Surat
Pernyataan Telah Melakukan Kegiatan Aktualisasi Nilai Nilai Dasar PNS
Bukti Choaching
LAMPIRAN
KEGIATAN
Lampiran Kegiatan 1 Membuat
Invetarisasi Warisan Budaya Tak Benda wilayah Jawa Timur
Lampiran Kegiatan 2 Membuat
Draft Metode Penilaian Terhadap Peserta (Dalam Kepanitiaan Lawatan Sejarah Dan
Kebudayaan Di Sumenep, Madura)
Lampiran Kegiatan 3 Membuat
Draft Metode Penilaian Terhadap Peserta (Dalam Kepanitiaan Lawatan Sejarah Dan
Kebudayaan Di Sumenep, Madura)
Lampiran Kegiatan 4 Membuat
proposal Jurnal Online untuk peningkatan mutu
Lampiran Kegiatan 5 Melakukan
Tugas Kesekretariatan Jurnal Patrawidya
Lampiran Kegiatan 6 Membuat
Leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat Jawa”
Lampiran Kegiatan 7 Pembuatan
dan Publikasi Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”
Lampiran Kegiatan 8 Menyusun
dan merevisi Proposal Penelitian “Lasem dalam prespektif Budaya dan Sejarah”
Lampiran Kegiatan 9 Melakukan
Membuat Naskah Siaran RRI dalam Bahasa Jawa
Lampiran Kegiatan 10 Kegiatan
Merevisi Naskah Jurnal Patrawidya
LAPORAN
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III
Nama
Peserta
|
:
|
Indra Fibiona
|
Angkatan/Kel./No.
Absen
|
:
|
VI/ Kelompok /17
|
Jabatan
|
:
|
Pamong Budaya
|
Unit
Kerja
|
:
|
Balai
Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta
|
Sumber
Kegiatan
|
:
|
SKP / Penugasan Atasan Langsung / Inisiatif
Sendiri
|
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perbaikan kinerja aparatur sipil saat ini merupakan suatu keharusan jika dikaitkan dengan perkembangan dan
tuntutan good governance1 yaitu
profesionalisme, akuntabilitas, penegakan etika dan moral dalam penyelenggaraan
pelayanan publik. Pada dasarnya, Good
governance diarahkan untuk mengimplementasikan
tata kelola
pemerintahan yang ideal (Keban dalam Pramusinto (ed.), 2010). Keberadaan PNS (Pegawai Negeri Sipil/ Aparatur Sipil Negeri) yang kompeten menjadi variabel penting dalam rangka melaksanakan tata kelola
pemerintahan yang ideal dan
berorientasi pada pelayanan. Melihat realitas yang ada, PNS sebagai aparatur negara
masih memiliki kinerja yang rendah. Hal ini didasarkan pada kompetensi dan
produktivitas PNS yang masih rendah serta
banyaknya perilaku yang rule driven, paternalistik
dan kurang profesional (bkn.go.id). Oleh
karena itu, diperlukan manajemen sumber daya aparatur sipil negara yang baik
guna mengatasi hal tersebut.
Sebagai tindak lanjut pemerintah
dalam pengembangan sumber daya manusia aparatur negara agar memiliki
profesionalitas kinerja, Pemerintah mengeluarkan UU
No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negeri. Undang – Undang ini juga mengedepankan tentang kualifikasi, dan kompetensi yang harus
dimiliki Aparatur Sipil Negeri untuk
melaksanakan tugas dan fungsi pemerintahan dan pembangunan selaras dengan
berbagai tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia. Aparatur Sipil Negeri yang
umum disebut sebagai birokrat saat ini merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik
yang harus memiliki kualifikasi dan kompetensi guna melaksanakan tugas
pemerintahan dan pembangunan yang lebih baik sesuai dengan UU No. 5 Tahun 2014
tentang ASN.
Selaras dengan UU No. 5 Tahun 2014
tentang ASN, Diklat Prajabatan menuntut Calon Pegawai Negeri Sipil untuk membuat
Laporan Aktualisasi Nilai Dasar Profesi PNS sebagai pertanggungjawaban dari
kegiatan yang dilakukan di unit kerja masing-masing, serta mengaktualisasikannya
sepanjang waktu. Terkait dengan hal tersebut, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan yang telah mengadakan rekruitmen
CPNS tahun 2013 menanamkan nilai dasar profesionalisme Aparatur Sipil Negeri
melalui Diklat Prajabatan.
Salah satu organisasi publik yang
berada dalam naungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan adalah Balai Pelestarian Nilai
Budaya. Orgnisasi tersebut merupakan
lembaga di yang memiliki core competencies dalam pelestarian niai budaya. Terdapat 11 unit BPNB (Balai Pelestarian Nilai Budaya)
di Indonesia yang melakukan rekruitmen Calon Aparatur Sipil Negeri, salah
satunya adalah BPNB Yogyakarta.
Visi Balai Pelestarian Nilai Budaya
Yogyakarta adalah “terwujudnya ketahanan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal,
dalam upaya memperkuat karakter dan jati diri bangsa menuju kesejahteraan
masyarakat”. Visi tersebut dicapai dengan misi sebagai
berikut.
1. Meningkatkan
pemahaman masyarakat dalam melestarikan nilai-nilai sejarah dan budaya.
2. Meningkatkan
kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pelestarian yang mencakup:
pengkajian, perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai sejarah,
budaya, seni dan film, sehingga memiliki ketahanan terhadap pengaruh budaya
global yang bersifat yang negatif.
3. Meningkatkan
penggalian, pengembangan, dan pelestarian karya budaya lokal.
4. Meningkatkan
kemampuan pengelolaan karya budaya lokal dalam rangka pelestarian,
pengembangan, perlindungan maupun pemanfaatannya.
Misi tersebut kemudian diwujudkan melalui
strategi agar pencapaiannya bisa diraih secara maksimal. Adapun strategi yang
dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Peningkatan
pembangunan karakter dan jatidiri bangsa, melalui: dialog interaktif,
penayangan film dokumenter sejarah dan budaya.
2. Pelestarian
sejarah dan nilai tradisional, antara lain melalui penelitian bidang sejarah
dan nilai tradisional, inventarisasi karya budaya, dialog budaya, festival,
pergelaran, lomba, sosialisasi, lawatan budaya/sejarah, diskusi dan sarasehan.
3. Perlindungan
masyarakat adat melalui sarasehan dan dialog budaya spiritual.
4. Pelaksanaan
koordinasi dan sinkronisasi serta kerjasama dengan instansi/lembaga terkait,
melalui seminar, sarasehan, dialog, diskusi, apresiasi kesejarahan, nilai budaya, seni dan film.
5. Pengembangan
sistem dan pengelolaan data dan informasi, melalui pembuatan database dan website tentang kesejarahan.
Terkait dengan visi dan misi serta strategi
yang ditempuh, BPNB memiliki struktur organisasi
yang dituntut untuk mampu bekerja dalam
mewujudkan strategi agar linear dengan visi dan misi. Adapun struktur organisasi BPNB adalah sebagai
berikut.
Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi BPNB
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repubik Indonesia,
Nomor 53 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelestarian Nilai
Budaya
Struktur Organisasi Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta terdiri atas
a. Kepala BPNB
Kepala
BPNB adalah jabatan struktural eselon III.a. Tugas kepala bagian adalah
memimpin (mengelola dan mengkoordinasi) BPNB dalam menjalankan tugas dan fungsi
BPNB.
b. Subbag Tata Usaha
Subbag
Tata Usaha dikepalai oleh Kepala
Subbagian yang memiliki jabatan struktural eselon IV. Subbag Tata Usaha
mempunyai tugas melakukan urusan perencanaan, keuangan, kepegawaian,
ketatalaksanaan, persuratan dan kearsipan, barang milik negara,
kerumahtanggaan, dan pengelolaan perpustakaan BPNB. Dengan demikian, Subbag
Tata Usaha memiliki tupoksi berupa tugas diferensiasi (membantu urusan kelompok jabatan fungsional) agar pelaksanaan pelestarian terhadap aspek-aspek
tradisi, kepercayaan, kesenian, perfilman, dan kesejarahan di wilayah kerja DIY, Jateng dan Jatim dapat
tercapai dengan baik.
c. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok
jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan tugas
jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pada
BPNB Yogyakarta, Jabatan fungsional terdiri dari jabatan fungsional peneliti
sesuai dengan kepakarannya dan jabatan fungsional pamong budaya.
Pasal 10 Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Balai Pelestarian Nilai Budaya menyebutkan bahwa baik Kepala BPNB, Kepala
Subbag TU, dan Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional dalam
melaksanakan tugasnya wajib
a. menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan
sinkronisasi serta kerja sama baik di lingkungan internal maupun eksternal
BPNB.
b. melaksanakan akuntabilitas kinerja.
c. melaporkan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya
kepada atasan secara berjenjang.
Salah satu jabatan fungsional yang berkontribusi
dalam merealisasikan strategi adalah Pamong Budaya. Sebagaimana dijelaskan dalam
uraian tugas dan fungsi jabatan pamong budaya, Pamong Budaya merupakan
jabatan yang memunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk
pembinaan kebudayaan yang diduduki oleh PNS, dan harus memenuhi kriteria
memiliki penguasaan terhadap pengetahuan, metodologi dan teknis analisis di
bidang sejarah dan kebudayaan.
Pamong budaya dengan jabatan Pamong Budaya Pertama, memiliki tugas dengan unsur kegiatan antara lain sebagai berikut.
Menyusun
kegiatan pelestarian nilai budaya di lingkungan Balai Pelestarian Nilai Budaya
Yogyakarta.
1. Melaksanakan
inventarisasi nilai budaya dengan teknik yang tepat.
2. Mengelola
dokumen nilai budaya dengan baik agar sewaktu-waktu dapat dipergunakan.
3. Mengolah
dan menyusun bahan informasi nilai budaya dalam bentuk naskah leaflet.
4. Berperanserta
dalam pembinaan danpengembangan nilai budaya sebagai pemandu pameran.
5. Berperan
serta dalam pembinaan dan pengembangan nilai budaya sebagai panitia.
6. Berperan
serta dalam pembinaan dan pengembangan nilai budaya sebagai peserta.
7. Melaporkan
pelaksanaan tugas pokok secara tertulis kepada atasan langsung.
8. Melaksanaan
tugas kedinasan lainnya secara lisan maupun tertulis kepada pimpinan.
Jika dikaitkan
dengan visi dan misi BPNB Yogyakarta, Calon PNS
Pamong Budaya Pertama harus memiliki core competencies untuk mampu mewujudkan
strategi pelestarian
sejarah dan nilai tradisional, melalui penelitian bidang sejarah dan nilai
tradisional, inventarisasi karya budaya, dialog budaya, festival, pergelaran,
lomba, sosialisasi, lawatan budaya/sejarah, diskusi dan sarasehan. Untuk
itu, dalam Diklat Prajabatan ini, Pamong
Budaya BPNB Yogyakarta dituntut agar mampu menyusun rencana
aktualisasi kegiatan, mengimplementasikan rencana yang telah memuat nilai dasar
profesi PNS tersebut dan melaporkannya sebagai bentuk pertanggungjawaban sesuai
dengan kompetensi dan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Adapun dasar hukum pembuatan Laporan
Aktualisasi Nilai Dasar Profesi PNS ini bagi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) jabatan
Pamong Budaya pada Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta
adalah sebagai berikut.
1. UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negeri;
2. Peraturan
Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian
Negara Republik Indonesia;
3. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2012 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya;
4. Peraturan
Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 29 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas Balai
Pelestarian Nilai Budaya;
5. Peraturan Kepala LAN Nomor 38 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pelaksanaan Diklat Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III;
6. DIPA
Balai Pelestarian Sejarah dan nilai Tradisional Yogyakarta Tahun 2015;
7. Uraian Tugas Pokok Pamong Budaya Balai Pelestarian Nilai
Budaya Yogyakarta.
B.
Tujuan Aktualisasi
Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, Pamong Budaya
BPNB Yogyakarta dituntut untuk menyusun rencana aktualisasi kegiatan, mengimplementasikan
rencana tersebut (aktualisasi) dan membuat laporan aktualiasi sebagai bentuk
pertanggungjawaban, sesuai dengan kompetensi dan peraturan perundang – undangan
yang berlaku dalam pelaksanaan
Diklat Prajabatan ini. Hal
tersebut memiliki maksud dan tujuan. Adapun tujuan aktualisasi nilai asar
profesi PNS antara lain sebagai berikut.
1. Peserta diharapkan mampu mengaktualisasikan Nilai –
Nilai Dasar Profesi PNS di tempat tugas
masing.
2. Peserta diharapkan mampu menganalisis dampak apabila
Nilai – Nilai Dasar Profesi PNS di tempat tugas masing masing tidak
diimplementasikan dengan baik.
II. Rasional Penetapan Aktivitas Aktualisasi Berdasarkan
5 Nilai Dasar
Kegiatan
yang diaktualisasikan dan memuat nilai nilai dasar profesi PNS berdasarkan Uraian Tugas yang dituangkan
dalam SKP sebagai Pamong Budaya ditambah dengan kegiatan yang diberikan
langsung dari atasan, serta kegiatan yang sifatnya inisiatif (berasal dari ide
sendiri untuk menunjang visi dan misi BPNB). Terdapat 4 kegiatan yang berdasarkan
uraian tugas Pamong Budaya, diantaranya adalah membuat invetarisasi warisan
budaya tak benda, membuat inventarisasi
dokumen karya akademik kebudayaan, membuat draft metode penilaian terhadap
peserta (keikutsertaan dalam kepanitiaan lawatan sejarah dan kebudayaan di
sumenep, madura), dan membuat leaflet “Serat
Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat Jawa”. 4 kegiatan lainnya merupakan tugas
yang diberikan oleh atasan serta inisiatif sendiri. Adapun tugas yang diberikan
oleh atasan yaitu melakukan tugas kesekretariatan Jurnal Patrawidya serta menyusun dan merevisi proposal penelitian
“Lasem dalam Prespektif Budaya dan Sejarah. Tugas
inisiatif yang dilakukan untuk menunjang terwujudnya visi misi BPNB Yogyakarta
yaitu membuat proposal Jurnal Online untuk peningkatan mutu dan pembuatan serta
publikasi leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”.
Pada proses aktualisasi nilai dasar profesi
PNS, terdapat beberapa kegiatan tambahan. Kegiatan tambahan tersebut antara
lain kegiatan yang dilaksanakan sebagai tugas dari atasan, yaitu membuat Naskah
Siaran RRI dalam Bahasa Jawa. Selain itu, kegiatan yang merupakan inisiatif
sendiri, yaitu merevisi naskah Jurnal Patrawidya. Adapun
nilai dasar profesi PNS yang
diaktualisasikan dalam seluruh
kegiatan yang telah dilaksanakan dijelaskan dalam tabel 1.1 sebagai
berikut.
Tabel 1.1Keterkaitan
Aktualisasi Kegiatan Dengan 5 Nilai Dasar
No
|
Kegiatan
|
Nilai
Dasar
|
Uraian Pelaksanaan
Kegiatan
|
1
|
Membuat
Invetarisasi Warisan Budaya Tak Benda wilayah Jawa Timur
|
Akuntabilitas
- Integritas
Nasionalisme
- Cinta Tanah air
Etika Publik
- Profesionalisme
- Disipilin
Komitmen Mutu
- Orientasi mutu
Anti Korupsi
- Jujur
|
Akuntabilitas
Dalam
mengolah data inventarisasi, integritas
dibuktikan dengan kesesuaian pelaksanaan tugas fungsi sebagai Pamong Budaya dengan
standar prosedur yang tepat.
Nasionalisme
Dalam
pelaksanaan inventarisasi, Nilai cinta
tanah air dimanifestasikan melalui penggunaan bahasa indonesia yang baik
dan benar dalam penyusunan inventarisasii nilai budaya.
Etika Publik
Dalam Mengolah data
inventarisasi, mengedepankan nilai Profesionalisme
dengan menyusun berdasarkan klasifikasi yang telah ditentukan dalam metode
inventarisasi. Selain itu juga nilai disiplin
dengan menyelesaikan inventarisasi tepat waktu.
Komitmen Mutu
Dalam Mengolah data
inventarisasi, orientasi mutu dimanifestasikan
melalui hasil inventarisasi yang telah melalui evaluasi dan mendapat hasil baik
dengan menyempurnakan laporan -
laporan tahun yang lalu ditambah dengan inventarisasi peneliti BPNB
terbaru.
Anti Korupsi
kejujuran
dalam pengelolaan anggaran realisasi kegiatan diwujudkan dengan melaporkan
penggunaan sumberdaya secara terbuka kepada atasan.
|
2
|
Membuat
inventarisasi dokumen karya akademik kebudayaan berupa Ritus
|
Akuntabilitas
- Tanggung jawab
Nasionalisme
- Transparansi
- Cinta Tanah air
Etika Publik
- Profesionalisme
- Disipilin
Komitmen Mutu
- Berorientasi
mutu
Anti Korupsi
- Kerja
keras
|
Akuntabilitas
tanggung jawab dibuktikan dengan melaksanakan uraian tugas yang diberikan yaitu membuat
inventarisasi dokumen tentang kebudayaan. Dalam hal ini yang berupa Ritus
(upacara tradisional),dan melaporkan kepada atasan terkait dengan kegiatan
inventarisasi yang telah dilaksanakan.
Nasionalisme
Dalam
pembuatan inventarisasi dokumen karya akademik kebudayaaan Ritus ini, nilai transparansi nampak pada hasil
inventarisasi yaitu memberikan informasi karya akademik terkait dengan
kebudayaan ritus kepada masyarakat tanpa tendensi, diharapkan informasi dapat
berguna dalam mengembangkan dan melestarikan kebudayaan, dan hal ini
berhubungan juga dengan Cinta Tanah air, yaitu kesadaran akan
melestarikan budaya bangsa.
Etika Publik
Dalam
membuat inventarisasi dokumen karya akademik kebudayaan berupa ritus nilai
etika publik yang antara lain tercermin dari mengedepankan profesionalisme,
dilakukan berdasarkan uraian
tugas dengan mengunakan metode inventarisasi yang tepat dan berorientasi
hasil. Selain itu juga disiplin,
di mana setiap proses dilakukan tepat waktu.
Komitmen Mutu
Dalam
membuat inventarisasi dokumen karya akademik kebudayaan berupa ritus memegang
prinsip komitmen mutu, yaitu
dengan melakukan triangulasi terhadap data sehingga hasil inventarisasi maksimal dan bermutu
baik.
Anti Korupsi
Kegiatan
dilakukan dilandasi dengan nilai Kerja
keras, di mana tidak ada pengharapan akan adanya insentif tambahan, serta
dilaksanakan dalam rangka memenuhi tugas yang tercantum dalam uraian tugas
dan berorientasi untuk melakukan pelayanan terhadap stakeholder yang
membutuhkan data inventarisasi.
|
3
|
Membuat
draft metode penilaian terhadap peserta (dalam kepanitiaan lawatan sejarah
dan kebudayaan di Sumenep, Madura)
|
Akuntabilitas
- integritas
- Tanggung jawab
Nasionalisme
- Cinta Tanah air
- Transparansi
Etika Publik
- Bertanggung
jawab
Komitmen Mutu
- Berorientasi
mutu
Anti Korupsi
- Mandiri
|
Akuntabilitas
Dalam
pelaksanaaan kegiatan ini jelas berdasarkan integritas yang telah diatur dalam uraian tugas, yaitu peranan
dalam kepanitiaa kegiatan pelestarian
nilai Budaya, dan ini juga merefleksikan. Pelaksanaan ini juga sebagai tanggung jawab atas apa yang telah
diamanahkan terkait tugas kepanitiaan.
Nasionalisme
Dalam
melaksanakan kegiatan ini berlandaskan nilai Cinta Tanah air
berupa menanamkan kecintaan terhadap
budaya yang ada di Indonesia, selain
itu juga dilandasi atas nilai dasar Transparansi, dimana semua panitia
mengetahui informasi mengenai metode penilaian terhadap siswa dalam lawatan
sejarah dan budaya di Sumenep Madura.
Etika Publik
Dalam
melaksanakan pembuatan draft metode penilaian dilandasi nilai bertanggung jawab dengan melakukan
koordinasi dengan panitia lainnya untuk bisa direalisasikan pada saat
meaksanakan lawatan sejarah dan budaya di Sumenep, madura.
Komitmen Mutu
Dalam
melaksanakan kegiatan berorientasi
pada mutu, ke depannya penilaian terhadap peserta bisa
lebih baik, sesuai dengan kompetensi yang dimiliki dan bisa lebih menuntut
peserta untuk lebih memahami sejarah dn kebudayaan yang ada di tempat lawatan
sejarah dan budaya.
Anti Korupsi
Ide
dalam pembuatan draft untuk penilaian terhadap peserta lawatan sejarah dan
budaya merupakan ide yang datang dari pemikiran pribadi, dalam hal ini
merupakan bentuk kemandirian,
tanpa membayar orang lain untuk menghasilkan ide ini. Adapun proses tukar pendapat
dengan panitia yang lain hanya sekedar melengkapi agar implementasi di
lapangan mampu meminimalisir bias yang terjadi.
|
4
|
Membuat
proposal Jurnal Online untuk peningkatan mutu
|
Akuntabilitas
- Tanggung jawab
- Transparan
Nasionalisme
- Cinta Tanah air
Etika Publik
- Profesionalisme
- Tepat Sasaran
Komitmen Mutu
- Efektivitas
- Orientasi mutu
Anti Korupsi
- Tanggung
jawab
|
Akuntabilitas
Dalam
kegiatan pembuatan proposal Jurnal Online merupakan bentuk Tanggung jawab terhadap amanah yang
diberikan pimpinan terkait dengan pengangkatan sebagai sekretaris jurnal patrawidya. Hal ini juga
dilandasi nilai transparan (keterbukaan
informasi terhadap publik) terkait
dengan keberadaan jurnal patrawidya agar dapat diakses seluas luasnya oleh
masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai sejarah dan budaya.
Nasionalisme
Dalam
melaksanakan kegiatan ini berlandaskan nilai Cinta Tanah air
berupa menanamkan kecintaan terhadap
budaya yang ada di Indonesia
Etika Publik
Kegiatan
ini dilandasi nilai profesionalisme.
Dalam hal ini ketika ditugaskan untuk
menjadi sekretariat Jurnal Patrawidya, harus ditindak lanjuti dengan
inisiatif untuk meningkatkan kualitas mutu dengan bekerja secara profesional
dan kreatif. Pembuatan proposal jurnal ini juga ditujukan agar tepat sasaran
Komitmen Mutu
Pembuatan
proposal jurnal online Berorientasi
mutu, yaitu untuk menghasilkan jurnal (wadah karya akademik) yang memenuhi standar kualitas mutu jurnal
seperti yang telah ditetapkan oleh LIPI dan DIKTI. Selain itu juga efektivitas terkait dengan jangkauan pembaca yang lebih luas.
Anti Korupsi
Pembuatan
proposal jurnal Online didasari tanggung
jawab, di mana segala sesuatunya dapat diverifikasi, terutama terkait
dengan analisis rincian anggaran yang dibutuhkan untuk membuat jurnal online.
|
5
|
Melakukan
tugas kesekretariatan Jurnal Patrawidya
|
Akuntabilitas
- Tanggung jawab
- Adil
Nasionalisme
- Cinta Tanah air
Etika Publik
- Bertanggung
jawab
Komitmen Mutu
- Berorientasi
mutu
Anti Korupsi
- Jujur
|
Akuntabilitas
dalam
melakukan tugas tugas kesekretariatan Jurnal Patrawidya yang telah dipercayakan oleh kepala BPNB
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, yaitu
menginventarisir dan melakukan koordinasi dan upaya yang maksimal. Selain itu
juga Adil dalam melakukan seleksi terhadap naskah jurnal yang masuk.
Nasionalisme
Melakukan
tugas kesekretariatan jurnal Patrawidya juga harus berlandaskan cinta tanah air, dimana penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar diterapkan dalam kegiatan surat
menyurat.
Etika Publik
Sebagai
sekretaris, siap bertanggung jawab
terhadap kegiatan surat -menyurat Patrawidya, terutama dalam hal pengiriman
naskah revisi, pracetak dan cetak, kepada penulis dan Mitra Bestari.
Komitmen Mutu
Dalam
kegiatan kesekretariatan juga berorientasi
mutu dengan menerima dan mempertimbangkan
beberapa saran serta kritik
pembaca yang masuk ke sekretariat Jurnal Patrawidya untuk perbaikan
kualitas Jurnal Patrawidya.
Anti Korupsi
Dalam
melaksanakan kegiatan kesekretariatan Jurnal patrawidya dilandasi dengan nilai Jujur, terutama terkait dengan penggunaan anggaran untuk alat
tulis kantor.
|
6
|
Membuat
leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat Jawa”
|
Akuntabilitas
- Tanggung jawab
Nasionalisme
- Transparansi
- Cinta Tanah air
Etika Publik
- Disiplin
Komitmen Mutu
- Inovasi dan
Efektivitas
Anti Korupsi
- Tanggung
jawab
|
Akuntabilitas
kegiatan
ini sesuai dengan uraian jabatan pamong budaya, oleh karena itu tanggung jawab dituntut dalam
pembuatan leaflet sesuai dengan target waktu.
Nasionalisme
Dalam
melaksanakan kegiatan , Indikator Transparansi diaktualisasikan dengan memberikan informasi
mengenai penulis karya ilmiah tentang serat atmawiyata yang bisa
dijadikan referensi kepada publik.
Indikator cinta
tanah air pada
kegiatan pembuatan leaflet ini
diaktualisasikan melalui penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Etika Publik
Indikator
disiplin dalam aktualisasi
kegiatan pembuatan leaflet ini yaitu
tepat waktu dalam pengerjaan leaflet.
Komitmen Mutu
Indikator
inovasi, terdapat pada cara baru
dalam publikasi leaflet yang selama ini dilakukan oleh BPNB, selain itu, indikator
efektivitas dilihat dari cara
untuk meningkatnya cakupan pembaca.
Anti Korupsi
Indikator
tanggung jawab diaktualisasikan
dengan melaporkan penggunaan sumberdaya, khususnya finansial dalam kegiatan
ini disertai dengan bukti – bukti.
|
7
|
Pembuatan
dan Publikasi Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”
|
Akuntabilitas
- Tanggung jawab
- Transparan
Nasionalisme
- Transparansi
- Cinta Tanah air
Etika Publik
- Disiplin
Komitmen Mutu
- Efektivitas
Anti Korupsi
- Jujur
|
Akuntabilitas
Dalam
pelaksanaan kegiatan dilandasi tanggung jawab terhadap tugas yang
sesuai dengan uraian jabatan, terkait hal tersebut, pembuatan Leaflet
“Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”
Indikator
transparan adalah terkait dengan
pelaporan penggunaan fasilitas dan sumberdaya
untuk membuat leaflet kepada atasan.
Nasionalisme
Indikator
transparansi terkait dengan
memberikan informasi kepada publik mengenai ketersediaan film yang bisa
diputar pada bioskop keliling. Selain itu, indikator nilai
cinta Tanah air dilaksanakan
dengan menanamkan kecintaan terhadap
budaya dan sejarah bangsa dengan
menyediakan film sejarah dan budaya
yang ingin diputar.
Etika Publik
Indikator
disiplin dalam aktualisasi
kegiatan pembuatan leaflet ini yaitu
tepat waktu dalam pengerjaan leaflet.
Komitmen Mutu
Indikator
Eefektivitas dalam aktualisasi
kegiatan ditunjukkan dengan ketercapaian secara luas sasaran sosialisasi
leaflet bioskop keliling, sehingga timbul umpan balik dari masyarakat dengan
meminta bantuan pemutaran film.
Anti Korupsi
Indikator
Jujur diaktualisasikan melalui
pelaporan sesuai dengan fakta, terkait anggaran kegiatan pembuatan leaflet
tersebut.
|
8
|
merevisi
Proposal Penelitian “Lasem dalam prespektif Budaya dan Sejarah”
|
Akuntabilitas
- Tanggung jawab
- Integritas
Nasionalisme
- Cinta Tanah air
Etika Publik
- Cermat
Komitmen Mutu
- Berorientasi mutu
Anti Korupsi
- Tanggung
jawab
|
Akuntabilitas
Revisi
proposal penelitian dilaksanakan karena bagian dari Tanggung jawab tugas yang dipercayakan oleh atasan. Hal ini jelas
bahwa Integritas ditekankan,
karena harus sesuai dengan standar penelitian yang telah disepakati bersama
dalam penelitian.
Nasionalisme
Pelaksanaan
tugas ini mengedepankan nilai Cinta
Tanah air dengan menggunakan bahsa indonesia yang baik dan benar, serta
menanamkan kecintaan terhadap budaya indonesia.
Etika Publik
Pelaksanaan
kegiatan ini dibutuhkan kecermatan
untuk meminimalisir kesalahan dan kekurangan
Komitmen Mutu
Pelaksanaan kegiatan
ini tentunya berorientasi mutu untuk
menghasilkan karya akademik yang mengungkapkan hal hal baru yang belum ada pada penelitian
sebelumnya.
Anti Korupsi
Tanggung jawab dalam penggunaan
anggaran dalam penelitian ataupun penggunaan alat kantor.
|
9.
|
Membuat
Naskah Siaran RRI dalam Bahasa Jawa
|
Akuntabilitas
- Tanggung jawab
Nasionalisme
- Cinta tanah air
Etika Publik
- Disiplin
Komitmen Mutu
- Efektivitas
Anti Korupsi
- Mandiri
|
Akuntabilitas
Dalam
pelaksanaan kegiatan dilandasi tanggung jawab terhadap tugas yang
telah diamanahkan oleh atasan, terkait hal tersebut, pembuatan naskah siaran
RRI dilaksanakan lebih awal agar bisa maksimal, mengingat bulan april dan mei
banyak kegiatan yang harus diselesaikan.
Nasionalisme
Pelaksanaan
tugas ini mengedepankan nilai Cinta
Tanah air dengan menanamkan kecintaan terhadap budaya indonesia,
khususnya kebudayaan di wilayah kerja BPNB Yogyakarta.
Komitmen Mutu
Indikator
Eefektivitas dalam aktualisasi
kegiatan ditunjukkan dengan ketercapaian hasil .
Anti Korupsi
Kegiatan
pembuatan naskah siaran RRI merupakan bentuk upaya pribadi, dalam hal ini
mengedepankan kemandirian, tanpa
membayar orang lain untuk membuat naskah dan melakukan transliterasi ke dalam
bahasa Jawa.
|
10.
|
Merevisi
Naskah Jurnal Patrawidya
|
Akuntabilitas
- Tanggung jawab
Nasionalisme
- Transparansi
Etika Publik
- Disiplin
Komitmen Mutu
- Efektivitas
Anti Korupsi
- Tanggung jawab
|
Akuntabilitas
Revisi
Naskah dilaksanakan karena bagian dari Tanggung
jawab untuk menghasilkan jurnal yang baik, mengingat masih terbatasnya
penulis jurnal yang mengajukan naskah ke Patrawidya, inisiatif muncul untuk
mengisi jurnal, sehingga hasil jurnal bisa maksimal.
Nasionalisme
Pelaksanaan
tugas ini mengedepankan nilai Cinta
Tanah air dengan menggunakan bahsa indonesia yang baik dan benar.
Etika Publik
Pelaksanaan
kegiatan ini mengedepankan kecermatan
untuk meminimalisir kesalahan dan kekurangan dalam penulisan naskah
Jurnal.
Komitmen Mutu
Pelaksanaan kegiatan
ini tentunya berorientasi mutu untuk
menghasilkan karya akademik yang mengungkapkan hal hal baru yang belum ada pada penelitian
sebelumnya.
Anti Korupsi
Tanggung jawab dalam penggunaan sumberdaya
yang ada di kantor, terutama penggunaan alat tulis serta sumberdaya lainnya.
|
Keterangan
(*)
Kegiatan baru yang muncul pada saat aktualisasi dan di luar rancangan,
berdasarkan perintah atasan
(**)
kegiatan baru yang muncul pada saat aktualisasi dan diluar rancangan,
berdasarkan inisiatif sendiri atas persetujuan pimpinan
III. Agenda
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pns
A. Pelaksanaan Kegiatan Sesuai Dengan
Kondisi Riil
Dalam
pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang mencangkup dari 5 nilai-nilai dasar ANEKA
yaitu (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi). Ke lima nilai dasar tersebut semuanya ada dalam setiap kegiatan yang
telah disusun sebelumnya. Pada aktualisasi nilai dasar profesi PNS, terdapat
program yang menuai dampak, yaitu pada kegiatan kesekretariatan Jurnal
Patrawidya. Bagian ini menjelaskan
tentang uraian teknik aktualisasi,
manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi dan misi organisasi, serta dampak
yang ditimbulkan dari kegiatan aktualisasi. Adapun uraian teknik aktualisasi,
manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi dan misi organisasi, serta dampak
yang ditimbulkan dijelaskan melalui beberapa tabel sebagai berikut.
Tabel
2.1 Pelaksanaan Kegiatan Membuat Invetarisasi Warisan Budaya Tak Benda wilayah
Jawa Timur
Kegiatan 1
|
Pelaksanaan Kegiatan Membuat Invetarisasi
Warisan Budaya Tak Benda wilayah Jawa Timur
|
Tanggal
|
19 – 23 Maret 2015
|
Lampiran
|
Sampel laporan
inventarisasi WBTB Jawa Timur dan foto
|
Kegiatan ini diawali dengan koordinasi subag
dokumentasi dan beberapa peneliti yang telah melakukan inventarisasi
kebudayaan. Koordinasi dengan dokumentasi ditujukan untuk mendapatkan data
data mengenai WBTB tahun – tahun sebelumnya dan inventarisasi terbaru.
Subbagian Dokumentasi sebelumnya telah berkoordinasi dengan peneliti untuk
menampung data WBTB terbaru yang
masuk. Prosesselanjutnya yaitu klasifikasi berdasar kategori, kemudian diolah
menjadi laporan hasil inventarisasi WBTB.
dalam melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar ANEKA diaktualisasikan
sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
Dalam
mengolah data inventarisasi, integritas
dibuktikan dengan kesesuaian pelaksanaan
tugas fungsi sebagai Pamong Budaya dengan standar prosedur yang tepat.
Nasionalisme
Dalam
pelaksanaan inventarisasi, Nilai cinta
tanah air dimanifestasikan melalui penggunaan bahasa indonesia yang baik
dan benar dalam penyusunan inventarisasii WBTB wilayah Jawa Timur.
Etika Publik
Dalam Mengolah data
inventarisasi, mengedepankan nilai Profesionalisme
dengan menyusun berdasarkan klasifikasi yang telah ditentukan dalam metode
inventarisasi. Selain itu juga nilai disiplin
dengan menyelesaikan inventarisasi WBTB Jawa Timur tepat waktu.
Komitmen Mutu
Dalam Mengolah data
inventarisasi, orientasi mutu dimanifestasikan
melalui hasil inventarisasi yang telah melalui evaluasi dan mendapat hasil
baik dengan menyempurnakan laporan -
laporan tahun yang lalu ditambah dengan inventarisasi peneliti BPNB
terbaru.
Anti Korupsi
kejujuran
dalam pengelolaan anggaran realisasi kegiatan diwujudkan dengan melaporkan
penggunaan sumberdaya secara terbuka kepada atasan.
Teknik aktualisasi:
Dalam
melakukan penyusunan laporan inventarisasi menggunakan teknik klasifikatoris, di mana data - data sebagai input diolah
secara sistematis, dengan menyeleksi dan mengklasifikasikan berdasarkan
regional Jawa timur, dan klasifikasi kategori seperti ritus dan perayaan,
kesenian tradision dan lain lainnya. Data yang diolah adalah data
inventarisir BPNB Yogyakarta yang lama, ditambah data terbaru dengan
memasukkan aneka. Selain teknik profesionalisme juga dilakukan teknik
koordinasi dengan subid dokumentasi serta subid perpustakaan untuk
menambah data inventarisir sehingga lebih komprehensif dan menghindari
perilaku koruptif.
Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi organisasi:
1.
Pemerhati budaya dapat menggunakan hasil inventarisasi sebagai bahan
referensi
2.
Laporan bisa disebarluaskan melalui website BPNB sehingga banyak yang
mengakses hasil inventarisasi WBTB
3.
Kesinambungan pengembangan budaya lokal bisa berjalan, dengan melihat hasil
WBTB terutama kebudayaan lokal yang hampir punah.
Manfaat
tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu meningkatkan penggalian,
pengembangan, dan pelestarian karya budaya lokal, sehingga diharapkan tercapai visi terwujudnya ketahanan
nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya memperkuat karakter dan
jati diri bangsa menuju kesejahteraan masyarakat.
Dampak yang terjadi
apabila nilai dasar ANEKA tidak
diterapkan.
1.
Kualitas output inventarisasi nilai budaya yang kurang baik.
2.
bias informasi mengenai kebudayaan yang diberikan pada masyarakat.
3.
Ketidaktepatan waktu dalam menyelesaikan output
Pada kegiatan
aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini tidak terlihat.
|
Tabel 2.2 Pelaksanaan Kegiatan Membuat
Inventarisasi Dokumen Karya Akademik Kebudayaan Berupa Ritus
Kegiatan 2
|
Membuat Inventarisasi Dokumen Karya
Akademik Kebudayaan Berupa Ritus
|
Tanggal
|
23-24 Maret 2015
|
Lampiran
|
Laporan Hasil
Inventarisasi Dokumen Karya Akademik Kebudayaan Berupa ritus
|
Kegiatan
ini diawali dengan mengumpulkan data publikasi BPNB Yogyakarta sejak tahun
1980 yang masih relevan, dalam hal ini dilakukan koordinasi dengan Subbagian
Perpustakaan . selain itu, koordinasi
dengan Subbag Dokumentasi juga dilakukan untuk mencari data yang belum
terlengkapi dari Subbag Perpustakaan. Data yang diperoleh selanjutnya
diklasifikasikan berdasarkan kategori berupa ritus dan perayaan serta upacara
tradisional.
Dalam
melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai
dasar ANEKA diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
tanggung jawab dibuktikan dengan melaksanakan uraian tugas yang diberikan yaitu membuat
inventarisasi dokumen tentang kebudayaan. Dalam hal ini yang berupa Ritus
(upacara tradisional),dan melaporkan kepada atasan terkait dengan kegiatan
inventarisasi yang telah dilaksanakan.
Nasionalisme
Dalam
pembuatan inventarisasi dokumen karya akademik kebudayaaan Ritus ini, nilai transparansi nampak pada hasil
inventarisasi yaitu memberikan informasi karya akademik terkait dengan
kebudayaan ritus kepada masyarakat tanpa tendensi, diharapkan informasi dapat
berguna dalam mengembangkan dan melestarikan kebudayaan, dan hal ini
berhubungan juga dengan Cinta Tanah air, yaitu kesadaran akan
melestarikan budaya bangsa.
Etika Publik
Dalam
membuat inventarisasi dokumen karya akademik kebudayaan berupa ritus nilai
etika publik yang antara lain tercermin dari mengedepankan profesionalisme,
dilakukan berdasarkan uraian
tugas dengan mengunakan metode inventarisasi yang tepat dan berorientasi
hasil. Selain itu juga disiplin,
di mana setiap proses dilakukan tepat waktu.
Komitmen Mutu
Dalam
membuat inventarisasi dokumen karya akademik kebudayaan berupa ritus memegang
prinsip komitmen mutu, yaitu
dengan melakukan triangulasi terhadap data sehingga hasil inventarisasi maksimal dan bermutu
baik.
Anti Korupsi
Kegiatan
dilakukan dilandasi dengan nilai Kerja
keras, di mana tidak ada pengharapan akan adanya insentif tambahan, serta
dilaksanakan dalam rangka memenuhi tugas yang tercantum dalam uraian tugas
dan berorientasi untuk melakukan pelayanan terhadap stakeholder yang
membutuhkan data inventarisasi.
Teknik Aktualisasi
Dalam
melakukan penyusunan laporan inventarisasi menggunakan teknik profesional, di mana data data sebagai input diolah secara
sistematis sehingga hasilnya dapat dipertanggungjwabkan. Selain itu juga teknik kerjasama dengan subid
dokumentasi serta perpustakaan untuk menambah data inventarisasi berupa data
kebudayaan ritus sehingga lebih komprehensif dan untuk menghindari perilaku
antikoruptif.
Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi organisasi:
1.
Pemerhati budaya dapat menggunakan hasil inventarisasi sebagai bahan
referensi untuk mengetahui penulisan mengenai kebudayaan ritus.
2. Hasil
inventarisasi bisa digunakan dalam menginformasikan kebudayaan berupa ritus
yang dimiliki BPNB Yogyakarta pada akademisi (mahasiswa dan akademisi lainnya
yang mengakses data kebudayaan di BPNB Yogyakarta), pemerhati budaya dan
masyarakat lainnya yang membutuhkan. Stakeholder pemerintahan lain yang ingin
mencari data mengenai warisan kebudayaan berupa ritus di wilayah kerja BPNB
Yogyakarta.
3.
Untuk stakeholder intern BPNB Yogyakarta, bisa digunakan sebagai pertimbangan
dalam menentukan tema penelitian mengenai ritus baru yang belum dikaji.
Manfaat
tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu meningkatkan penggalian,
pengembangan, dan pelestarian karya budaya lokal, sehingga diharapkan tercapai visi terwujudnya ketahanan
nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya memperkuat karakter dan
jati diri bangsa menuju kesejahteraan masyarakat.
Dampak yang terjadi
apabila nilai dasar ANEKA tidak
diterapkan terkait profesi ASN.
1.
Kualitas output inventarisasi dokumen karya akademik nilai budaya yang kurang baik.
2.
bias informasi mengenai kebudayaan ritus yang diberikan pada stakeholder.
3.
Ketidaktepatan waktu dalam menyelesaikan output.
Pada kegiatan
aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini tidak terlihat.
|
Tabel 2.3 Pelaksanaan Kegiatan Membuat Draft
Metode Penilaian Terhadap Peserta (Dalam Kepanitiaan Lawatan Sejarah Dan
Kebudayaan Di Sumenep, Madura)
Kegiatan 3
|
Pelaksanaan Kegiatan Membuat Draft Metode
Penilaian Terhadap Peserta (Dalam Kepanitiaan Lawatan Sejarah Dan Kebudayaan
Di Sumenep, Madura)
|
Tanggal
|
23-24 Maret 2015
|
Lampiran
|
Surat Keputusan, Draft
metode penilaian / instrumen penilaian peserta Lawatan Sejarah madura dan
Foto
|
Sebenarnya, pada
kegiatan ini penulis diharapkan jadi bagian dari kepanitian sebagai pemandu kegiatan, berhubung jadwal yang
telah dirancang oleh BPNB Yogyakarta bertabrakan dengan kegiatan seminar Aktualisasi Nilai Dasar PNS pada
acara Diklat Prajabatan, kontribusi lain yang harus diberikan berupa
penyusunan draft metode/ instrumen penilaian terhadap peserta lawatan.
Kegiatan ini diawali dengan peninjauan terhadap laporan kegiatan lawatan
sejarah dan budaya sebelumnya. Metode penilaian terhadap peserta masih
bersifat subyektif, sehingga perlu diubah. Dalam hal ini, harus benar benar
diukur kompetensi kognitif,
psikomotorik dan afektif siswa dalam mengikuti lawatan sejarah dan kebudayaan
di Sumenep. Aspek yang dinilai diantaranya adalah kemampuan menguasai materi
kebudayaan, cara penyampaian dan attitude
siswa
dan guru.
Dalam
melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai
dasar ANEKA diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
Dalam
pelaksanaaan kegiatan ini jelas berdasarkan integritas yang telah diatur dalam uraian tugas, yaitu peranan
dalam kepanitiaa kegiatan pelestarian
nilai Budaya, dan ini juga merefleksikan. Pelaksanaan ini juga sebagai tanggung jawab atas apa yang telah
diamanahkan terkait tugas kepanitiaan.
Nasionalisme
Dalam
melaksanakan kegiatan ini berlandaskan nilai Cinta Tanah air
berupa menanamkan kecintaan terhadap
budaya yang ada di Indonesia, selain
itu juga dilandasi atas nilai dasar Transparansi, dimana semua panitia
mengetahui informasi mengenai metode penilaian terhadap siswa dalam lawatan
sejarah dan budaya di Sumenep Madura.
Etika Publik
Dalam
melaksanakan pembuatan draft metode penilaian dilandasi nilai bertanggung jawab dengan melakukan
koordinasi dengan panitia lainnya untuk bisa direalisasikan pada saat
meaksanakan lawatan sejarah dan budaya di Sumenep, madura.
Komitmen Mutu
Dalam
melaksanakan kegiatan berorientasi
pada mutu, ke depannya penilaian terhadap peserta bisa
lebih baik, sesuai dengan kompetensi yang dimiliki dan bisa lebih menuntut
peserta untuk lebih memahami sejarah dn kebudayaan yang ada di tempat lawatan
sejarah dan budaya.
Anti Korupsi
Ide dalam pembuatan
draft untuk penilaian terhadap peserta lawatan sejarah dan budaya merupakan
ide yang datang dari pemikiran pribadi, dalam hal ini merupakan bentuk kemandirian, tanpa membayar orang lain
untuk menghasilkan ide ini. Adapun proses tukar pendapat dengan panitia yang
lain hanya sekedar melengkapi agar implementasi di lapangan mampu
meminimalisir bias yang terjadi.
Teknik Aktualisasi
Dalam
melakukan penyusunan draft metode penilaian menggunakan teknik rasional, di mana nilai didasarkan pada kompetensi
kognitif, psikomotorik dan afektif siswa dalam mengikuti lawatan sejarah dan
kebudayaan di Sumenep. Aspek yang dinilai diantaranya adalah kemampuan
menguasai materi kebudayaan, cara penyampaian dan attitude siswa maupun guru. Dari teknik tersebut
menghindari tindak KKN, karena ada data penilaian yang lengkap di tiap aspek teknik
kecermatan dilakukan dengan melakukan pembobotan terhadap aspek yang
dinilai, sehingga bisa objektif .
Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi organisasi:
1. Penilaian
terhadap siswa peserta lawatan sejarah dan budaya lebih objektif sehingga
mampu menggali seberapa besar ketertarikan dan pemahaman siswa terhadap nilai
– nilai sejarah dan kebudayaan .
2.
Pedoman penilaian terhadap peserta
bisa diterapkan pada kegiatan kegiatan pembinaan nilai budaya yang lainnya di
masa yang akan datang, sehingga panitia yang akan datang dapat melakukan
evaluasi dan bisa menerapkan metode
yang tepat dalam meningkatkan pemahaman peserta terhadap nilai nilai sejarah
dan budaya .
Manfaat
tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu meningkatkan kesadaran
masyarakat akan arti pentingnya pelestarian yang mencakup: pengkajian,
perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai sejarah, budaya, seni
dan film, sehingga memiliki ketahanan terhadap pengaruh budaya global yang
bersifat negatif.Dari misi tersebut, diharapkan tercapai visi terwujudnya ketahanan
nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya memperkuat karakter dan
jati diri bangsa menuju kesejahteraan masyarakat.
Dampak yang terjadi
apabila nilai dasar ANEKA tidak
diterapkan.
1.
teknik penilaian yang susah untuk direalisasikan, dan kurang pahamnya panitia
lain apabila tidak dikoordinasikan secara baik
2.
draft yang telah disusun terkait metode penilai kepada siswa pada lawatan
sejarah dan budaya mendapat penolakan dari panitia lawatan.
Pada kegiatan
aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini tidak terlihat.
|
Tabel
2.4 Pelaksanaan Kegiatan Membuat proposal Jurnal Online untuk peningkatan mutu
Kegiatan 4
|
Pelaksanaan
Kegiatan Membuat proposal Jurnal Online untuk peningkatan mutu
|
Tanggal
|
23-25 Maret 2015
|
Lampiran
|
Proposal Pembuatan
Jurnal Online, Foto
|
Ide pembuatan
jurnal ini berawal dari pelaksanaan diklat pengajuan akreditasi jurnal online
di Bogor. Permasalahan yang dihadapi yaitu akreditasi jurnal yang akan
dilaksanakan pada tahun – tahun berikutnya lebih memprioritaskan jurnal dalam
bentuk online yang telah memenuhi standar akreditasi. Segala bentuk jurnal
cetak (printed journal) tidak akan
diakreditasi. Oleh karena itu, BPNB Yogyakarta harus bisa memenuhi hal
tersebut. Pada pembuatan proposal jurnal, diawali dengan peninjauan landasan
yuridis mengenai pembuatan jurnal online. Dilanjutkanmemetakan kebutuhan
jurnal online, termasuk melakukan survey vendor penyedia jasa hosting dan
developer website via internet. Dilanjutkan dengan verifikasi vendor melalui
telpon. Penyusunan mekanisme jurnal online dan dituangkan dalam bentuk
proposal. Proposal tersebut kemudian diajukan
pada kepala BPNB Yogyakarta sebagai masukan dan pertimbangan.
Dalam
melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai
dasar ANEKA diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
Dalam
kegiatan pembuatan proposal Jurnal Online merupakan bentuk Tanggung jawab terhadap amanah yang
diberikan pimpinan terkait dengan pengangkatan sebagai sekretaris jurnal patrawidya. Hal ini juga
dilandasi nilai transparan (keterbukaan
informasi terhadap publik) terkait
dengan keberadaan jurnal patrawidya agar dapat diakses seluas luasnya oleh
masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai sejarah dan budaya.
Nasionalisme
Dalam
melaksanakan kegiatan ini berlandaskan nilai Cinta Tanah air berupa menanamkan kecintaan terhadap budaya yang
ada di Indonesia
Etika Publik
Kegiatan
ini dilandasi nilai profesionalisme.
Dalam hal ini ketika ditugaskan untuk
menjadi sekretariat Jurnal Patrawidya, harus ditindak lanjuti dengan
inisiatif untuk meningkatkan kualitas mutu dengan bekerja secara profesional
dan kreatif. Pembuatan proposal jurnal ini juga ditujukan agar tepat sasaran
Komitmen Mutu
Pembuatan
proposal jurnal online Berorientasi
mutu, yaitu untuk menghasilkan jurnal (wadah karya akademik) yang memenuhi standar kualitas mutu jurnal
seperti yang telah ditetapkan oleh LIPI dan DIKTI. Selain itu juga efektivitas terkait dengan jangkauan pembaca yang lebih luas.
Anti Korupsi
Pembuatan proposal
jurnal Online didasari tanggung jawab,
di mana segala sesuatunya dapat diverifikasi, terutama terkait dengan
analisis rincian anggaran yang dibutuhkan untuk membuat jurnal online.
Teknik Aktualisasi
Dalam
melakukan penyusunan proposal ditindak lanjuti pembuatan proposal Jurnal Online untuk peningkatan mutu menggunakan
teknik profesional, di mana formal
masalah yang ada dilapangan dipetakan secara jelas, selain itu pembuatan
proposal juga merupakan tanggungjawab dari sekretaris untuk meningkatkan
kualitas mutu jurnal. Teknik koordinasi juga dilakukan
dengan staf lain untuk
mengidentifikasi kekurangan yang harus dilengkapi agar standar pembuatan
jurnal online bisa terpenuhi sehingga data penunjang dalam pengadaan jurnal
online lebih komprehensif dan menghindari perilaku koruptif.
Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi organisasi:
1. memenuhi
standar penulisan jurnal agar pembaca yang membaca jurnal (kalangan akademisi, masyarakat pemerhati
budaya) mendapatkan informasi yang telah sesuai dengan model penulisan
akademik yang baku, sehingga layak digunakan sebagai referensi.
2. Dapat terwujudnya jurnal Online
Patrawidya dan jantra yang terakreditasi LIPI, sehingga memiliki standar yang
baik dan bisa digunakan akademisi, Pemerhati
budaya dalam memberikan informasi mengenai hasil penelitian dan temuan
terbaru terkait sejarah dan budaya secara luas.
Manfaat
tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu meningkatkan penggalian,
pengembangan, dan pelestarian karya budaya lokal, sehingga diharapkan tercapai visi terwujudnya ketahanan
nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya memperkuat karakter dan
jati diri bangsa menuju kesejahteraan masyarakat
Dampak yang terjadi
apabila nilai dasar ANEKA tidak
diterapkan.
1.
teknik penilaian yang susah untuk direalisasikan, dan kurang pahamnya panitia
lain apabila tidak dikoordinasikan secara baik
2.
draft yang telah disusun terkait metode penilai kepada siswa pada lawatan
sejarah dan budaya mendapat penolakan dari panitia lawatan.
Pada
kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini tidak
terlihat
|
Tabel
2.5 Pelaksanaan Kegiatan Melakukan Tugas Kesekretariatan Jurnal Patrawidya
Kegiatan 5
|
Pelaksanaan Kegiatan Melakukan Tugas
Kesekretariatan Jurnal Patrawidya
|
Tanggal
|
19 – 26 Maret 2015
|
Lampiran
|
Surat Keputusan, inventarisasi
surat masuk dan keluar Sekretariat Patrawidya, Draft Jurnal Patrawidya, dan
Foto
|
proses yang dijalani
pada kegiatan ini adalah inventarisasi naskah serta surat – surat masuk dan
keluar, baik melalui media elektronik (internet) dan proses pengiriman surat
secara konvensional.Selain itu jugamelakukan koordinasi dengan Mitrabestari
terkait koreksi terhadap naskah yang masuk hingga dinyatakan layak cetak. Setelah
semua naskah telah dikoreksi Mitrabestari, dilakukan proses proofreadingI dan pracetak. Apabila
sudah benar benar layak cetak, draft jurnal masuk percetakan dan siap untuk
didistribusikan.
Dalam
melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai
dasar ANEKA diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
dalam
melakukan tugas tugas kesekretariatan Jurnal Patrawidya yang telah dipercayakan oleh kepala BPNB
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, yaitu menginventarisir
dan melakukan koordinasi dan upaya yang maksimal. Selain itu juga Adil
dalam melakukan seleksi terhadap naskah jurnal yang masuk.
Nasionalisme
Melakukan
tugas kesekretariatan jurnal Patrawidya juga harus berlandaskan cinta tanah air, dimana penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar diterapkan dalam kegiatan surat
menyurat.
Etika Publik
Sebagai
sekretaris, siap bertanggung jawab
terhadap kegiatan surat -menyurat Patrawidya, terutama dalam hal pengiriman
naskah revisi, pracetak dan cetak, kepada penulis dan Mitra Bestari.
Komitmen Mutu
Dalam
kegiatan kesekretariatan juga berorientasi
mutu dengan menerima dan mempertimbangkan
beberapa saran serta kritik
pembaca yang masuk ke sekretariat Jurnal Patrawidya untuk perbaikan
kualitas Jurnal Patrawidya.
Anti Korupsi
Dalam
melaksanakan kegiatan kesekretariatan Jurnal patrawidya dilandasi dengan nilai Jujur, terutama terkait dengan penggunaan anggaran untuk alat
tulis kantor.
Teknik Aktualisasi
Merealisasikan
kegiatan tugas kesekretariatan diprioritaskan menggunakan teknik profesionalitas kerja, di mana dalam menyeleksi naskah Jurnal yang
masuk harus sesuai dengan standar penulisan yang telah
disosialisasikan.Selain itu memberi himbauan kepada penulis agar menggunakan diktum ilmiah sesuai penulisan
bahasa Indonesia yang baik dan benar . Dalam menyeleksi jurnal yang masuk
juga menggunakan pembobotan substansi Jurnal dengan koordinasi Mitra Bestari. Selain itu juga menggunakan
teknik kedisiplinan yaitu dengan
menerapkan kinerja yang tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan, serta melaporkan secara teratur aktivitas kesekretariatan kepada
atasan secara lisan untuk menghindari perilaku koruptif .
Manfaat Kegiatan
1. memenuhi
standar mutu penulisan Jurnal Patrawidya agar pembaca yang membaca
jurnal (kalangan akademisi, masyarakat
pemerhati budaya) mendapatkan informasi yang telah sesuai dengan model
penulisan akademik yang baku, sehingga layak digunakan sebagai referensi.
2. menjaga konsistensi kualitas sehingga kredibilitas Jurnal Patrawidya yang telah terkreditasi dapat terus dijaga.
Impact jangka panjangnya
bisa digunakan akademisi, Pemerhati budaya dalam memberikan informasi
mengenai hasil penelitian dan temuan terbaru terkait sejarah dan budaya
secara luas.
Manfaat
tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu meningkatkan penggalian,
pengembangan, dan pelestarian karya budaya lokal, sehingga diharapkan tercapai visi terwujudnya ketahanan
nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya memperkuat karakter dan
jati diri bangsa menuju kesejahteraan masyarakat
Dampak yang terjadi
apabila nilai dasar ANEKA tidak
diterapkan.
1.Kegiatan
kesekretariatan tidak bisa berjalan dengan baik.
2.Menurunnya kepercayaan stakeholder
(terutama kalangan akademisi terhadap Jurnal Patrawidya
3. Kualitas mutu Patrawidya yang menurun.
Pada kegiatan
aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak terlihat pada kegiatan
kesekretariatan yang tidak berjalan baik, disebabkan oleh koordinasi dengan
Mitrabestari
|
Tabel
2.6 Pelaksanaan Kegiatan Membuat Leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik
Masyarakat Jawa”
Kegiatan 6
|
Pelaksanaan Kegiatan Membuat Leaflet “Serat
Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat Jawa”
|
Tanggal
|
19-20 Maret 2015
|
Lampiran
|
Leaflet
“Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat Jawa” dan Foto
|
Kegiatan ini
diawali dengan koordinasi sekretariat jurnal Patrawidya, dan Subbagian
Dokumentasi. Koordinasi Sekretariat Jurnal Patrawidya ditujukan untuk meminta
data naskah yang telah diterbitkan dan layak untuk dibuat leaflet. Koordinasi
dengan Subbagian Dokumentasi ditujukan untuk memastikan bahwa naskah
patrawidya tersebut belum pernah dibuat menjadi leaflet. Data yang diperoleh
kemudian diresume dan diedit ke dalam bentuk leaflet. Pembuatan leaflet
dilakukan secara mandiri, menggunakan software photoshop cs3, sedangkan
proses rasterizing dan flatten dilakukan oleh Subbagian
Dokumentasi. Leaflet dipublikasikan melalui website BPNB Yogyakarta (http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbyogyakarta/), dan media sosial
microblogging Twitter.
Dalam
melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai
dasar ANEKA diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
kegiatan
ini sesuai dengan uraian jabatan pamong budaya, oleh karena itu tanggung jawab dituntut dalam
pembuatan leaflet sesuai dengan target waktu.
Nasionalisme
Dalam
melaksanakan kegiatan , Indikator Transparansi diaktualisasikan dengan memberikan
informasi mengenai penulis karya ilmiah tentang serat atmawiyata yang bisa
dijadikan referensi kepada publik.
Indikator cinta
tanah air pada
kegiatan pembuatan leaflet ini
diaktualisasikan melalui penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Etika Publik
Indikator
disiplin dalam aktualisasi
kegiatan pembuatan leaflet ini yaitu
tepat waktu dalam pengerjaan leaflet.
Komitmen Mutu
Indikator
inovasi, terdapat pada cara baru
dalam publikasi leaflet yang selama ini dilakukan oleh BPNB, selain itu,
indikator efektivitas dilihat dari
cara untuk meningkatnya cakupan pembaca.
Anti Korupsi
Indikator
tanggung jawab diaktualisasikan
dengan melaporkan penggunaan sumberdaya, khususnya finansial dalam kegiatan
ini disertai dengan bukti – bukti.
Teknik
Merealisasikan
kegiatan pembuatan leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat Jawa”
menggunakan teknik profesionalitas kerja, di mana dilakukan memenuhi standar penulisan
yang baku, mudah dimengerti pembaca, agar pembaca bisa mendalami nilai
kebudayaan yang ada dalam leaflet.
Desain juga dilakukan sendiri untuk menghindari pemborosan anggaran, kemudian teknik kerja sama dengan bekerjasama
dengan sekretariat patrawidya dan subbag dokumentasi dg penuh tanggung
jawab, dengan mencari data untuk
dijadikan leaflet dan redisain layout
(flatten dan rasterizing), dan dipublikasikan melalui website agar efektif. pelaksanaan
kegiatan ini akan dilakukan kerja sama yang baik dan benar – benar zero budget constrain (tanpa
menganggarkan uang sepeserpun dan mengelurkan uang sepeserpun), sehingga bisa
diawasi melalui kerjasama dan tidak
ada perilaku koruptif.
Manfaat Kegiatan
1. meninformasikan
kepada masyarakat, kalangan akademik dan masyarakat umum mengenai nilai
budaya yang ada dalam Serat Atmawiyata
.
2. menyebarkan
informasi kebudayaan secara luas.
Manfaat
tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu meningkatkan kesadaran
masyarakat akan arti pentingnya pelestarian yang mencakup: pengkajian,
perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai sejarah, budaya, seni
dan film, sehingga memiliki ketahanan terhadap pengaruh budaya global yang
bersifat negatif.Dari misi tersebut, diharapkan tercapai visi terwujudnya ketahanan
nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya memperkuat karakter dan
jati diri bangsa menuju kesejahteraan masyarakat.
Dampak yang terjadi
apabila nilai dasar ANEKA tidak
diterapkan.
1.Output
(leaflet) tidak bisa memberikan informasi pada stakehoder secara jelas,
sehingga nilai budaya tidak dapat diserap stakeholder kalangan pemerhati
budaya.
2. jika koordinasi
tidak jelas, cakupan publikasi leaflet pada kalangan pemerhati budaya tidak
akan luas.
Pada
kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini tidak
terlihat.
|
Tabel 2.7 Pelaksanaan Kegiatan Pembuatan dan
Publikasi Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”
Kegiatan 7
|
Pelaksanaan Kegiatan Pembuatan dan
Publikasi Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”
|
Tanggal
|
20-21 Maret 2015
|
Lampiran
|
Leaflet “Fasilitas
Bioskop Keliling BPNB” dan Foto
|
Pada kegiatan ini
melibatkan Subbagian Dokumentasi sebagai official
bioskop keliling, untuk bisa menyebarluaskan informasi fasilitasi bioskop
keliling kepada masyarakat. Pembuatan leaflet diawali dengan meminta data
digital berupa dokumentasi bioskop keliling, kemudian diolah ke dalam leaflet
dengan menggunakan software Photoshop CS dan hasil leaflet dipublikasikan
melalui jejaring sosial Twitter.
Dalam
melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai
dasar ANEKA diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
Dalam
pelaksanaan kegiatan dilandasi tanggung jawab terhadap tugas yang
sesuai dengan uraian jabatan, terkait hal tersebut, pembuatan Leaflet
“Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”
Indikator
transparan adalah terkait dengan
pelaporan penggunaan fasilitas dan
sumberdaya untuk membuat leaflet kepada atasan.
Nasionalisme
Indikator
transparansi terkait dengan
memberikan informasi kepada publik mengenai ketersediaan film yang bisa
diputar pada bioskop keliling. Selain itu, indikator nilai
cinta Tanah air dilaksanakan
dengan menanamkan kecintaan terhadap
budaya dan sejarah bangsa dengan
menyediakan film sejarah dan budaya
yang ingin diputar.
Etika Publik
Indikator
disiplin dalam aktualisasi
kegiatan pembuatan leaflet ini yaitu
tepat waktu dalam pengerjaan leaflet.
Komitmen Mutu
Indikator
Eefektivitas dalam aktualisasi
kegiatan ditunjukkan dengan ketercapaian secara luas sasaran sosialisasi
leaflet bioskop keliling, sehingga timbul umpan balik dari masyarakat dengan
meminta bantuan pemutaran film.
Anti Korupsi
Indikator Jujur diaktualisasikan melalui pelaporan
sesuai dengan fakta, terkait anggaran kegiatan pembuatan leaflet tersebut.
Teknik
Pelaksanaan
kegiatan ini menggunakan teknik
kerjasama tim, dengan sama sama memikul
tanggung jawab. Tim pelaksana
lapangan berasal dari subid dokumentasi dan
Pamong Budaya. Pamong budaya berkewajiban melakukan sosialisasi dan
publikasi, maka media internet digunakan agar lebih efektif, selain itu
dilakuan pengawasan oleh kepala Balai sehingga meminimalisir perilaku anti
koruptif.
Manfaat Kegiatan
1. Masyarakat pemerhati budaya bisa menggunakan fasilitas
bioskop BPNB untuk mengedukasi masyarakat lain mengenai film berkaitan dengan
nilai sejarah dan kebudayaan.
2. Mendorong
masyarakat lainnya untuk semakin mencintai dan mau melestarikan kebudayaan
yang ada di Indonesia, khususnya yang ada di wilayah kerja BPNB Yogyakarta.
Manfaat
tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu meningkatkan kesadaran
masyarakat akan arti pentingnya pelestarian yang mencakup: pengkajian,
perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai sejarah, budaya, seni
dan film, sehingga memiliki ketahanan terhadap pengaruh budaya global yang
bersifat negatif.Dari misi tersebut, diharapkan tercapai visi terwujudnya ketahanan
nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya memperkuat karakter dan
jati diri bangsa menuju kesejahteraan masyarakat.
Dampak yang terjadi
apabila nilai dasar ANEKA tidak
diterapkan.
1. Masyarakat merasa tidak puas dengan
pelayanan bioskop keliling BPNB
Pada kegiatan
aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini tidak terlihat.
|
Tabel 2.8 Pelaksanaan Kegiatan Menyusun dan
merevisi Proposal Penelitian “Lasem dalam prespektif Budaya dan Sejarah”
Kegiatan 8
|
Pelaksanaan Kegiatan Menyusun dan merevisi
Proposal Penelitian “Lasem dalam prespektif Budaya dan Sejarah”
|
Tanggal
|
23-26 Maret 2015
|
Lampiran
|
Proposal
Penelitian “Akulturasi Lintas Zaman Di Lasem: Perspektif Sejarah Dan Budaya"
dan Foto
|
Kegiatan ini
diawali dengan prasurvey di daerah lasem untuk melihat secara langsung
kondisi lapangan sebelum melakukan penelitian, dilanjutkan dengan membuat
proposal penelitian dan diseminarkan. Pada saat saat seminar, terdapat proses
think tank (diskusi dan meminta
rekomendasi dari akademisi). Proses think
tank dilakukan dengan akademisi bidang kesejarahan, Dr. Sri Margana. Dari
hasil seminar tersebut, proposal penelitian harus direvisi agar memiliki
bobot substansi yang lebih baik, sehingga nantinya informasi yang didapatkan
masyarakat akan semakin lengkap dan tidak terdistorsi.
Dalam
melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai
dasar ANEKA diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
Revisi
proposal penelitian dilaksanakan karena bagian dari Tanggung jawab tugas yang dipercayakan oleh atasan. Hal ini jelas
bahwa Integritas ditekankan,
karena harus sesuai dengan standar penelitian yang telah disepakati bersama
dalam penelitian.
Nasionalisme
Pelaksanaan
tugas ini mengedepankan nilai Cinta
Tanah air dengan menggunakan bahsa indonesia yang baik dan benar, serta
menanamkan kecintaan terhadap budaya indonesia.
Etika Publik
Pelaksanaan
kegiatan ini dibutuhkan kecermatan
untuk meminimalisir kesalahan dan kekurangan
Komitmen Mutu
Pelaksanaan kegiatan
ini tentunya berorientasi mutu untuk
menghasilkan karya akademik yang mengungkapkan hal hal baru yang belum ada pada penelitian
sebelumnya.
Anti Korupsi
Tanggung jawab dalam penggunaan
anggaran dalam penelitian ataupun penggunaan alat kantor.
Teknik
Dalam
melakukan penyusunan revisi proposal penelitian“Lasem dalam prespektif Budaya
dan Sejarah” menggunakan teknik profesional, di mana data yang
ada diolah dengan melakukan pendekatan ilmu sejarah, dikaji dan diperdalam
untuk mendapatkan beberapa hipotesis sehingga bisa diuraikan hal hal baru
yang tidak ada dalam penelitian sebelumnya hal ini agar kualitas hasil
penelitian baik, selain itu proposal juga dilaporkan pada kepala balai
sebagai bentuk pertanggungjawaban, beserta penggunaan ATK untuk menghindari
perilaku koruptif. teknik
kecermatan dilakukan dengan melakukan pendalaman materi, dengan speed reading berulang, sehingga
banyak informasi yang bisa lebih diselami lebih dalam. Beberapa sumber juga
ditriangulasi dengan sumber lainnya. Selain itu juga koordinasi dengan tim
penelitian untuk lebih menajamkan
kecermatan terhadap data, sehingga tidak terjadi anakronis dan bias dalam penulisan proposal penelitian.
Manfaat Kegiatan
1.
Pemerhati budaya dapat menggunakan hasil penelitian sebagai bahan referensi
untuk mengetahui penulisan mengenai sejarah dan kebudayaan di daerah Lasem.
2. Hasil
penelitian bisa digunakan dalam menginformasikan kebudayaan yang dimiliki BPNB Yogyakarta pada
akademisi (mahasiswa dan akademisi lainnya yang mengakses data kebudayaan di
BPNB Yogyakarta), pemerhati budaya dan masyarakat lainnya yang membutuhkan.
Stakeholder pemerintahan lain yang ingin mencari data mengenai warisan
kebudayaan lasem di wilayah kerja BPNB Yogyakarta, untuk dijadikan bahan
dalam pembuatan regulatory impact
analisys terhadap warisan budaya.
Manfaat
tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu meningkatkan kesadaran
masyarakat akan arti pentingnya pelestarian yang mencakup: pengkajian,
perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai sejarah, budaya, seni
dan film, sehingga memiliki ketahanan terhadap pengaruh budaya global yang
bersifat negatif.Dari misi tersebut, diharapkan tercapai visi terwujudnya ketahanan
nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya memperkuat karakter dan
jati diri bangsa menuju kesejahteraan masyarakat.
Dampak yang terjadi
apabila nilai dasar ANEKA tidak
diterapkan.
1.
Kualitas output penelitian sejarah dan budaya lasem yang kurang baik.
2.
Bias informasi mengenai sejarah dan kebudayaan Lasem yang diberikan pada stakeholder.
3. Penggunaan
anggaran penelitian yang tidak sesuai dengan kegunaannya.
Pada
kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini tidak
terlihat.
|
Tabel 2.9 Pelaksanaan Kegiatan Melakukan
Membuat Naskah Siaran RRI dalam Bahasa Jawa
Kegiatan 9
|
Pelaksanaan Kegiatan Membuat Naskah Siaran
RRI dalam Bahasa Jawa*
|
Tanggal
|
24-26 Maret 2015
|
Lampiran
|
Naskah Siaran RRI mengenai
“Adat Pernikahan Masyarakat Banyumas” dan Foto
|
Kegiatan siaran
adat RRI di BPNB Yogyakarta merupakan kegiatan rutin. Pegawai jabatan
fungsional, termasuk dalam hal ini adalah Jabatan Fungsional Pamong Budaya diwajibkan
untuk berkontribusi dalam membuat naskah siaran RRI dalam rangka diseminasi
adat serta kebudayaan kepada masyarakat. Tahapan yang dilalui yaitu, mencari
beberapa referensi di perpustakaan, kemudian mengolahnya dan mentransliterasi
ke dalam bahasa Jawa. Tema naskah siaran
RRI yang diangkat yaitu mengenai “Adat Pernikahan Masyarakat Banyumas”.
Dalam
melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai
dasar ANEKA diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
Dalam
pelaksanaan kegiatan dilandasi tanggung jawab terhadap tugas yang
telah diamanahkan oleh atasan, terkait hal tersebut, pembuatan naskah siaran
RRI dilaksanakan lebih awal agar bisa maksimal, mengingat bulan april dan mei
banyak kegiatan yang harus diselesaikan.
Nasionalisme
Pelaksanaan
tugas ini mengedepankan nilai Cinta
Tanah air dengan menanamkan kecintaan terhadap budaya indonesia,
khususnya kebudayaan di wilayah kerja BPNB Yogyakarta.
Komitmen Mutu
Indikator
Eefektivitas dalam aktualisasi
kegiatan ditunjukkan dengan ketercapaian hasil .
Anti Korupsi
Kegiatan pembuatan
naskah siaran RRI merupakan bentuk upaya pribadi, dalam hal ini mengedepankan
kemandirian, tanpa membayar orang
lain untuk membuat naskah dan melakukan transliterasi ke dalam bahasa Jawa.
Teknik
Dalam
melakukan penyusunan naskah siaran RRI menggunakan teknik profesional, di mana data yang ada diolah dengan melakukan
pendekatan antropologis, dikaji dan diperdalam untuk mendapatkan uraian
mengenai adat kebudayaan masyarakat di wilayah kerja Balai Pelestarian Nilai
Budaya Yogyakarta, yang belum pernah dijadikan bahan siaran RRI. Hasil
kegiatan dilaporkan pada kepala balai sebagai bentuk pertanggungjawaban. teknik kecermatan dilakukan dengan
melakukan transliterasi secara hati-hati naskah yang dibuat ke dalam bahasa
Jawa Krama Alus dan Ngoko, tergantung konteks penggunaannya. Hal ini
ditujukan agar tidak terjadi bias informasi.
Manfaat Kegiatan
1. Naskah Siaran digunakan dalam menginformasikan
kebudayaan kepada pemerhati budaya dan
masyarakat lainnya yang mendengarkan siaran radio RRI, sekaligus menjadi
sarana persuasif kepada masyarakat untuk melestarikan kebudayaan, sehingga
pelestarian kebudayaan di wilayah kerja BPNB Yogyakarta bisa melibatkan
masyarakat secara langsung (deliberatif)
Manfaat
tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu meningkatkan kesadaran
masyarakat akan arti pentingnya pelestarian yang mencakup: pengkajian,
perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai sejarah, budaya, seni
dan film, sehingga memiliki ketahanan terhadap pengaruh budaya global yang
bersifat negatif.Dari misi tersebut, diharapkan tercapai visi terwujudnya ketahanan
nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya memperkuat karakter dan
jati diri bangsa menuju kesejahteraan masyarakat.
Dampak yang terjadi
apabila nilai dasar ANEKA tidak
diterapkan.
1.
Kualitas output yang kurang baik.
2.
Bias informasi mengenai isi siaran RRI yang diberikan pada stakeholder.
Pada kegiatan
aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini tidak terlihat.
|
Tabel 2.10 Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan
Merevisi Naskah Jurnal Patrawidya
Kegiatan 10
|
Pelaksanaan Kegiatan Merevisi Naskah Jurnal
Patrawidya**
|
Tanggal
|
19-24 Maret 2015
|
Lampiran
|
Naskah Jurnal Patrawidya
berjudul “Dari TSSB Hingga SDSB: Sejarah
“Lotere legal” dan Foto
|
Kegiatan ini
diawali dengan mengajukan naskah untuk patrawidya terbitan Maret 2015.
Penelitian berjudul “Dari TSSB Hingga
SDSB: Sejarah “Lotere legal”
Sumbangan Berhadiah di DIY, 1970an hingga 1993” telah dilaksanakan tahun 2010
dan diperbaiki dengan melakukan pendekatan ilmu sejarah, sehingga bisa
diuraikan kualitas hasil penelitian baik untuk dipublikasikan melalui jurnal
Patrawidya. Terdapat beberapa substansi naskah jurnal yang harus diperbaiki
menurut rekomendasi Mitrabestari, terutama terkait dengan kerangka teori yang
menjadi dasar dama penentuan jenis perjudian. Selain itu, konsistensi dalam
menulis dan kesimpulan yang dituntut untuk lebih holistik dalam menjawab
permasalahan. Proses revisi dilaksanakan selama 4 hari dengan mencari
referensi tambahan dan menyusun ulang sehingga tulisan tidak terlalu panjang.
Dalam
melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai
dasar ANEKA diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
Revisi
Naskah dilaksanakan karena bagian dari Tanggung
jawab untuk menghasilkan jurnal yang baik, mengingat masih terbatasnya
penulis jurnal yang mengajukan naskah ke Patrawidya, inisiatif muncul untuk
mengisi jurnal, sehingga hasil jurnal bisa maksimal.
Nasionalisme
Pelaksanaan
tugas ini mengedepankan nilai Cinta
Tanah air dengan menggunakan bahsa indonesia yang baik dan benar.
Etika Publik
Pelaksanaan
kegiatan ini mengedepankan kecermatan
untuk meminimalisir kesalahan dan kekurangan dalam penulisan naskah
Jurnal.
Komitmen Mutu
Pelaksanaan kegiatan
ini tentunya berorientasi mutu untuk
menghasilkan karya akademik yang mengungkapkan hal hal baru yang belum ada pada penelitian
sebelumnya.
Anti Korupsi
Tanggung jawab dalam penggunaan sumberdaya yang ada di
kantor, terutama penggunaan alat tulis serta
sumberdaya lainnya.
Teknik
Dalam
melakukan penyusunan revisi naskah Jurnal Patrawidya berjudul “Dari TSSB Hingga SDSB: Sejarah “Lotere legal” Sumbangan Berhadiah di
DIY, 1970an hingga 1993” menggunakan teknik profesional, di mana data yang
ada diolah dengan melakukan pendekatan ilmu sejarah, dikaji dan diperdalam
untuk mendapatkan beberapa hipotesis sehingga bisa diuraikan hal hal baru
yang tidak ada dalam penelitian sebelumnya hal ini agar kualitas hasil
penelitian baik. teknik
kecermatan dilakukan dengan melakukan pendalaman materi, dengan speed reading berulang, sehingga
banyak informasi yang bisa lebih diselami lebih dalam. Beberapa sumber juga
ditriangulasi dengan sumber lainnya.
Manfaat Kegiatan
1.
Pemerhati budaya dapat menggunakan hasil penelitian sebagai bahan referensi
untuk mengetahui penulisan mengenai sejarah.
2.
Hasil penelitian bisa digunakan dalam menginformasikan sejarah pada akademisi (mahasiswa dan akademisi
lainnya melalui Jurnal Patrawidya), pemerhati sejarah dan masyarakat lainnya
yang membutuhkan.
Manfaat
tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu meningkatkan kesadaran
masyarakat akan arti pentingnya pelestarian yang mencakup: pengkajian,
perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai sejarah, budaya, seni
dan film, sehingga memiliki ketahanan terhadap pengaruh budaya global yang
bersifat negatif.Dari misi tersebut, diharapkan tercapai visi terwujudnya ketahanan
nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya memperkuat karakter dan
jati diri bangsa menuju kesejahteraan masyarakat.
Dampak yang terjadi
apabila nilai dasar ANEKA tidak
diterapkan.
1.
Kualitas output naskah sejarah di
Jurnal Patrawidya yang kurang baik.
2.
Bias informasi mengenai sejarah perjudian legal yang diberikan pada stakeholder.
Pada
kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini tidak
terlihat
|
Keterangan
Dalam Tabel
(*)
Kegiatan baru yang muncul pada saat aktualisasi dan di luar rancangan,
berdasarkan perintah atasan.
(**)
kegiatan baru yang muncul pada saat aktualisasi dan diluar rancangan,
berdasarkan inisiatif sendiri atas persetujuan pimpinan.
B. Capaian Agenda Aktualisasi Pamong Budaya
Di BPNB Yogyakarta
Rancangan aktualisasi nilai – nilai dasar profesi PNS
yang telah dibuat pada saat on campus
pada pelaksanaannya telah meraih capaian. Berikut adalah capaian agenda
aktualisasi Pamong Budaya di BPNB Yogyakarta selama off campus Diklat
Prajabatan Golongan III, tanggal 19 Maret hingga 5 April 2015.
Tabel
3.1 Capaian Agenda Aktualisasi Pamong Budaya di BPNB Yogyakarta
No
|
Kegiatan
|
Kriteria
Keberhasilan
|
Faktor penentu
|
1
|
Membuat
Invetarisasi Warisan Budaya Tak Benda wilayah Jawa Timur
|
ü Tersusunnya laporan inventarisasi WBTB
jawa timur tahun 2015.
ü Nilai Dasar Akuntabilitas
Indikator integritas kesesuaian
pelaksanaan tugas fungsi dalam
mengolah data inventarisasi.
ü Nilai Dasar Nasionalisme
indikator cinta tanah air : penggunaan
bahasa indonesia yang baik dan benar dalam penyusunan inventarisasi WBTB Jawa Timur.
ü Nilai Dasar Etika
Publik
Indikator Profesionalisme dengan keberhasilan menyusun berdasarkan klasifikasi Indikator nilai disiplin, dengan
menyelesaikan inventarisasi tepat pada waktunya.
ü Nilai Dasar Komitmen
Mutu
indikator
orientasi mutu ; capaian hasil
inventarisasi yang telah melalui evaluasi.
ü Nilai Dasar Anti Korupsi
Indikator jujur dengan kepuasan atasan atas bentuk kejujuran dalam pelaporan .
|
ü Jabatan Fungsional
Peneliti telah melaporkan 90% hasil inventarisasi terbaru di tahun 2014 dan
awal 2015, sehingga data mudah diolah.
ü Dukungan mentor dan
Coach
ü Motivasi yang
tinggi dari diri sendiri, rekan kerja, dan lingkungan kerja
ü Ketersediaan
sumberdaya organisasi terutama sarana dan prasarana.
|
2
|
Membuat
inventarisasi dokumen karya akademik kebudayaan berupa Ritus
|
ü Tersusunnya laporan inventarisasi dokumen
karya akademik berupa ritus.
ü Nilai Dasar Akuntabilitas
tanggung jawab, dengan kesesuaian uraian tugas membuat inventarisasi dokumen
tentang kebudayaan.
ü Nilai Dasar Nasionalisme
transparansi dengan memberikan informasi karya akademik
terkait dengan kebudayaan ritus kepada masyarakat tanpa tendensi.
ü Nilai Dasar Etika
Publik
profesionalisme, berdasarkan uraian tugas dengan mengunakan metode inventarisasi yang
tepat dan berorientasi hasil. Selain itu juga disiplin, setiap proses
dilakukan tepat waktu.
ü Nilai Dasar Komitmen
Mutu
komitmen mutu, dengan melakukan triangulasi terhadap
data.
ü Nilai Dasar Anti
Korupsi
Kerja keras,
tidak ada pengharapan akan adanya insentif tambahan.
|
ü Subbag Perpustakaan
telah menginventarisasi keseluruhan karya akademik di tahun 2014, tetapi
belum diklasifikasikan berdasarkan kategori, sehingga data mudah diolah,
dengan melakukan klasifikasi berdasarkan kategori dokumen karya akademik.
ü Dukungan mentor dan
Coach
ü Koordinasi yang baik
dengan Subbagian Perpustakaan.
ü Ketersediaan
sumberdaya organisasi terutama sarana dan prasarana untuk melakukan kegiatan
|
3
|
Membuat draft metode
penilaian terhadap peserta (dalam kepanitiaan lawatan sejarah dan kebudayaan
di Sumenep, Madura)
|
ü Tersusunnya Draft Metode Penilaian/ Instrumen Penilaian Peserta Lawatan
Sejarah Dan Budaya Madura.
ü Nilai Dasar Akuntabilitas
integritas dengan sesuai uraian tugas, yaitu peranan
dalam kepanitiaa kegiatan pelestarian
nilai Budaya, tanggung jawab sesuai
mamanah tugas kepanitiaan.
ü Nilai Dasar Nasionalisme
Cinta Tanah air
menanamkan kecintaan terhadap budaya yang ada di Indonesia, Transparansi, panitia mengetahui informasi mengenai metode
penilaian terhadap peserta.
ü Nilai Dasar Etika
Publik
Dalam melaksanakan
pembuatan draft metode penilaian dilandasi nilai bertanggung jawab dengan melakukan koordinasi dengan panitia lainnya
untuk bisa direalisasikan pada saat meaksanakan lawatan sejarah dan budaya di
Sumenep, madura.
ü Nilai Dasar Komitmen
Mutu
Dalam melaksanakan
kegiatan berorientasi pada mutu, ke depannya penilaian terhadap peserta bisa
lebih baik, sesuai dengan kompetensi yang dimiliki dan bisa lebih menuntut
peserta untuk lebih memahami sejarah dn kebudayaan yang ada di tempat lawatan
sejarah dan budaya.
ü Nilai Dasar Anti
Korupsi
Ide dalam pembuatan
draft untuk penilaian terhadap peserta lawatan sejarah dan budaya merupakan
ide yang datang dari pemikiran pribadi, dalam hal ini merupakan bentuk kemandirian, tanpa membayar orang lain
untuk menghasilkan ide ini. Adapun proses tukar pendapat dengan panitia yang
lain hanya sekedar melengkapi agar implementasi di lapangan mampu
meminimalisir bias yang terjadi.
|
ü Pinjaman laporan
penyelenggaraan lawatan sejarah tahun 2014 yang dipinjamkan Subbag
Dokumentasi sangat membantu untuk mengidentifikasi kekurangan pada kegiatan
lawatan sejarah sebelumnya
ü Dukungan mentor dan
Coach
ü Koordinasi yang
baik dengan panitia inti lawatan sejarah dan Subbagian Dokumentasi
ü Ketersediaan
sumberdaya organisasi terutama sarana dan prasarana
|
4
|
Membuat proposal Jurnal Online untuk peningkatan mutu
|
ü Tersusunnya Proposal Pembuatan Jurnal Online
ü Nilai Dasar Akuntabilitas
Tanggung jawab terhadap amanah sebagai sekretaris jurnal patrawidya. transparan (keterbukaan informasi
terhadap publik) terkait dengan
keberadaan jurnal patrawidya.
ü Nilai Dasar Nasionalisme
Cinta Tanah air dengan
menanamkan kecintaan terhadap budaya yang ada di Indonesia
ü Nilai Dasar Etika
Publik
profesionalisme. dengan inisiatif untuk meningkatkan
kualitas mutu dengan bekerja secara profesional dan kreatif, serta tepat sasaran
ü Nilai Dasar Komitmen
Mutu
Berorientasi mutu, dalam menghasilkan jurnal (wadah
karya akademik) yang memenuhi standar
kualitas mutu jurnal seperti yang telah ditetapkan oleh LIPI dan DIKTI. efektivitas
keterjangkauan pembaca yang lebih luas.
ü Nilai Dasar Anti
Korupsi
tanggung jawab, segala sesuatunya
dapat diverifikasi untuk membuat
jurnal online.
|
ü Regulasi mengenai
standarisasi jurnal 2016 LIPI dan DIKTI yang mewajibkan segala jurnal
ditransformasi ke dalam e-journal.
ü Dukungan mentor dan
Coach
ü Koordinasi yang
baik dengan Pengurus Jurnal Patrawidya dan Jantra
ü Ketersediaan
sumberdaya organisasi terutama sarana dan prasarana
|
5
|
Melakukan tugas
kesekretariatan Jurnal Patrawidya
|
ü Tersusunnya laporan inventarisasi naskah masuk, serta draft Jurnal
Patrawidya
ü Nilai Dasar Akuntabilitas
tanggung jawab, dengan menginventarisir dan melakukan
koordinasi dan upaya yang maksimal. Adil
dalam melakukan seleksi terhadap naskah jurnal yang masuk.
ü Nilai Dasar Nasionalisme
cinta tanah air, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar diterapkan dalam kegiatan surat menyurat.
ü Nilai Dasar Etika
Publik
bertanggung jawab terhadap kegiatan surat -menyurat
Patrawidya,
Nilai Dasar Komitmen Mutu
berorientasi mutu dengan menerima dan
mempertimbangkan beberapa saran serta
kritik pembaca yang masuk ke
sekretariat Jurnal Patrawidya untuk perbaikan kualitas Jurnal Patrawidya.
ü Nilai Dasar Anti
Korupsi
Jujur, t terkait dengan penggunaan anggaran untuk
alat tulis kantor.
|
ü Dukungan mentor dan
Coach
ü Koordinasi yang
baik dengan Pengurus Jurnal Patrawidya
ü Ketersediaan sumberdaya
organisasi terutama sarana dan prasarana
|
6
|
Membuat leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik
Masyarakat Jawa”
|
ü Tersusunnya serta Terpublikasikannya Leaflet “Serat Atmawiyata,
Moral Dikdatik Masyarakat Jawa”
ü Nilai Dasar Akuntabilitas
tanggung jawab, pembuatan leaflet sesuai dengan target
waktu.
ü Nilai Dasar Nasionalisme
Indikator Transparansi dengan
memberikan informasi mengenai penulis karya ilmiah tentang serat
atmawiyata yang bisa dijadikan referensi kepada publik.
Indikator cinta tanah air pada kegiatan pembuatan leaflet ini diaktualisasikan
melalui penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
ü Nilai Dasar Etika
Publik
Indikator disiplin, tepat waktu dalam
pengerjaan leaflet.
ü Nilai Dasar Komitmen
Mutu
Indikator inovasi, penggunaan cara baru dalam
publikasi leaflet yang selama ini dilakukan oleh BPNB, indikator efektivitas, meningkatnya
cakupan pembaca.
ü Nilai Dasar Anti
Korupsi
Indikator
tanggung jawab diaktualisasikan
dengan melaporkan penggunaan sumberdaya.
|
ü Kemudahan pencarian naskah karya ilmiah melalui dokumentasi Patrawidya
ü Dukungan mentor dan
Coach
ü Koordinasi yang
baik dengan Subbagian Dokumentasi
ü Ketersediaan
sumberdaya organisasi terutama sarana dan prasarana
|
7
|
Pembuatan dan Publikasi Leaflet “Fasilitas Bioskop
Keliling BPNB”
|
ü Tersusunnya Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB Yogyakarta”
ü Nilai Dasar Akuntabilitas
tanggung jawab terhadap tugas yang sesuai dengan uraian
jabatan, terkait hal tersebut, pembuatan Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling
BPNB”
Indikator transparan, pelaporan penggunaan fasilitas dan sumberdaya untuk
membuat leaflet kepada atasan.
ü Nilai Dasar Nasionalisme
Indikator transparansi terkait dengan
memberikan informasi kepada publik mengenai ketersediaan film yang bisa diputar
pada bioskop keliling. Selain itu, indikator
nilai cinta Tanah air dilaksanakan dengan
menanamkan kecintaan terhadap budaya
dan sejarah bangsa dengan
menyediakan film sejarah dan budaya
yang ingin diputar.
ü Nilai Dasar Etika
Publik
Indikator disiplin dalam aktualisasi kegiatan
pembuatan leaflet ini yaitu tepat
waktu dalam pengerjaan leaflet.
ü Nilai Dasar Komitmen
Mutu
Indikator Eefektivitas dalam aktualisasi
kegiatan ditunjukkan dengan ketercapaian secara luas sasaran sosialisasi
leaflet bioskop keliling, sehingga timbul umpan balik dari masyarakat dengan
meminta bantuan pemutaran film.
ü Nilai Dasar Anti
Korupsi
Indikator Jujur diaktualisasikan melalui
pelaporan sesuai dengan fakta, terkait anggaran kegiatan pembuatan leaflet
tersebut.
|
ü Banyaknya masyarakat yang menggunakan situs Jejaring Sosial, sehingga
informasi mudah menyebar.
ü Dukungan mentor dan
Coach
ü Koordinasi yang
baik dengan Subbagian Dokumentasi
ü Ketersediaan
sumberdaya organisasi terutama sarana dan prasarana
|
8
|
merevisi Proposal Penelitian “Lasem dalam prespektif
Budaya dan Sejarah”
|
ü Tersusunnya revisi proposal penelitian “Lasem dalam
prespektif Budaya dan Sejarah”
ü Nilai Dasar Akuntabilitas
Tanggung jawab atas tugas yang dipercayakan oleh atasan.
Hal ini jelas bahwa Integritas, sesuai
dengan standar penelitian yang telah disepakati bersama dalam penelitian.
ü Nilai Dasar Nasionalisme
nilai Cinta Tanah air dengan menggunakan
bahsa indonesia yang baik dan benar, serta menanamkan kecintaan terhadap
budaya indonesia.
ü Nilai Dasar Etika
Publik
kecermatan dalam meminimalisir
kesalahan dan kekurangan
ü Nilai Dasar Komitmen
Mutu
berorientasi mutu untuk menghasilkan karya akademik
yang mengungkapkan hal hal baru yang
belum ada pada penelitian sebelumnya.
ü Nilai Dasar Anti
Korupsi
Tanggung jawab dalam penggunaan anggaran
dalam penelitian ataupun penggunaan alat kantor.
|
ü Kemudahan pencarian karya ilmiah mengenai Lasem di Perpustakaan
Universitas Gadjah Mada.
ü Dukungan mentor dan
Coach
ü Koordinasi yang
baik dalam Tim Peneliti “Lasem dalam prespektif Budaya dan Sejarah”
ü Prasurvey yang
efektif, menemui beberapa tokoh penting di Lasem, sehingga arah penelitian
bisa lebih mengerucut
ü Narasumber yang
jeli dalam melakukan koreksi terhadap proposal penelitian.
ü Ketersediaan sumberdaya organisasi terutama
sarana dan prasarana
|
9
|
Membuat
Naskah Siaran RRI dalam Bahasa Jawa*
|
ü Tersusunnya Naskah Siaran RRI mengenai “Adat Pernikahan Masyarakat
Banyumas”
ü Nilai Dasar Akuntabilitas
tanggung jawab dengan pembuatan naskah siaran RRI yang
selesai lebih awal agar bisa maksimal.
ü Nilai Dasar Nasionalisme
Cinta Tanah air dalam menanamkan
kecintaan terhadap budaya indonesia, khususnya kebudayaan di wilayah kerja
BPNB Yogyakarta.
ü Nilai Dasar Komitmen
Mutu
Indikator Eefektivitas dalam aktualisasi
kegiatan ditunjukkan dengan ketercapaian hasil .
ü Nilai Dasar Anti
Korupsi
kemandirian, dalam membuat naskah secara
pribadi dan melakukan transliterasi ke dalam bahasa Jawa.
|
ü Kemudahan pencarian naskah karya ilmiah di Perpustakaan BPNB Yogyakarta.
ü Dukungan mentor dan
Coach
ü Koordinasi yang
baik dengan Subbagian Dokumentasi dan Perpustakaan
ü Ketersediaan
sumberdaya organisasi terutama sarana dan prasarana
|
10
|
Merevisi
Naskah Jurnal Patrawidya**
|
ü Tersusunnya naskah Jurnal Patrawidya yang berjudul “Dari
TSSB Hingga SDSB: Sejarah “Lotere
legal” Sumbangan Berhadiah di DIY, 1970an hingga 1993”
ü Nilai Dasar Akuntabilitas
Tanggung jawab dalam menghasilkan jurnal yang baik,
ü Nilai Dasar Nasionalisme
Cinta Tanah air dengan menggunakan bahsa indonesia yang
baik dan benar.
ü Nilai Dasar Etika
Publik
Kecermatan dalam meminimalisir
kesalahan dan kekurangan dalam penulisan naskah Jurnal.
ü Nilai Dasar Komitmen
Mutu
berorientasi
mutu dalam
menghasilkan karya akademik yang mengungkapkan hal hal baru yang belum ada pada penelitian
sebelumnya.
ü Nilai Dasar Anti
Korupsi
Tanggung jawab dalam penggunaan sumberdaya yang ada di
kantor, terutama penggunaan alat tulis serta
sumberdaya lainnya.
|
ü Kemudahan pencarian naskah karya ilmiah sebagai tambahan referensi dalam
merevisi naskah Jurnal Patrawidya.
ü Dukungan mentor dan
Coach
ü Koordinasi yang
baik dengan redaksi Jurnal Patrawidya.
ü Think tank dengan Mitrabestari yang tepat pada
waktunya.
ü Ketersediaan
sumberdaya organisasi terutama sarana dan prasarana
|
Keterangan
Dalam Tabel
(*)
Kegiatan baru yang muncul pada saat aktualisasi dan di luar rancangan,
berdasarkan perintah atasan.
(**)
kegiatan baru yang muncul pada saat aktualisasi dan diluar rancangan,
berdasarkan inisiatif sendiri atas persetujuan pimpinan.
IV. Strategi Pembimbingan
Bimbingan
dalam pelaksanaan kegiatan dilakukan
tidak secara intensif, hanya jika menemui kendala yang dianggap sulit untuk
diatasi, sehingga proses pembelajaran dalam menghadapi masalah (learning organization) bisa maksimal.
Selain itu melatih berfikir kreatif untuk bisa mencari solusi dari kendala yang
dihadapi (problem solving) dengan
prioritas pertimbangan terutama nilai dasar profesi PNS (ANEKA). Selama
melaksanakan kegiatan, bimbingan yang paling intensif adalah mengenai kegiatan
kesekretariatan Jurnal patrawidya. Bimbingan dilakukan dengan coach maupun
mentor. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut.
A. Pembimbingan dengan Coach
Pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi
kegiatan nilai – nilai dasar profesi PNS ini dilaksanakan dengan melalui bimbingan dan arahan dari Ibu Novia Nurul
Badi’ah, M.Pd.. Pada pelaksanaan aktualiasi di lapangan dilakukan bimbingan
jarak jauh menggunakan beberapa media komunikasi. Adapun konsultasi dengan coach pada saat pelaksanaan aktualisasi
antara lain sebagai berikut.
Tabel 4.1 Pelaksanaan bimbingan dengan Coach
Nama
Peserta : Indra Fibiona, S.S
|
||||
Instansi : Balai Pelestarian
Nilai Budaya Yogyakarta
|
||||
Tempat
Aktualisasi : Balai Pelestarian
Nilai Budaya Yogyakarta
|
||||
No
|
Tanggal
|
Kegiatan
|
Output
|
Media komunikasi yang digunakan (telepon/
SMS/email/fax/dll.
|
1
|
19,
23, 28, 29, 30 Maret 2015 dan 2,5
April 2015
|
Membuat
Invetarisasi Warisan Budaya Tak Benda wilayah Jawa Timur
|
Laporan
inventarisasi
Dibuktikan
dengan
1.Laporan
hasil inventarisasi yang telah diacc
atasan
2.
Foto
|
Whatsapp,
email
|
2
|
19,
23, 28, 29, 30 Maret 2015 dan 2,5
April 2015
|
Membuat
inventarisasi dokumen karya akademik kebudayaan berupa Ritus
|
Laporan
Inventarisasi dokumen Kebudayaan Ritus
Dibuktikan
dengan
1.Laporan hasil inventarisasi dokumen
kebudayaan ritus yang telah diacc
atasan
2.
Foto.
|
Whatsapp,
email
|
3
|
19,
23, 28, 29, 30 Maret 2015 dan 2,5
April 2015
|
Membuat
draft metode penilaian terhadap peserta (dalam kepanitiaan lawatan sejarah
dan kebudayaan di Sumenep, Madura)
|
Draft
metode Penilaian Terhadap Peserta
Dibuktikan
dengan
1.
Surat Keputusan Kepala BPNB Yogyakarta
2.Draft
metode penilaian terhadap peserta yang telah diacc atasan.
3.
Foto.
|
Whatsapp,
email
|
4
|
19,
23, 28, 29, 30 Maret 2015 dan 2,5
April 2015
|
Membuat
proposal Jurnal Online untuk peningkatan mutu
|
Proposal
Jurnal Online untuk peningkatan mutu
Dibuktikan
dengan
1.Proposal
Jurnal Online untuk peningkatan mutu yang telah diacc atasan
2. Foto
|
Whatsapp,
email
|
5
|
19,
23, 28, 29, 30 Maret 2015 dan 2,5
April 2015
|
Membuat
leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat Jawa”
|
Draft
Jurnal Patrawidya
Dibuktikan
dengan
1.
Surat Keputusan
2. Foto
Draft Jurnal
3. Inventarisasi
surat masuk
4. Patrawidya
yang telah diacc atasan
|
Whatsapp,
email
|
6
|
19,
23, 28, 29, 30 Maret 2015 dan 2,5
April 2015
|
Membuat
leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat Jawa”
|
Leaflet
“Serat
Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat Jawa”
Dibuktikan
dengan
1. Leaflet
yang telah diacc atasan
2. Foto
|
Whatsapp,
email
|
7
|
19,
23, 28, 29, 30 Maret 2015 dan 2,5
April 2015
|
Pembuatan
dan Publikasi Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”
|
Leaflet
“Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”
Dibuktikan
dengan
1.Leaflet
yang telah diacc atasan
2. Foto
|
Whatsapp,
email
|
8
|
19,
23, 28, 29, 30 Maret 2015 dan 2,5
April 2015
|
merevisi
Proposal Penelitian “Lasem dalam prespektif Budaya dan Sejarah”
|
Proposal
Penelitian “Lasem dalam prespektif Budaya dan Sejarah”
Dibuktikan
dengan
1.
Surat Tugas
2.
Proposal Penelitian sebelum dan setelah revisi ( telah diacc atasan).
3.
Foto
|
Whatsapp,
email
|
9
|
19,
23, 28, 29, 30 Maret 2015 dan 2,5
April 2015
|
Membuat
Naskah Siaran RRI dalam Bahasa Jawa
|
Naskah
Siaran RRI
Dibuktikan
dengan
1.
Jadwal siaran RRI yang ditugaskan oleh atasan
2. Naskah
siaran RRI yang telah diacc atasan.
3. Foto
|
Whatsapp,
email
|
10
|
19,
23, 28, 29, 30 Maret 2015 dan 2,5
April 2015
|
Merevisi
Naskah Jurnal Patrawidya
|
Naskah
Jurnal Patrawidya berjudul “Dari TSSB hingga SDSB: Sejarah “Lotere Legal” Sumbangan
Berhadiah Di DIY, 1970an Hingga 1993”
Dibuktikan
dengan
1. Foto
2 .
Naskah Jurnal yang telah diacc
atasan
|
Whatsapp,
email
|
B.
Pembimbingan
dengan Mentor
Pelaksaan aktualisasi di
unit kerja tidak bisa terlepas dari peran mentor yaitu Ibu Christriaty Ariani, M.Hum. sebagai Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya.
Beliau selalu memberikan koreksi dan masukan apabila terdapat kesalahan dalam
pelaksanaan tugas. Namun pada
seminar aktualisasi, ibu Christriaty
Ariani, M.Hum tidak bisa hadir, dan tugas mentor didelegasikan
kepada Bapak Drs. Sumardi, M.M. Adapun konsultasi dengan mentor dipaparkan
pada Tabel 4.2 sebagai berikut.
Tabel 4.2 Jadwal bimbingan dengan
Mentor
Nama
Peserta : Indra Fibiona, S.S.
|
||||
Instansi : Balai Pelestarian
Nilai Budaya Yogyakarta
|
||||
Tempat
Aktualisasi : Balai Pelestarian
Nilai Budaya Yogyakarta
|
||||
No
|
Tanggal
|
Kegiatan
|
Output
|
Paraf
Mentor
|
1
|
24
dan 27 Maret 2015
|
Membuat
Invetarisasi Warisan Budaya Tak Benda wilayah Jawa Timur
Membuat
inventarisasi dokumen karya akademik kebudayaan berupa Ritus
|
Laporan
inventarisasi
Dibuktikan
dengan
1.Laporan
hasil inventarisasi
2.
Foto
|
|
2
|
24
dan 27 Maret 2015
|
Membuat
inventarisasi dokumen karya akademik kebudayaan berupa Ritus
|
Laporan
Inventarisasi dokumen Kebudayaan Ritus
Dibuktikan
dengan
1.Laporan
hasil inventarisasi dokumen kebudayaan ritus.
2.
Foto
|
|
3
|
24
dan 27 Maret 2015
|
Membuat
draft metode penilaian terhadap peserta (dalam kepanitiaan lawatan sejarah
dan kebudayaan di Sumenep, Madura)
|
Draft
metode Penilaian Terhadap Peserta
Dibuktikan
dengan
1. Surat
Keputusan Kepala BPNB Yogyakarta
2.
draft metode penilaian terhadap peserta
3.
Foto.
|
|
4
|
25
dan 27 Maret 2015
|
Membuat
proposal Jurnal Online untuk peningkatan mutu
|
Proposal
Jurnal Online untuk peningkatan mutu
Dibuktikan
dengan
1.
Proposal Jurnal Online
2.
Foto
|
|
5
|
26
dan 27 Maret 2015
|
Melaksanakan
tugas kesekretariatan Jurnal Patrawidya
|
Jurnal
Patrawidya
Dibuktikan
dengan
1.
Surat Keputusan
2. Foto
Draft Jurnal
3.
Inventarisasi surat masuk
4. Patrawidya
yang telah diacc atasan
|
|
6
|
27
Maret 2015
|
Membuat
leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat Jawa”
|
Leaflet
“Serat
Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat Jawa”
Dibuktikan
dengan
1.
Leaflet yang telah diacc atasan
2.
Foto
|
|
7
|
27
Maret 2015
|
Pembuatan
dan Publikasi Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”
|
Leaflet
“Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”
Dibuktikan
dengan
1.
Leaflet
2.
Foto
|
|
8
|
27
Maret 2015
|
merevisi
Proposal Penelitian “Lasem dalam prespektif Budaya dan Sejarah”
|
Proposal
Penelitian “Lasem dalam prespektif Budaya dan Sejarah”
Dibuktikan
dengan
1.
Surat Tugas
2. Proposal Penelitian sebelum dan setelah
revisi ( telah diacc atasan).
3.
Foto
|
|
9
|
27
Maret 2015
|
Membuat
Naskah Siaran RRI dalam Bahasa Jawa
|
Naskah
Siaran RRI
Dibuktikan
dengan
1.
Jadwal siaran RRI yang ditugaskan oleh atasan
2.
Naskah siaran RRI yang telah diacc
atasan.
3.
Foto
|
|
10
|
27
Maret 2015
|
Merevisi
Naskah Jurnal Patrawidya
|
Naskah
Jurnal Patrawidya
Dibuktikan
dengan
1. Foto
2. Naskah
Jurnal yang diacc atasan
|
V. Kendala
Dan Strategi Mengatasinya
Dalam setiap Implementasi suatu kegiatan,
termasuk kegiatan aktualisasi di tempat
kerja, pasti akan menemukan kendala dan hambatan walaupun sifatnya itu
tidak permanen. Kendala bisa datang dari dalam organisasi (kendala internal)
dan kendala dari luar organisasi (kendala eksternal). Untuk mengantisipasi kendala tersebut
diperlukan strategi-strategi yang matang agar dapat mengurangi resiko kegagalan
implementasi. Kendala yang dihadapi dan cara mengatasinya dijelaskan pada tabel
5.1 dan tabel 5.2.
Tabel 5.1 Kendala internal dan
strategi penyelesaian
No
|
Kendala
yang terjadi
|
Strategi mengatasi kendala
|
1
|
Ketersediaan sarana
dan prasarana
Pada
pelaksanaan kegiatan pembuatan leaflet,baik leaflet membutuhkan peralatan berupa scanner, sedangkan di bagian
dokumentasi, scanner tidak
berfungsi dengan baik.
|
Menggunakan
alternatif sarana dan prasarana milik pribadi untuk melakukan kegiatan
Membawa
peralatan scanner milik pribadi,
sehingga kendala teknis bisa diatasi
|
2
|
Lingkungan kerja sedikit
kurang mendukung dengan pelaksanaan aktualisasi yang telah disusun
Pelaksanaan
aktualisasi nilai dasar pada masa off
campus di BPNB Yogyakarta bersamaan dengan persiapan kegiatan penelitian
BPNB, serta persiapan kegiatan lawatan sehingga koordinator peneliti, sangat
sibuk, harus mencari waktu yang tepat untuk bisa diajak konsultasi serta
bertukar pikiran terutama terkait dengan kegiatan revisi proposal penelitian
dan kerjasama dalam penerbitan Jurnal Patrawidya
|
Melakukan
pendekatan secara inkremental dan personal
Pendekatan
inkremental dan personal yang intensif dilakukan dengan menghubungi
koordinator secara intensif pada waktu luang dan bersama sama memikirkan
solusi yang terbaik, diantaranya pada saat proses diskusi dilakukan via
email, dan koordinasi redaksi Patrawidya dilakukan dengan lewat telepon
secara bertahap.
|
3
|
Pemahaman mentor mengenai
sistem baru prajabatan CPNS
|
Menjelaskan kepada
mentor di instansi tentang sistem prajabatan yang baru
|
Tabel 5.2 Kendala eksternal dan strategi
penyelesaian
No
|
Kendala
yang terjadi
|
Strategi mengatasi kendala
|
1
|
Koordinasi dengan
Mitrabestari yang sulit
Mitrabestari
melaksanakan banyak kegiatan bimbingan thesis dan desertasi, sehingga tidak
memiliki waktu luang dalam mengoreksi naskah Patrawidya
|
Mencoba secara
intensif untuk melakukan komunikasi dan pendekatan personal
Bekerjasama
dengan sekretariat patrawidya lainnya untuk melakukan pendekatan personal
dengan Mitrabestari, agar sebisa mungkin bisa menyelesaikan koreksi naskah
tepat waktu.
|
VI. KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Proses pembelajaran Nilai Dasar ANEKA
yang terdapat dalam Diklat Prajabatan Golongan III diimplementasikan pada
instansi masing-masing ditujukan untuk jangka panjang. Diharapkan dari kegiatan
pembelajaran ini, para abdi negara tidak
melakukan tindakan yang melanggar norma dan perundang - undangan, melainkan
mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan tulus sepenuh hati dan
berorientasi mutu, sehingga indikator kepuasan publik terhadap aparatur sipil
di negeri ini meningkat. Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar ANEKA
tidak dilaksanakan juga bisa dilihat pada hasil capaian yang tidak tepat
sasaran, kurang bermutu dan inefisiensi waktu. Indikator keberhasilan yang
terlihat (tangible) dari pelaksanaan diklat ini antara lain perilaku peserta
yang semakin baik, terbukti dari meningkatnya kedisiplinan peserta Diklat
Prajabatan di Pusbangtendik, pelaksanaan tugas berorientasi pada kualitas
hasil. Diharapkan attitude seperti ini bisa terus terjaga dan
diterapkan secara kontinyu dalam kinerja sehari hari, sehingga aparatur sipil
di Indonesia akan semakin baik.
Laporan Aktualisasi kegiatan ini sangat aplikatif
terutama dalam memberikan semangat positif Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk
dapat menyelaraskan pikiran, hati dan perilaku yang baik dalam melaksanakan tugas
dan fungsi masing-masing, sehingga tercapai hasil yang maksimal. Melalui Kegiatan
Aktualisasi ini diharapkan terjadi proses refleksi mendalam terhadap nilai
profesi PNS itu sendiri, dan kelak dapat terus diaplikasikan untuk melaksanakan
kegiatan sehari-hari sebagai PNS. Selain itu, mampu meningkatkan integritas
yang ada dalam diri sehingga mengubah cara pandang orang di lingkungannya
terhadap paradigma PNS lama dan membentuk lingkungan yang positif, sehingga
bisa meningkatkan performa organisasi publik.
B. Rekomendasi
Dari proses internalisasi nilai-nilai dasar
profesi pns hingga aktualisasi nilai dasar yang telah dilakukan akhirnya
bermuara pada evaluasi hasil kegiatan. Ada beberapa rekomendasi yang perlu
diperhatikan agar pada waktu diklat prajabatan golongan III yang akan datang,
kegiatan aktualisi nilai-nilai dasar bisa maksimal pada unit kerja masing masing peserta prajabatan.
Rekomendasi tersebut antara lain sebagai berikut.
1.
Perlu adanya koordinasi lintas sektor intern kementerian pendidikan terkait
dengan formasi Jabatan CPNS, sehingga ketidakselarasan antara SK CPNS dengan
tugas pokok dan fungsi serta formasi bisa dihindari, mengingat CPNS sebagai motor dalam unit kerja agar
organisasi bisa mencapai visi misi secara maksimal.
2. Agar internalisasi nilai dasar profesi PNS
pada peserta diklat prajabatan golongan III bisa terus tertanam dan tumbuh di dalam PNS kedepannya, perlu
adanya evaluasi berkala terhadap PNS, sehingga internalisasi bisa terus
tertanam.
1. Para praktisi administrasi
negara Indonesia menerjemahkan “good
governance” dengan beberapa istilah,
misalnya, penyelenggaraan pemerintahan yang amanah (Bintoro Tjokroamidjojo),
tata-pemerintahan yang baik (UNDP), pengelolaan pemerintahan yang baik dan
bertanggunjawab (LAN), dan ada juga yang mengartikan secara sempit sebagai
pemerintahan yang bersih (clean
government) (Efendi, 2005).
Daftar
Pustaka
Dwiyanto,
Agus, dkk. 2008. Reformasi Birokrasi
Publik Di Indonesia. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Dwiyanto,
Agus, dkk. 2015. Modul Diklat Prajabatan Golongan III : ANEKA. Jakarta : LAN.
Efendy,
Sofyan. 2005. “Membangun Good Governance”. Diakses melalui situs http://sofian.staff.ugm.ac.id/artikel/membangun-good-governance.pdf,
tanggal 7 Maret 2015, pukul 20.57 WIB.
Keban,
Yeremias T. 2010. “Isu Pengembangan Kapasitas dalan Good Governance”. Dalam
Pramusinto, Agus, Ambar Widyaningrum. 2010. Reformasi
Aparatur Negara Ditinjau Kembali. Yogyakarta : Gava Media.
Napitupulu,
Diana Ria. 2010. KPK in Action.
Jakarta : Niaga Swadaya.
www.bkn.go.id,
diakses tanggal 7 Maret 2015, Pukul 21.34 WIB.
Peraturan
Perundang – Undangan :
-
UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negeri.
-
Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014
tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara Republik Indonesia.
-
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2012 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai
Pelestarian Nilai Budaya.
-
Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan
Nomor 29 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas Balai Pelestarian Nilai Budaya.
-
Peraturan Kepala LAN Nomor 38 Tahun 2014
tentang Pedoman Pelaksanaan Diklat Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III.
Komentar
makasih banyak *sungkem