Langsung ke konten utama

Contoh Laporan Aktualisasi Nilai Dasar CPNS Kemdikbud, BPNB



LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS PAMONG BUDAYA DI BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA YOGYAKARTA
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PRAJABATAN GOLONGAN III



KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur atas  kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat melaksanakan Diklat Prajabatan Gelombang III dengan baik dan lancar.  Laporan Aktualisasi Nilai - Nilai Dasar Profesi PNS Pamong Budaya Di Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta  ini merupakan salah satu perwujudan proses pembelajaran Nilai Dasar Profesi PNS. Materi tersebut diperoleh selama pendidikan dan pelatihan prajabatan CPNS Kemendikbud Golongan III di Pusbangtendik, Jalan Raya Cinangka, Km. 19, Bojongsari, Depok, Jawa Barat.
Berawal dari ASN/PNS yang dituntut untuk memiliki kinerja profesional berorientasi pada kepentingan masyarakat, bangsa, negara, dan tanah air seperti yang dijelaskan dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negeri,  CPNS harus menempuh pendidikan dan pelatihan yang mengarah kepada upaya peningkatan sikap dan semangat pengabdian, sehingga cita – cita yang ada pada UU ASN bisa tercapai dengan baik. CPNS yang memiliki kompetensi harus mengikuti dan lulus Diklat Prajabatan sebagai syarat untuk dapat diangkat menjadi PNS. Sebagai peserta diklat, penulis mengucapkan terimakasih kepada
1.    Ibu Dra. Christriyati Ariani, M.Hum., selaku mentor yang telah bersedia memberikan bantuan, konsultasi  serta arahan di unit kerja penulis;
2.    Ibu Novia Nurul Badi’ah, S.Pd., M.Pd., yang telah memberikan bimbingan penulis untuk menyelesaikan tugas aktualisasi nilai dasar;
3.    Satgas di lingkungan Pusbangtendik, yang telah mengurus dan membantu penulis selama Diklat berlangsung.
Penulis juga menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan dalam laporan ini baik materi maupun penyajiannya. Oleh karena itu penulis sangat membutuhkan saran dan kritik yang membangun.
Depok, 6 April 2015
Indra Fibiona, S.S.



DAFTAR ISI

Lembar pengesahan.......................................................................................................
Kata pengantar................................................................................................................
Daftar isi..........................................................................................................................
Daftar tabel......................................................................................................................
Daftar gambar..................................................................................................................
I.             PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang...................................................................................   
B.     Tujuan Aktualisasi.............................................................................  
II.            Rasional Penetapan Aktivitas Aktualisasi Berdasarkan 5 Nilai Dasar.................................................................................................
III.           Agenda Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pns
A.     Pelaksanaan Kegiatan Sesuai Dengan Kondisi Riil.................. 
B.     Capaian Agenda Aktualisasi Pamong Budaya Di BPNB Yogyakarta          
IV.          Strategi Pembimbingan
A. Pembimbingan dengan Coach......................................................... 
B. Pembimbingan dengan Mentor........................................................ 
V.           KENDALA DAN STRATEGI MENGATASINYA.......................................
VI.          KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.......................................................................................
B. Rekomendasi...................................................................................
DaftarPustaka.............................................................................................................










DAFTAR TABEL

Tabel 1.1    Keterkaitan Aktualisasi Kegiatan Dengan 5 Nilai Dasar
Tabel  2.1  Pelaksanaan Kegiatan Membuat Invetarisasi Warisan Budaya Tak Benda wilayah Jawa Timur                                                                                  
Tabel  2.2 Pelaksanaan Kegiatan Membuat Inventarisasi Dokumen Karya Akademik Kebudayaan Berupa Ritus        
Tabel  2.3 Pelaksanaan Kegiatan Membuat Draft Metode Penilaian Terhadap Peserta (Dalam Kepanitiaan Lawatan Sejarah Dan Kebudayaan Di Sumenep, Madura)          
Tabel  2.Pelaksanaan Kegiatan Membuat proposal Jurnal Online untuk peningkatan mutu          
Tabel  2.5    Pelaksanaan Kegiatan Melakukan Tugas Kesekretariatan Jurnal Patrawidya      
Tabel  2.6  Pelaksanaan Kegiatan Membuat Leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat Jawa”                                                                                      
Tabel  2.7  Pelaksanaan Kegiatan Pembuatan dan Publikasi Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”                                             
Tabel  2.8    Pelaksanaan Kegiatan Menyusun dan merevisi Proposal Penelitian “Lasem dalam prespektif Budaya dan Sejarah”    
Tabel 2.9    Pelaksanaan Kegiatan Melakukan Membuat Naskah Siaran RRI dalam Bahasa Jawa 
Tabel  2.10  Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan Merevisi Naskah Jurnal Patrawidya
Tabel  3.1    Capaian Agenda Aktualisasi Pamong Budaya di BPNB Yogyakarta   
Tabel  4.1    Pelaksanaan bimbingan dengan Coach
Tabel  4.2    Jadwal bimbingan dengan Mentor                                                        
Tabel 5.1    Kendala internal dan strategi penyelesaian
Tabel 5.2    Kendala internal dan strategi penyelesaian


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi BPNB




                                                LAMPIRAN

LAMPIRAN UMUM
Lampiran Surat Pernyataan Susunan Kegiatan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar PNS            
Lampiran Surat Pernyataan Telah Melakukan Kegiatan Aktualisasi Nilai Nilai Dasar PNS 
Bukti Choaching    
LAMPIRAN KEGIATAN
Lampiran Kegiatan 1     Membuat Invetarisasi Warisan Budaya Tak Benda wilayah Jawa Timur
Lampiran Kegiatan     2                                                                                                    Membuat Draft Metode Penilaian Terhadap Peserta (Dalam Kepanitiaan Lawatan Sejarah Dan Kebudayaan Di Sumenep, Madura)
Lampiran Kegiatan 3     Membuat Draft Metode Penilaian Terhadap Peserta (Dalam Kepanitiaan Lawatan Sejarah Dan Kebudayaan Di Sumenep, Madura)
Lampiran Kegiatan 4     Membuat proposal Jurnal Online untuk peningkatan mutu     
Lampiran Kegiatan 5     Melakukan Tugas Kesekretariatan Jurnal Patrawidya
Lampiran Kegiatan 6     Membuat Leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat Jawa”
Lampiran Kegiatan 7     Pembuatan dan Publikasi Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”    
Lampiran Kegiatan 8     Menyusun dan merevisi Proposal Penelitian “Lasem dalam prespektif Budaya dan Sejarah” 
Lampiran Kegiatan 9     Melakukan Membuat Naskah Siaran RRI dalam Bahasa Jawa
Lampiran Kegiatan 10                                                                                                      Kegiatan Merevisi Naskah Jurnal Patrawidya



LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

Nama Peserta
:
Indra Fibiona
Angkatan/Kel./No. Absen
:
VI/ Kelompok /17
Jabatan
:
Pamong Budaya
Unit Kerja
:
Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta
Sumber Kegiatan
:
SKP / Penugasan Atasan Langsung / Inisiatif Sendiri


I.      PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbaikan kinerja aparatur sipil saat ini merupakan  suatu keharusan  jika dikaitkan dengan perkembangan dan tuntutan good governance1 yaitu profesionalisme, akuntabilitas, penegakan etika dan moral dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Pada dasarnya, Good governance diarahkan untuk mengimplementasikan  tata kelola pemerintahan yang ideal (Keban dalam Pramusinto (ed.), 2010). Keberadaan PNS (Pegawai Negeri Sipil/ Aparatur Sipil Negeri) yang kompeten menjadi variabel penting  dalam rangka melaksanakan tata kelola pemerintahan yang ideal dan berorientasi pada pelayanan. Melihat realitas yang ada,  PNS sebagai aparatur negara masih memiliki kinerja yang rendah. Hal ini didasarkan pada kompetensi dan produktivitas PNS yang masih rendah serta banyaknya perilaku yang rule driven, paternalistik  dan kurang profesional (bkn.go.id). Oleh karena itu, diperlukan manajemen sumber daya aparatur sipil negara yang baik guna mengatasi hal tersebut. 
Sebagai tindak lanjut pemerintah dalam pengembangan sumber daya manusia aparatur negara agar memiliki profesionalitas kinerja, Pemerintah mengeluarkan UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negeri. Undang – Undang ini juga mengedepankan tentang  kualifikasi, dan kompetensi yang harus dimiliki Aparatur Sipil Negeri  untuk melaksanakan tugas dan fungsi pemerintahan dan pembangunan selaras dengan berbagai tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia. Aparatur Sipil Negeri yang umum disebut sebagai birokrat saat ini merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik yang harus memiliki kualifikasi dan kompetensi guna melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan yang lebih baik sesuai dengan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN.
Selaras dengan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN, Diklat Prajabatan menuntut Calon Pegawai Negeri Sipil untuk membuat Laporan Aktualisasi Nilai Dasar Profesi PNS sebagai pertanggungjawaban dari kegiatan yang dilakukan di unit kerja masing-masing, serta mengaktualisasikannya sepanjang waktu. Terkait dengan hal tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah mengadakan rekruitmen CPNS tahun 2013 menanamkan nilai dasar profesionalisme Aparatur Sipil Negeri melalui Diklat Prajabatan.
Salah satu organisasi publik yang berada dalam naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah  Balai Pelestarian Nilai Budaya. Orgnisasi tersebut merupakan lembaga di yang memiliki core competencies dalam pelestarian niai budaya. Terdapat 11 unit BPNB (Balai Pelestarian Nilai Budaya) di Indonesia yang melakukan rekruitmen Calon Aparatur Sipil Negeri, salah satunya adalah BPNB Yogyakarta.  
Visi Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta adalah “terwujudnya ketahanan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya memperkuat karakter dan jati diri bangsa menuju kesejahteraan masyarakat”. Visi tersebut dicapai dengan misi sebagai berikut.
1.  Meningkatkan pemahaman masyarakat dalam melestarikan nilai-nilai sejarah dan budaya.
2.  Meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pelestarian yang mencakup: pengkajian, perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai sejarah, budaya, seni dan film, sehingga memiliki ketahanan terhadap pengaruh budaya global yang bersifat yang negatif.
3.  Meningkatkan penggalian, pengembangan, dan pelestarian karya budaya lokal.
4.  Meningkatkan kemampuan pengelolaan karya budaya lokal dalam rangka pelestarian, pengembangan, perlindungan maupun pemanfaatannya.
Misi tersebut kemudian diwujudkan melalui strategi agar pencapaiannya bisa diraih secara maksimal. Adapun strategi yang dilakukan adalah sebagai berikut.
1.  Peningkatan pembangunan karakter dan jatidiri bangsa, melalui: dialog interaktif, penayangan film dokumenter sejarah dan budaya.
2.  Pelestarian sejarah dan nilai tradisional, antara lain melalui penelitian bidang sejarah dan nilai tradisional, inventarisasi karya budaya, dialog budaya, festival, pergelaran, lomba, sosialisasi, lawatan budaya/sejarah, diskusi dan sarasehan.
3.  Perlindungan masyarakat adat melalui sarasehan dan dialog budaya spiritual.
4.  Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi serta kerjasama dengan instansi/lembaga terkait, melalui seminar, sarasehan, dialog, diskusi, apresiasi  kesejarahan, nilai budaya, seni dan film.
5.  Pengembangan sistem dan pengelolaan data dan informasi, melalui pembuatan database dan website tentang kesejarahan.
Terkait dengan visi dan misi serta strategi yang ditempuh, BPNB memiliki struktur organisasi yang dituntut untuk mampu bekerja dalam mewujudkan strategi agar linear dengan visi dan misi. Adapun struktur organisasi BPNB adalah sebagai berikut. 



Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi BPNB Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repubik Indonesia, Nomor 53 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya
Struktur Organisasi Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta terdiri atas 
a. Kepala BPNB
Kepala BPNB adalah jabatan struktural eselon III.a. Tugas kepala bagian adalah memimpin (mengelola dan mengkoordinasi) BPNB dalam menjalankan tugas dan fungsi BPNB.


b. Subbag Tata Usaha
Subbag Tata Usaha dikepalai oleh  Kepala Subbagian yang memiliki jabatan struktural eselon IV. Subbag Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan perencanaan, keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan, persuratan dan kearsipan, barang milik negara, kerumahtanggaan, dan pengelolaan perpustakaan BPNB. Dengan demikian, Subbag Tata Usaha memiliki tupoksi berupa tugas diferensiasi (membantu urusan  kelompok jabatan fungsional) agar  pelaksanaan pelestarian terhadap aspek-aspek tradisi, kepercayaan, kesenian, perfilman, dan kesejarahan  di wilayah kerja DIY, Jateng dan Jatim dapat tercapai dengan baik.
c. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan tugas jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pada BPNB Yogyakarta, Jabatan fungsional terdiri dari jabatan fungsional peneliti sesuai dengan kepakarannya dan jabatan fungsional pamong budaya.
Pasal 10 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya menyebutkan bahwa baik Kepala BPNB, Kepala Subbag TU, dan Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya wajib
a. menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi serta kerja sama baik di lingkungan internal maupun eksternal BPNB.
b. melaksanakan akuntabilitas kinerja.
c. melaporkan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada atasan secara berjenjang.
Salah satu jabatan fungsional yang berkontribusi dalam merealisasikan strategi adalah Pamong Budaya. Sebagaimana dijelaskan dalam uraian tugas dan fungsi jabatan pamong budaya, Pamong Budaya merupakan jabatan yang memunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk pembinaan kebudayaan yang diduduki oleh PNS, dan harus memenuhi kriteria memiliki penguasaan terhadap pengetahuan, metodologi dan teknis analisis di bidang sejarah dan kebudayaan. 
Pamong budaya dengan  jabatan Pamong Budaya Pertama, memiliki tugas dengan  unsur kegiatan antara lain sebagai berikut.
 Menyusun kegiatan pelestarian nilai budaya di lingkungan Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta.
1.    Melaksanakan inventarisasi nilai budaya dengan teknik yang tepat.
2.    Mengelola dokumen nilai budaya dengan baik agar sewaktu-waktu dapat dipergunakan.
3.    Mengolah dan menyusun bahan informasi nilai budaya dalam bentuk naskah leaflet.
4.    Berperanserta dalam pembinaan danpengembangan nilai budaya sebagai pemandu pameran.
5.    Berperan serta dalam pembinaan dan pengembangan nilai budaya sebagai panitia.
6.    Berperan serta dalam pembinaan dan pengembangan nilai budaya sebagai peserta.
7.    Melaporkan pelaksanaan tugas pokok secara tertulis kepada atasan langsung.
8.    Melaksanaan tugas kedinasan lainnya secara lisan maupun tertulis kepada pimpinan.
Jika dikaitkan dengan visi dan misi BPNB Yogyakarta, Calon PNS Pamong Budaya Pertama harus memiliki core competencies untuk mampu mewujudkan strategi pelestarian sejarah dan nilai tradisional, melalui penelitian bidang sejarah dan nilai tradisional, inventarisasi karya budaya, dialog budaya, festival, pergelaran, lomba, sosialisasi, lawatan budaya/sejarah, diskusi dan sarasehan. Untuk itu, dalam Diklat Prajabatan ini, Pamong Budaya BPNB Yogyakarta dituntut agar mampu menyusun rencana aktualisasi kegiatan, mengimplementasikan rencana yang telah memuat nilai dasar profesi PNS tersebut dan melaporkannya sebagai bentuk pertanggungjawaban sesuai dengan kompetensi dan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Adapun dasar hukum pembuatan Laporan Aktualisasi Nilai Dasar Profesi PNS ini bagi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) jabatan Pamong  Budaya  pada Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta adalah sebagai berikut.
1.  UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negeri;
2.  Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara Republik Indonesia;
3.  Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2012 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya;
4.  Peraturan Menteri Pendidikan  Kebudayaan  Nomor 29 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas Balai Pelestarian Nilai Budaya;
5.  Peraturan Kepala LAN Nomor 38 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Diklat Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III;
6.  DIPA Balai Pelestarian Sejarah dan nilai Tradisional Yogyakarta Tahun 2015;
7.  Uraian Tugas Pokok Pamong Budaya Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta.
B. Tujuan Aktualisasi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Pamong Budaya BPNB Yogyakarta dituntut untuk menyusun rencana aktualisasi kegiatan, mengimplementasikan rencana tersebut (aktualisasi) dan membuat laporan aktualiasi sebagai bentuk pertanggungjawaban, sesuai dengan kompetensi dan peraturan perundang – undangan yang berlaku dalam pelaksanaan Diklat Prajabatan ini. Hal tersebut memiliki maksud dan tujuan. Adapun tujuan aktualisasi nilai asar profesi PNS antara lain sebagai berikut.
1. Peserta diharapkan mampu mengaktualisasikan Nilai – Nilai  Dasar Profesi PNS di tempat tugas masing.
2. Peserta diharapkan mampu menganalisis dampak apabila Nilai – Nilai Dasar Profesi PNS di tempat tugas masing masing tidak diimplementasikan dengan baik.  














II.  Rasional Penetapan Aktivitas Aktualisasi Berdasarkan 5 Nilai Dasar
Kegiatan yang diaktualisasikan dan memuat nilai nilai dasar profesi PNS   berdasarkan Uraian Tugas yang dituangkan dalam SKP sebagai Pamong Budaya ditambah dengan kegiatan yang diberikan langsung dari atasan, serta kegiatan yang sifatnya inisiatif (berasal dari ide sendiri untuk menunjang visi dan misi BPNB). Terdapat 4 kegiatan yang berdasarkan uraian tugas Pamong Budaya, diantaranya adalah membuat invetarisasi warisan budaya tak benda,  membuat inventarisasi dokumen karya akademik kebudayaan, membuat draft metode penilaian terhadap peserta (keikutsertaan dalam kepanitiaan lawatan sejarah dan kebudayaan di sumenep, madura), dan membuat leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat Jawa”. 4 kegiatan lainnya merupakan tugas yang diberikan oleh atasan serta inisiatif sendiri. Adapun tugas yang diberikan oleh atasan yaitu melakukan tugas kesekretariatan Jurnal Patrawidya serta  menyusun dan merevisi proposal penelitian “Lasem dalam Prespektif Budaya dan Sejarah. Tugas inisiatif yang dilakukan untuk menunjang terwujudnya visi misi BPNB Yogyakarta yaitu membuat proposal Jurnal Online untuk peningkatan mutu dan pembuatan serta publikasi leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”.
 Pada proses aktualisasi nilai dasar profesi PNS, terdapat beberapa kegiatan tambahan. Kegiatan tambahan tersebut antara lain kegiatan yang dilaksanakan sebagai tugas dari atasan, yaitu membuat Naskah Siaran RRI dalam Bahasa Jawa. Selain itu, kegiatan yang merupakan inisiatif sendiri, yaitu merevisi naskah Jurnal Patrawidya. Adapun nilai dasar profesi PNS yang  diaktualisasikan dalam  seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan dijelaskan dalam tabel 1.1 sebagai berikut. 


Tabel 1.1Keterkaitan Aktualisasi Kegiatan Dengan 5 Nilai Dasar
No
Kegiatan
Nilai Dasar
Uraian Pelaksanaan Kegiatan
1
Membuat Invetarisasi Warisan Budaya Tak Benda wilayah Jawa Timur

Akuntabilitas
-       Integritas
Nasionalisme
-       Cinta Tanah air
Etika Publik
-       Profesionalisme
-       Disipilin
Komitmen Mutu
-       Orientasi mutu
Anti Korupsi
-       Jujur

Akuntabilitas
Dalam mengolah data inventarisasi, integritas dibuktikan dengan kesesuaian pelaksanaan  tugas fungsi sebagai Pamong Budaya dengan standar prosedur yang tepat.

Nasionalisme
Dalam pelaksanaan inventarisasi, Nilai cinta tanah air dimanifestasikan melalui penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar dalam penyusunan inventarisasii nilai budaya.
Etika Publik
Dalam Mengolah data inventarisasi, mengedepankan nilai  Profesionalisme dengan menyusun berdasarkan klasifikasi yang telah ditentukan dalam metode inventarisasi. Selain itu juga nilai  disiplin dengan menyelesaikan inventarisasi tepat waktu.
Komitmen Mutu
Dalam Mengolah data inventarisasi, orientasi mutu dimanifestasikan melalui hasil inventarisasi yang telah melalui evaluasi dan mendapat hasil baik dengan menyempurnakan laporan -  laporan tahun yang lalu ditambah dengan inventarisasi peneliti BPNB terbaru.
Anti Korupsi
 kejujuran dalam pengelolaan anggaran realisasi kegiatan diwujudkan dengan melaporkan penggunaan sumberdaya secara terbuka kepada atasan.
2
Membuat inventarisasi dokumen karya akademik kebudayaan berupa Ritus 

Akuntabilitas
-       Tanggung jawab
Nasionalisme
-       Transparansi
-       Cinta Tanah air
Etika Publik
-       Profesionalisme
-       Disipilin
Komitmen Mutu
-       Berorientasi mutu
Anti Korupsi
-       Kerja keras



Akuntabilitas
tanggung  jawab dibuktikan dengan melaksanakan  uraian tugas yang diberikan yaitu membuat inventarisasi dokumen tentang kebudayaan. Dalam hal ini yang berupa Ritus (upacara tradisional),dan melaporkan kepada atasan terkait dengan kegiatan inventarisasi yang telah dilaksanakan.  
Nasionalisme
Dalam pembuatan inventarisasi dokumen karya akademik kebudayaaan Ritus ini, nilai transparansi nampak pada hasil inventarisasi yaitu memberikan informasi karya akademik terkait dengan kebudayaan ritus kepada masyarakat tanpa tendensi, diharapkan informasi dapat berguna dalam mengembangkan dan melestarikan kebudayaan, dan hal ini berhubungan juga dengan   Cinta Tanah air, yaitu kesadaran akan melestarikan budaya bangsa. 
Etika Publik
Dalam membuat inventarisasi dokumen karya akademik kebudayaan berupa ritus nilai etika publik yang antara lain tercermin dari mengedepankan profesionalisme, dilakukan berdasarkan uraian tugas dengan mengunakan metode inventarisasi yang tepat dan berorientasi hasil. Selain itu juga disiplin,  di mana setiap proses dilakukan tepat waktu.

Komitmen Mutu
Dalam membuat inventarisasi dokumen karya akademik kebudayaan berupa ritus memegang prinsip komitmen mutu, yaitu dengan melakukan triangulasi terhadap data sehingga  hasil inventarisasi maksimal dan bermutu baik.
Anti Korupsi
Kegiatan dilakukan dilandasi dengan nilai Kerja keras, di mana tidak ada pengharapan akan adanya insentif tambahan, serta dilaksanakan dalam rangka memenuhi tugas yang tercantum dalam uraian tugas dan berorientasi untuk melakukan pelayanan terhadap stakeholder yang membutuhkan data inventarisasi.  


3
Membuat draft metode penilaian terhadap peserta (dalam kepanitiaan lawatan sejarah dan kebudayaan di Sumenep, Madura)
Akuntabilitas
-     integritas
-     Tanggung jawab
Nasionalisme
-       Cinta Tanah air
-       Transparansi
Etika Publik
-       Bertanggung jawab
Komitmen Mutu
-       Berorientasi mutu
Anti Korupsi
-       Mandiri
Akuntabilitas
Dalam pelaksanaaan kegiatan ini jelas berdasarkan integritas yang telah diatur dalam uraian tugas, yaitu peranan dalam kepanitiaa  kegiatan pelestarian nilai Budaya, dan ini juga merefleksikan. Pelaksanaan ini juga sebagai tanggung jawab atas apa yang telah diamanahkan terkait tugas kepanitiaan.
Nasionalisme
Dalam melaksanakan kegiatan ini berlandaskan nilai  Cinta Tanah air berupa  menanamkan kecintaan terhadap budaya yang ada di  Indonesia, selain itu juga dilandasi atas nilai dasar  Transparansi, dimana semua panitia mengetahui informasi mengenai metode penilaian terhadap siswa dalam lawatan sejarah dan budaya di Sumenep Madura.

Etika Publik
Dalam melaksanakan pembuatan draft metode penilaian dilandasi nilai bertanggung jawab dengan melakukan koordinasi dengan panitia lainnya untuk bisa direalisasikan pada saat meaksanakan lawatan sejarah dan budaya di Sumenep, madura.
Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan kegiatan berorientasi pada mutu,  ke depannya penilaian terhadap peserta bisa lebih baik, sesuai dengan kompetensi yang dimiliki dan bisa lebih menuntut peserta untuk lebih memahami sejarah dn kebudayaan yang ada di tempat lawatan sejarah dan budaya.
Anti Korupsi
Ide dalam pembuatan draft untuk penilaian terhadap peserta lawatan sejarah dan budaya merupakan ide yang datang dari pemikiran pribadi, dalam hal ini merupakan bentuk kemandirian, tanpa membayar orang lain untuk menghasilkan ide ini. Adapun proses tukar pendapat dengan panitia yang lain hanya sekedar melengkapi agar implementasi di lapangan mampu meminimalisir bias yang terjadi.   
4
Membuat proposal Jurnal Online untuk peningkatan mutu


Akuntabilitas
-       Tanggung jawab
-       Transparan
Nasionalisme
-       Cinta Tanah air
Etika Publik
-       Profesionalisme
-       Tepat Sasaran
Komitmen Mutu
-       Efektivitas
-       Orientasi mutu
Anti Korupsi
-       Tanggung jawab
Akuntabilitas
Dalam kegiatan pembuatan proposal Jurnal Online merupakan bentuk Tanggung jawab terhadap amanah yang diberikan pimpinan terkait dengan pengangkatan sebagai  sekretaris jurnal patrawidya. Hal ini juga dilandasi nilai transparan (keterbukaan informasi terhadap publik) terkait dengan keberadaan jurnal patrawidya agar dapat diakses seluas luasnya oleh masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai sejarah dan budaya.  
Nasionalisme
Dalam melaksanakan kegiatan ini berlandaskan nilai  Cinta Tanah air berupa  menanamkan kecintaan terhadap budaya yang ada di  Indonesia
Etika Publik
Kegiatan ini dilandasi nilai profesionalisme. Dalam hal ini  ketika ditugaskan untuk menjadi sekretariat Jurnal Patrawidya, harus ditindak lanjuti dengan inisiatif untuk meningkatkan kualitas mutu dengan bekerja secara profesional dan kreatif. Pembuatan proposal jurnal ini juga ditujukan agar tepat sasaran
Komitmen Mutu
Pembuatan proposal jurnal online Berorientasi mutu, yaitu untuk menghasilkan jurnal (wadah karya akademik)  yang memenuhi standar kualitas mutu jurnal seperti yang telah ditetapkan oleh LIPI dan DIKTI.  Selain itu juga efektivitas terkait dengan jangkauan pembaca yang lebih luas.
Anti Korupsi
Pembuatan proposal jurnal Online didasari tanggung jawab, di mana segala sesuatunya dapat diverifikasi, terutama terkait dengan analisis rincian anggaran yang dibutuhkan untuk membuat jurnal online.
5
Melakukan tugas kesekretariatan Jurnal Patrawidya

Akuntabilitas
-       Tanggung jawab
-       Adil
Nasionalisme
-       Cinta Tanah air
Etika Publik
-       Bertanggung jawab
Komitmen Mutu
-       Berorientasi mutu
Anti Korupsi
-       Jujur

Akuntabilitas
dalam melakukan tugas tugas kesekretariatan Jurnal Patrawidya  yang telah dipercayakan oleh kepala BPNB dilaksanakan  dengan penuh tanggung jawab, yaitu menginventarisir dan melakukan koordinasi dan upaya yang maksimal. Selain itu juga  Adil dalam melakukan seleksi terhadap naskah jurnal yang masuk.
Nasionalisme
Melakukan tugas kesekretariatan jurnal Patrawidya juga harus berlandaskan cinta tanah air, dimana penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar diterapkan dalam kegiatan surat menyurat.
Etika Publik
Sebagai sekretaris, siap bertanggung jawab terhadap kegiatan surat -menyurat Patrawidya, terutama dalam hal pengiriman naskah revisi, pracetak dan cetak, kepada penulis dan Mitra Bestari.
Komitmen Mutu
Dalam kegiatan kesekretariatan juga berorientasi mutu dengan menerima dan mempertimbangkan  beberapa saran serta kritik  pembaca yang masuk ke sekretariat Jurnal Patrawidya untuk perbaikan kualitas Jurnal Patrawidya.
Anti Korupsi
Dalam melaksanakan kegiatan kesekretariatan Jurnal patrawidya  dilandasi dengan nilai Jujur, terutama terkait dengan penggunaan anggaran untuk alat tulis kantor.

6
Membuat leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat Jawa”


Akuntabilitas
-       Tanggung jawab
Nasionalisme
-       Transparansi
-       Cinta Tanah air
Etika Publik
-       Disiplin
Komitmen Mutu
-       Inovasi dan Efektivitas
Anti Korupsi
-       Tanggung jawab

Akuntabilitas
kegiatan ini sesuai dengan uraian jabatan pamong budaya, oleh karena itu tanggung jawab dituntut dalam pembuatan leaflet sesuai dengan target waktu.
Nasionalisme
Dalam melaksanakan kegiatan , Indikator Transparansi  diaktualisasikan dengan memberikan informasi mengenai penulis karya ilmiah tentang serat atmawiyata  yang bisa  dijadikan referensi kepada publik.
Indikator cinta tanah air pada kegiatan  pembuatan leaflet ini diaktualisasikan melalui penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Etika Publik
Indikator disiplin dalam aktualisasi kegiatan pembuatan leaflet  ini yaitu tepat waktu dalam pengerjaan leaflet. 
Komitmen Mutu
Indikator inovasi, terdapat pada cara baru dalam publikasi leaflet yang selama ini dilakukan oleh BPNB, selain itu, indikator efektivitas dilihat dari cara untuk  meningkatnya cakupan  pembaca. 
Anti Korupsi
Indikator tanggung jawab diaktualisasikan dengan melaporkan penggunaan sumberdaya, khususnya finansial dalam kegiatan ini disertai dengan bukti – bukti.

7
Pembuatan dan Publikasi Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”

Akuntabilitas
-       Tanggung jawab
-       Transparan
Nasionalisme
-       Transparansi
-       Cinta Tanah air
Etika Publik
-       Disiplin
Komitmen Mutu
-       Efektivitas
Anti Korupsi
-       Jujur

Akuntabilitas
Dalam pelaksanaan kegiatan dilandasi  tanggung jawab terhadap tugas yang sesuai dengan uraian jabatan, terkait hal tersebut, pembuatan Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”
Indikator transparan adalah terkait dengan pelaporan  penggunaan fasilitas dan sumberdaya untuk membuat leaflet kepada atasan.
Nasionalisme
Indikator transparansi terkait dengan memberikan informasi kepada publik mengenai ketersediaan film yang bisa diputar pada bioskop keliling. Selain itu, indikator  nilai cinta Tanah air dilaksanakan dengan menanamkan  kecintaan terhadap budaya dan sejarah bangsa  dengan menyediakan  film sejarah dan budaya yang ingin diputar.
Etika Publik
Indikator disiplin dalam aktualisasi kegiatan pembuatan leaflet  ini yaitu tepat waktu dalam pengerjaan leaflet. 
Komitmen Mutu
Indikator Eefektivitas dalam aktualisasi kegiatan ditunjukkan dengan ketercapaian secara luas sasaran sosialisasi leaflet bioskop keliling, sehingga timbul umpan balik dari masyarakat dengan meminta bantuan pemutaran film.
Anti Korupsi
Indikator Jujur diaktualisasikan melalui pelaporan sesuai dengan fakta, terkait anggaran kegiatan pembuatan leaflet tersebut.
8
merevisi Proposal Penelitian “Lasem dalam prespektif Budaya dan Sejarah”

Akuntabilitas
-       Tanggung jawab
-       Integritas
Nasionalisme
-       Cinta Tanah air
Etika Publik
-       Cermat
Komitmen Mutu
-        Berorientasi mutu
Anti Korupsi
-       Tanggung jawab

Akuntabilitas
Revisi proposal penelitian dilaksanakan karena bagian dari Tanggung jawab tugas yang dipercayakan oleh atasan. Hal ini jelas bahwa Integritas ditekankan, karena harus sesuai dengan standar penelitian yang telah disepakati bersama dalam penelitian.
Nasionalisme
Pelaksanaan tugas ini mengedepankan nilai Cinta Tanah air dengan menggunakan bahsa indonesia yang baik dan benar, serta menanamkan kecintaan terhadap budaya indonesia.
Etika Publik
Pelaksanaan kegiatan ini dibutuhkan kecermatan untuk meminimalisir kesalahan dan kekurangan
Komitmen Mutu
 Pelaksanaan kegiatan ini tentunya berorientasi mutu untuk menghasilkan karya akademik yang mengungkapkan hal hal   baru yang belum ada pada penelitian sebelumnya.
Anti Korupsi
Tanggung jawab dalam penggunaan anggaran dalam penelitian ataupun penggunaan alat kantor.

9.
Membuat Naskah Siaran RRI dalam Bahasa Jawa
Akuntabilitas
-       Tanggung jawab
Nasionalisme
-       Cinta tanah air
Etika Publik
-       Disiplin
Komitmen Mutu
-       Efektivitas
Anti Korupsi
-       Mandiri

Akuntabilitas
Dalam pelaksanaan kegiatan dilandasi  tanggung jawab terhadap tugas yang telah diamanahkan oleh atasan, terkait hal tersebut, pembuatan naskah siaran RRI dilaksanakan lebih awal agar bisa maksimal, mengingat bulan april dan mei banyak kegiatan yang harus diselesaikan.
Nasionalisme 
Pelaksanaan tugas ini mengedepankan nilai Cinta Tanah air dengan menanamkan kecintaan terhadap budaya indonesia, khususnya kebudayaan di wilayah kerja BPNB Yogyakarta.
Komitmen Mutu
Indikator Eefektivitas dalam aktualisasi kegiatan ditunjukkan dengan ketercapaian hasil .
Anti Korupsi
Kegiatan pembuatan naskah siaran RRI merupakan bentuk upaya pribadi, dalam hal ini mengedepankan kemandirian, tanpa membayar orang lain untuk membuat naskah dan melakukan transliterasi ke dalam bahasa Jawa.
10.
Merevisi Naskah Jurnal Patrawidya
Akuntabilitas
-       Tanggung jawab
Nasionalisme
-       Transparansi
Etika Publik
-       Disiplin
Komitmen Mutu
-       Efektivitas
Anti Korupsi
-       Tanggung jawab
Akuntabilitas
Revisi Naskah dilaksanakan karena bagian dari Tanggung jawab untuk menghasilkan jurnal yang baik, mengingat masih terbatasnya penulis jurnal yang mengajukan naskah ke Patrawidya, inisiatif muncul untuk mengisi jurnal, sehingga hasil jurnal bisa maksimal.
Nasionalisme
Pelaksanaan tugas ini mengedepankan nilai Cinta Tanah air dengan menggunakan bahsa indonesia yang baik dan benar.
Etika Publik
Pelaksanaan kegiatan ini mengedepankan kecermatan untuk meminimalisir kesalahan dan kekurangan dalam penulisan naskah Jurnal. 
Komitmen Mutu
 Pelaksanaan kegiatan ini tentunya berorientasi mutu untuk menghasilkan karya akademik yang mengungkapkan hal hal   baru yang belum ada pada penelitian sebelumnya.
Anti Korupsi
Tanggung jawab dalam penggunaan sumberdaya yang ada di kantor, terutama penggunaan alat tulis serta  sumberdaya lainnya.
Keterangan
(*) Kegiatan baru yang muncul pada saat aktualisasi dan di luar rancangan, berdasarkan perintah atasan
(**) kegiatan baru yang muncul pada saat aktualisasi dan diluar rancangan, berdasarkan inisiatif sendiri atas persetujuan pimpinan

III. Agenda Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pns
A.   Pelaksanaan Kegiatan Sesuai Dengan Kondisi Riil
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang mencangkup dari 5 nilai-nilai dasar ANEKA yaitu (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi). Ke lima nilai dasar tersebut semuanya ada dalam setiap kegiatan yang telah disusun sebelumnya. Pada aktualisasi nilai dasar profesi PNS, terdapat program yang menuai dampak, yaitu pada kegiatan kesekretariatan Jurnal Patrawidya.  Bagian ini menjelaskan tentang  uraian teknik aktualisasi, manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi dan misi organisasi, serta dampak yang ditimbulkan dari kegiatan aktualisasi. Adapun uraian teknik aktualisasi, manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi dan misi organisasi, serta dampak yang ditimbulkan dijelaskan melalui beberapa tabel sebagai berikut.
Tabel 2.1 Pelaksanaan Kegiatan Membuat Invetarisasi Warisan Budaya Tak Benda wilayah Jawa Timur
Kegiatan 1 
Pelaksanaan Kegiatan Membuat Invetarisasi Warisan Budaya Tak Benda wilayah Jawa Timur
Tanggal
19 – 23 Maret 2015
Lampiran
Sampel laporan inventarisasi WBTB Jawa Timur dan  foto
Kegiatan  ini diawali dengan koordinasi subag dokumentasi dan beberapa peneliti yang telah melakukan inventarisasi kebudayaan. Koordinasi dengan dokumentasi ditujukan untuk mendapatkan data data mengenai WBTB tahun – tahun sebelumnya dan inventarisasi terbaru. Subbagian Dokumentasi sebelumnya telah berkoordinasi dengan peneliti untuk menampung data WBTB  terbaru yang masuk. Prosesselanjutnya yaitu klasifikasi berdasar kategori, kemudian diolah menjadi laporan hasil inventarisasi WBTB.

dalam melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar ANEKA diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
Dalam mengolah data inventarisasi, integritas dibuktikan dengan kesesuaian pelaksanaan  tugas fungsi sebagai Pamong Budaya dengan standar prosedur yang tepat.
Nasionalisme
Dalam pelaksanaan inventarisasi, Nilai cinta tanah air dimanifestasikan melalui penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar dalam penyusunan inventarisasii WBTB wilayah Jawa Timur.
Etika Publik
Dalam Mengolah data inventarisasi, mengedepankan nilai  Profesionalisme dengan menyusun berdasarkan klasifikasi yang telah ditentukan dalam metode inventarisasi. Selain itu juga nilai  disiplin dengan menyelesaikan inventarisasi WBTB Jawa Timur tepat waktu.
Komitmen Mutu
Dalam Mengolah data inventarisasi, orientasi mutu dimanifestasikan melalui hasil inventarisasi yang telah melalui evaluasi dan mendapat hasil baik dengan menyempurnakan laporan -  laporan tahun yang lalu ditambah dengan inventarisasi peneliti BPNB terbaru.
Anti Korupsi
 kejujuran dalam pengelolaan anggaran realisasi kegiatan diwujudkan dengan melaporkan penggunaan sumberdaya secara terbuka kepada atasan.

Teknik aktualisasi:
Dalam melakukan penyusunan laporan inventarisasi menggunakan teknik klasifikatoris, di mana data - data sebagai input diolah secara sistematis, dengan menyeleksi dan mengklasifikasikan berdasarkan regional Jawa timur, dan klasifikasi kategori seperti ritus dan perayaan, kesenian tradision dan lain lainnya. Data yang diolah adalah data inventarisir BPNB Yogyakarta yang lama, ditambah data terbaru dengan memasukkan aneka. Selain teknik profesionalisme  juga dilakukan  teknik koordinasi dengan subid dokumentasi serta subid perpustakaan untuk menambah data inventarisir sehingga lebih komprehensif dan menghindari perilaku koruptif.


Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi organisasi:
1. Pemerhati budaya dapat menggunakan hasil inventarisasi sebagai bahan referensi
2. Laporan bisa disebarluaskan melalui website BPNB sehingga banyak yang mengakses hasil inventarisasi WBTB
3. Kesinambungan pengembangan budaya lokal bisa berjalan, dengan melihat hasil WBTB terutama kebudayaan lokal yang hampir punah.
Manfaat tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu meningkatkan penggalian, pengembangan, dan pelestarian karya budaya lokal, sehingga diharapkan  tercapai visi terwujudnya ketahanan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya memperkuat karakter dan jati diri bangsa menuju kesejahteraan masyarakat.
Dampak yang terjadi  apabila nilai dasar ANEKA  tidak diterapkan.
1. Kualitas output inventarisasi nilai budaya yang kurang baik.
2. bias informasi mengenai kebudayaan yang diberikan pada masyarakat.
3. Ketidaktepatan waktu dalam menyelesaikan output

Pada kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini tidak terlihat.  




Tabel 2.2 Pelaksanaan Kegiatan Membuat Inventarisasi Dokumen Karya Akademik Kebudayaan Berupa Ritus 
Kegiatan 2
Membuat Inventarisasi Dokumen Karya Akademik Kebudayaan Berupa Ritus 

Tanggal
23-24 Maret 2015
Lampiran
Laporan Hasil Inventarisasi Dokumen Karya Akademik Kebudayaan Berupa ritus
Kegiatan ini diawali dengan mengumpulkan data publikasi BPNB Yogyakarta sejak tahun 1980 yang masih relevan, dalam hal ini dilakukan koordinasi dengan Subbagian Perpustakaan .  selain itu, koordinasi dengan Subbag Dokumentasi juga dilakukan untuk mencari data yang belum terlengkapi dari Subbag Perpustakaan. Data yang diperoleh selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan kategori berupa ritus dan perayaan serta upacara tradisional. 

Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar ANEKA diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
tanggung  jawab dibuktikan dengan melaksanakan  uraian tugas yang diberikan yaitu membuat inventarisasi dokumen tentang kebudayaan. Dalam hal ini yang berupa Ritus (upacara tradisional),dan melaporkan kepada atasan terkait dengan kegiatan inventarisasi yang telah dilaksanakan. 
Nasionalisme
Dalam pembuatan inventarisasi dokumen karya akademik kebudayaaan Ritus ini, nilai transparansi nampak pada hasil inventarisasi yaitu memberikan informasi karya akademik terkait dengan kebudayaan ritus kepada masyarakat tanpa tendensi, diharapkan informasi dapat berguna dalam mengembangkan dan melestarikan kebudayaan, dan hal ini berhubungan juga dengan   Cinta Tanah air, yaitu kesadaran akan melestarikan budaya bangsa. 
Etika Publik
Dalam membuat inventarisasi dokumen karya akademik kebudayaan berupa ritus nilai etika publik yang antara lain tercermin dari mengedepankan profesionalisme, dilakukan berdasarkan uraian tugas dengan mengunakan metode inventarisasi yang tepat dan berorientasi hasil. Selain itu juga disiplin,  di mana setiap proses dilakukan tepat waktu.
Komitmen Mutu
Dalam membuat inventarisasi dokumen karya akademik kebudayaan berupa ritus memegang prinsip komitmen mutu, yaitu dengan melakukan triangulasi terhadap data sehingga  hasil inventarisasi maksimal dan bermutu baik.
Anti Korupsi
Kegiatan dilakukan dilandasi dengan nilai Kerja keras, di mana tidak ada pengharapan akan adanya insentif tambahan, serta dilaksanakan dalam rangka memenuhi tugas yang tercantum dalam uraian tugas dan berorientasi untuk melakukan pelayanan terhadap stakeholder yang membutuhkan data inventarisasi.  

Teknik Aktualisasi
Dalam melakukan penyusunan laporan inventarisasi menggunakan teknik profesional, di mana data data sebagai input diolah secara sistematis sehingga hasilnya dapat dipertanggungjwabkan. Selain itu juga teknik kerjasama dengan subid dokumentasi serta perpustakaan untuk menambah data inventarisasi berupa data kebudayaan ritus sehingga lebih komprehensif dan untuk menghindari perilaku antikoruptif.
Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi organisasi:
1. Pemerhati budaya dapat menggunakan hasil inventarisasi sebagai bahan referensi untuk mengetahui penulisan mengenai kebudayaan ritus.
2. Hasil inventarisasi bisa digunakan dalam menginformasikan kebudayaan berupa ritus yang dimiliki BPNB Yogyakarta pada akademisi (mahasiswa dan akademisi lainnya yang mengakses data kebudayaan di BPNB Yogyakarta), pemerhati budaya dan masyarakat lainnya yang membutuhkan. Stakeholder pemerintahan lain yang ingin mencari data mengenai warisan kebudayaan berupa ritus di wilayah kerja BPNB Yogyakarta.
3. Untuk stakeholder intern BPNB Yogyakarta, bisa digunakan sebagai pertimbangan dalam menentukan tema penelitian mengenai ritus baru yang belum dikaji.
Manfaat tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu meningkatkan penggalian, pengembangan, dan pelestarian karya budaya lokal, sehingga diharapkan  tercapai visi terwujudnya ketahanan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya memperkuat karakter dan jati diri bangsa menuju kesejahteraan masyarakat.
Dampak yang terjadi  apabila nilai dasar ANEKA  tidak diterapkan terkait profesi ASN.
1. Kualitas output inventarisasi dokumen karya akademik  nilai budaya yang kurang baik.
2. bias informasi mengenai kebudayaan ritus yang diberikan pada stakeholder.
3. Ketidaktepatan waktu dalam menyelesaikan output.

Pada kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini tidak terlihat.  

Tabel 2.3 Pelaksanaan Kegiatan Membuat Draft Metode Penilaian Terhadap Peserta (Dalam Kepanitiaan Lawatan Sejarah Dan Kebudayaan Di Sumenep, Madura)
Kegiatan 3 
Pelaksanaan Kegiatan Membuat Draft Metode Penilaian Terhadap Peserta (Dalam Kepanitiaan Lawatan Sejarah Dan Kebudayaan Di Sumenep, Madura)

Tanggal
23-24 Maret 2015
Lampiran
Surat Keputusan, Draft metode penilaian / instrumen penilaian peserta Lawatan Sejarah madura dan Foto
Sebenarnya, pada kegiatan ini penulis diharapkan jadi bagian dari kepanitian sebagai  pemandu kegiatan, berhubung jadwal yang telah dirancang oleh BPNB Yogyakarta bertabrakan dengan kegiatan  seminar Aktualisasi Nilai Dasar PNS pada acara Diklat Prajabatan, kontribusi lain yang harus diberikan berupa penyusunan draft metode/ instrumen penilaian terhadap peserta lawatan. Kegiatan ini diawali dengan peninjauan terhadap laporan kegiatan lawatan sejarah dan budaya sebelumnya. Metode penilaian terhadap peserta masih bersifat subyektif, sehingga perlu diubah. Dalam hal ini, harus benar benar diukur  kompetensi kognitif, psikomotorik dan afektif siswa dalam mengikuti lawatan sejarah dan kebudayaan di Sumenep. Aspek yang dinilai diantaranya adalah kemampuan menguasai materi kebudayaan, cara penyampaian dan attitude  siswa dan guru.

Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar ANEKA diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
Dalam pelaksanaaan kegiatan ini jelas berdasarkan integritas yang telah diatur dalam uraian tugas, yaitu peranan dalam kepanitiaa  kegiatan pelestarian nilai Budaya, dan ini juga merefleksikan. Pelaksanaan ini juga sebagai tanggung jawab atas apa yang telah diamanahkan terkait tugas kepanitiaan.
Nasionalisme
Dalam melaksanakan kegiatan ini berlandaskan nilai  Cinta Tanah air berupa  menanamkan kecintaan terhadap budaya yang ada di  Indonesia, selain itu juga dilandasi atas nilai dasar  Transparansi, dimana semua panitia mengetahui informasi mengenai metode penilaian terhadap siswa dalam lawatan sejarah dan budaya di Sumenep Madura.
Etika Publik
Dalam melaksanakan pembuatan draft metode penilaian dilandasi nilai bertanggung jawab dengan melakukan koordinasi dengan panitia lainnya untuk bisa direalisasikan pada saat meaksanakan lawatan sejarah dan budaya di Sumenep, madura.
Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan kegiatan berorientasi pada mutu,  ke depannya penilaian terhadap peserta bisa lebih baik, sesuai dengan kompetensi yang dimiliki dan bisa lebih menuntut peserta untuk lebih memahami sejarah dn kebudayaan yang ada di tempat lawatan sejarah dan budaya.
Anti Korupsi
Ide dalam pembuatan draft untuk penilaian terhadap peserta lawatan sejarah dan budaya merupakan ide yang datang dari pemikiran pribadi, dalam hal ini merupakan bentuk kemandirian, tanpa membayar orang lain untuk menghasilkan ide ini. Adapun proses tukar pendapat dengan panitia yang lain hanya sekedar melengkapi agar implementasi di lapangan mampu meminimalisir bias yang terjadi.   
Teknik Aktualisasi
Dalam melakukan penyusunan draft metode penilaian  menggunakan teknik rasional, di mana nilai didasarkan pada kompetensi kognitif, psikomotorik dan afektif siswa dalam mengikuti lawatan sejarah dan kebudayaan di Sumenep. Aspek yang dinilai diantaranya adalah kemampuan menguasai materi kebudayaan, cara penyampaian dan attitude  siswa maupun guru. Dari teknik tersebut menghindari tindak KKN, karena ada data penilaian yang lengkap di tiap aspek  teknik kecermatan dilakukan dengan melakukan pembobotan terhadap aspek yang dinilai, sehingga bisa objektif .
Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi organisasi:
1. Penilaian terhadap siswa peserta lawatan sejarah dan budaya lebih objektif sehingga mampu menggali seberapa besar ketertarikan dan pemahaman siswa terhadap nilai – nilai sejarah dan kebudayaan .
2. Pedoman  penilaian terhadap peserta bisa diterapkan pada kegiatan kegiatan pembinaan nilai budaya yang lainnya di masa yang akan datang, sehingga panitia yang akan datang dapat melakukan evaluasi dan  bisa menerapkan metode yang tepat dalam meningkatkan pemahaman peserta terhadap nilai nilai sejarah dan budaya .
Manfaat tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pelestarian yang mencakup: pengkajian, perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai sejarah, budaya, seni dan film, sehingga memiliki ketahanan terhadap pengaruh budaya global yang bersifat negatif.Dari misi tersebut, diharapkan  tercapai visi terwujudnya ketahanan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya memperkuat karakter dan jati diri bangsa menuju kesejahteraan masyarakat.

Dampak yang terjadi  apabila nilai dasar ANEKA  tidak diterapkan.
1. teknik penilaian yang susah untuk direalisasikan, dan kurang pahamnya panitia lain apabila tidak dikoordinasikan secara baik
2. draft yang telah disusun terkait metode penilai kepada siswa pada lawatan sejarah dan budaya mendapat penolakan dari panitia lawatan. 

Pada kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini tidak terlihat.  


Tabel 2.4 Pelaksanaan Kegiatan Membuat proposal Jurnal Online untuk peningkatan mutu
Kegiatan 4
Pelaksanaan Kegiatan Membuat proposal Jurnal Online untuk peningkatan mutu


Tanggal
23-25 Maret 2015
Lampiran
Proposal Pembuatan Jurnal Online, Foto
Ide pembuatan jurnal ini berawal dari pelaksanaan diklat pengajuan akreditasi jurnal online di Bogor. Permasalahan yang dihadapi yaitu akreditasi jurnal yang akan dilaksanakan pada tahun – tahun berikutnya lebih memprioritaskan jurnal dalam bentuk online yang telah memenuhi standar akreditasi. Segala bentuk jurnal cetak (printed journal) tidak akan diakreditasi. Oleh karena itu, BPNB Yogyakarta harus bisa memenuhi hal tersebut. Pada pembuatan proposal jurnal, diawali dengan peninjauan landasan yuridis mengenai pembuatan jurnal online. Dilanjutkanmemetakan kebutuhan jurnal online, termasuk melakukan survey vendor penyedia jasa hosting dan developer website via internet. Dilanjutkan dengan verifikasi vendor melalui telpon. Penyusunan mekanisme jurnal online dan dituangkan dalam bentuk proposal. Proposal tersebut kemudian diajukan pada kepala BPNB Yogyakarta sebagai masukan dan pertimbangan.

Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar ANEKA diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
Dalam kegiatan pembuatan proposal Jurnal Online merupakan bentuk Tanggung jawab terhadap amanah yang diberikan pimpinan terkait dengan pengangkatan sebagai  sekretaris jurnal patrawidya. Hal ini juga dilandasi nilai transparan (keterbukaan informasi terhadap publik) terkait dengan keberadaan jurnal patrawidya agar dapat diakses seluas luasnya oleh masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai sejarah dan budaya.  
Nasionalisme
Dalam melaksanakan kegiatan ini berlandaskan nilai  Cinta Tanah air berupa  menanamkan kecintaan terhadap budaya yang ada di  Indonesia
Etika Publik
Kegiatan ini dilandasi nilai profesionalisme. Dalam hal ini  ketika ditugaskan untuk menjadi sekretariat Jurnal Patrawidya, harus ditindak lanjuti dengan inisiatif untuk meningkatkan kualitas mutu dengan bekerja secara profesional dan kreatif. Pembuatan proposal jurnal ini juga ditujukan agar tepat sasaran
Komitmen Mutu
Pembuatan proposal jurnal online Berorientasi mutu, yaitu untuk menghasilkan jurnal (wadah karya akademik)  yang memenuhi standar kualitas mutu jurnal seperti yang telah ditetapkan oleh LIPI dan DIKTI.  Selain itu juga efektivitas terkait dengan jangkauan pembaca yang lebih luas.
Anti Korupsi
Pembuatan proposal jurnal Online didasari tanggung jawab, di mana segala sesuatunya dapat diverifikasi, terutama terkait dengan analisis rincian anggaran yang dibutuhkan untuk membuat jurnal online.
Teknik Aktualisasi
Dalam melakukan penyusunan proposal ditindak lanjuti pembuatan proposal  Jurnal Online untuk peningkatan mutu menggunakan teknik profesional, di mana formal masalah yang ada dilapangan dipetakan secara jelas, selain itu pembuatan proposal juga merupakan tanggungjawab dari sekretaris untuk meningkatkan kualitas mutu jurnal.  Teknik koordinasi juga dilakukan dengan staf lain  untuk mengidentifikasi kekurangan yang harus dilengkapi agar standar pembuatan jurnal online bisa terpenuhi sehingga data penunjang dalam pengadaan jurnal online lebih komprehensif dan menghindari perilaku koruptif.
Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi organisasi:
1. memenuhi standar penulisan jurnal agar pembaca yang membaca jurnal  (kalangan akademisi, masyarakat pemerhati budaya) mendapatkan informasi yang telah sesuai dengan model penulisan akademik yang baku, sehingga layak digunakan sebagai referensi.
 2. Dapat terwujudnya jurnal Online Patrawidya dan jantra yang terakreditasi LIPI, sehingga memiliki standar yang baik dan  bisa digunakan akademisi, Pemerhati budaya dalam memberikan informasi mengenai hasil penelitian dan temuan terbaru terkait sejarah dan budaya secara luas.
Manfaat tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu meningkatkan penggalian, pengembangan, dan pelestarian karya budaya lokal, sehingga diharapkan  tercapai visi terwujudnya ketahanan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya memperkuat karakter dan jati diri bangsa menuju kesejahteraan masyarakat
Dampak yang terjadi  apabila nilai dasar ANEKA  tidak diterapkan.
1. teknik penilaian yang susah untuk direalisasikan, dan kurang pahamnya panitia lain apabila tidak dikoordinasikan secara baik
2. draft yang telah disusun terkait metode penilai kepada siswa pada lawatan sejarah dan budaya mendapat penolakan dari panitia lawatan. 
Pada kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini tidak terlihat


Tabel 2.5 Pelaksanaan Kegiatan Melakukan Tugas Kesekretariatan Jurnal Patrawidya
Kegiatan 5
Pelaksanaan Kegiatan Melakukan Tugas Kesekretariatan Jurnal Patrawidya
Tanggal
19 – 26 Maret 2015
Lampiran
Surat Keputusan, inventarisasi surat masuk dan keluar Sekretariat Patrawidya, Draft Jurnal Patrawidya, dan Foto
proses yang dijalani pada kegiatan ini adalah inventarisasi naskah serta surat – surat masuk dan keluar, baik melalui media elektronik (internet) dan proses pengiriman surat secara konvensional.Selain itu jugamelakukan koordinasi dengan Mitrabestari terkait koreksi terhadap naskah yang masuk hingga dinyatakan layak cetak. Setelah semua naskah telah dikoreksi Mitrabestari, dilakukan proses proofreadingI dan pracetak. Apabila sudah benar benar layak cetak, draft jurnal masuk percetakan dan siap untuk didistribusikan.

Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar ANEKA diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
dalam melakukan tugas tugas kesekretariatan Jurnal Patrawidya  yang telah dipercayakan oleh kepala BPNB dilaksanakan  dengan penuh tanggung jawab, yaitu menginventarisir dan melakukan koordinasi dan upaya yang maksimal. Selain itu juga  Adil dalam melakukan seleksi terhadap naskah jurnal yang masuk.
Nasionalisme
Melakukan tugas kesekretariatan jurnal Patrawidya juga harus berlandaskan cinta tanah air, dimana penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar diterapkan dalam kegiatan surat menyurat.
Etika Publik
Sebagai sekretaris, siap bertanggung jawab terhadap kegiatan surat -menyurat Patrawidya, terutama dalam hal pengiriman naskah revisi, pracetak dan cetak, kepada penulis dan Mitra Bestari.
Komitmen Mutu
Dalam kegiatan kesekretariatan juga berorientasi mutu dengan menerima dan mempertimbangkan  beberapa saran serta kritik  pembaca yang masuk ke sekretariat Jurnal Patrawidya untuk perbaikan kualitas Jurnal Patrawidya.
Anti Korupsi
Dalam melaksanakan kegiatan kesekretariatan Jurnal patrawidya  dilandasi dengan nilai Jujur, terutama terkait dengan penggunaan anggaran untuk alat tulis kantor.

Teknik Aktualisasi
Merealisasikan kegiatan tugas kesekretariatan diprioritaskan menggunakan teknik profesionalitas kerja, di mana dalam menyeleksi naskah Jurnal yang masuk harus sesuai dengan standar penulisan yang telah disosialisasikan.Selain itu memberi himbauan kepada penulis agar  menggunakan diktum ilmiah sesuai penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar . Dalam menyeleksi jurnal yang masuk juga menggunakan pembobotan substansi Jurnal dengan koordinasi  Mitra Bestari. Selain itu juga menggunakan teknik kedisiplinan yaitu dengan menerapkan kinerja yang tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, serta melaporkan secara teratur aktivitas kesekretariatan kepada atasan secara lisan untuk menghindari perilaku koruptif .
Manfaat Kegiatan
1. memenuhi standar mutu penulisan Jurnal Patrawidya agar pembaca yang membaca jurnal  (kalangan akademisi, masyarakat pemerhati budaya) mendapatkan informasi yang telah sesuai dengan model penulisan akademik yang baku, sehingga layak digunakan sebagai referensi.
 2. menjaga konsistensi kualitas sehingga kredibilitas  Jurnal Patrawidya  yang telah terkreditasi dapat terus dijaga. Impact jangka  panjangnya  bisa digunakan akademisi, Pemerhati budaya dalam memberikan informasi mengenai hasil penelitian dan temuan terbaru terkait sejarah dan budaya secara luas.
Manfaat tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu meningkatkan penggalian, pengembangan, dan pelestarian karya budaya lokal, sehingga diharapkan  tercapai visi terwujudnya ketahanan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya memperkuat karakter dan jati diri bangsa menuju kesejahteraan masyarakat
Dampak yang terjadi  apabila nilai dasar ANEKA  tidak diterapkan.
1.Kegiatan kesekretariatan tidak bisa berjalan dengan baik.
2.Menurunnya kepercayaan stakeholder (terutama kalangan akademisi terhadap Jurnal Patrawidya
3. Kualitas mutu Patrawidya yang menurun.
Pada kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak terlihat pada kegiatan kesekretariatan yang tidak berjalan baik, disebabkan oleh koordinasi dengan Mitrabestari

Tabel 2.6 Pelaksanaan Kegiatan Membuat Leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat Jawa”
Kegiatan 6
Pelaksanaan Kegiatan Membuat Leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat Jawa”
Tanggal
19-20 Maret 2015
Lampiran
Leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat Jawa” dan Foto

Kegiatan ini diawali dengan koordinasi sekretariat jurnal Patrawidya, dan Subbagian Dokumentasi. Koordinasi Sekretariat Jurnal Patrawidya ditujukan untuk meminta data naskah yang telah diterbitkan dan layak untuk dibuat leaflet. Koordinasi dengan Subbagian Dokumentasi ditujukan untuk memastikan bahwa naskah patrawidya tersebut belum pernah dibuat menjadi leaflet. Data yang diperoleh kemudian diresume dan diedit ke dalam bentuk leaflet. Pembuatan leaflet dilakukan secara mandiri, menggunakan software photoshop cs3, sedangkan proses rasterizing dan flatten dilakukan oleh Subbagian Dokumentasi. Leaflet dipublikasikan melalui website BPNB Yogyakarta (http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbyogyakarta/), dan media sosial microblogging Twitter.

Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar ANEKA diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
kegiatan ini sesuai dengan uraian jabatan pamong budaya, oleh karena itu tanggung jawab dituntut dalam pembuatan leaflet sesuai dengan target waktu.
Nasionalisme
Dalam melaksanakan kegiatan , Indikator Transparansi  diaktualisasikan dengan memberikan informasi mengenai penulis karya ilmiah tentang serat atmawiyata  yang bisa  dijadikan referensi kepada publik.
Indikator cinta tanah air pada kegiatan  pembuatan leaflet ini diaktualisasikan melalui penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Etika Publik
Indikator disiplin dalam aktualisasi kegiatan pembuatan leaflet  ini yaitu tepat waktu dalam pengerjaan leaflet. 
Komitmen Mutu
Indikator inovasi, terdapat pada cara baru dalam publikasi leaflet yang selama ini dilakukan oleh BPNB, selain itu, indikator efektivitas dilihat dari cara untuk  meningkatnya cakupan  pembaca. 
Anti Korupsi
Indikator tanggung jawab diaktualisasikan dengan melaporkan penggunaan sumberdaya, khususnya finansial dalam kegiatan ini disertai dengan bukti – bukti.

Teknik
Merealisasikan kegiatan pembuatan leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat Jawa” menggunakan teknik profesionalitas kerja, di mana dilakukan memenuhi standar penulisan yang baku, mudah dimengerti pembaca, agar pembaca bisa mendalami nilai kebudayaan yang ada dalam leaflet.  Desain juga dilakukan sendiri untuk menghindari pemborosan  anggaran,  kemudian teknik kerja sama  dengan bekerjasama dengan sekretariat patrawidya dan subbag dokumentasi dg penuh tanggung jawab,  dengan mencari data untuk dijadikan leaflet dan redisain  layout (flatten dan rasterizing), dan dipublikasikan  melalui website agar efektif. pelaksanaan kegiatan ini akan dilakukan kerja sama yang baik dan benar – benar zero budget constrain (tanpa menganggarkan uang sepeserpun dan mengelurkan uang sepeserpun), sehingga bisa diawasi melalui kerjasama dan  tidak ada perilaku  koruptif. 
Manfaat Kegiatan
1. meninformasikan kepada masyarakat, kalangan akademik dan masyarakat umum mengenai nilai budaya yang ada dalam Serat Atmawiyata  .
2. menyebarkan informasi kebudayaan secara luas.
Manfaat tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pelestarian yang mencakup: pengkajian, perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai sejarah, budaya, seni dan film, sehingga memiliki ketahanan terhadap pengaruh budaya global yang bersifat negatif.Dari misi tersebut, diharapkan  tercapai visi terwujudnya ketahanan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya memperkuat karakter dan jati diri bangsa menuju kesejahteraan masyarakat.

Dampak yang terjadi  apabila nilai dasar ANEKA  tidak diterapkan.
1.Output (leaflet) tidak bisa memberikan informasi pada stakehoder secara jelas, sehingga nilai budaya tidak dapat diserap stakeholder kalangan pemerhati budaya.  
2. jika koordinasi tidak jelas, cakupan publikasi leaflet pada kalangan pemerhati budaya tidak akan luas.   
Pada kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini tidak terlihat.


Tabel 2.7 Pelaksanaan Kegiatan Pembuatan dan Publikasi Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”
Kegiatan 7
Pelaksanaan Kegiatan Pembuatan dan Publikasi Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”
Tanggal
20-21 Maret 2015
Lampiran
Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB” dan Foto
Pada kegiatan ini melibatkan Subbagian Dokumentasi sebagai official bioskop keliling, untuk bisa menyebarluaskan informasi fasilitasi bioskop keliling kepada masyarakat. Pembuatan leaflet diawali dengan meminta data digital berupa dokumentasi bioskop keliling, kemudian diolah ke dalam leaflet dengan menggunakan software Photoshop CS dan hasil leaflet dipublikasikan melalui jejaring sosial Twitter.  

Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar ANEKA diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
Dalam pelaksanaan kegiatan dilandasi  tanggung jawab terhadap tugas yang sesuai dengan uraian jabatan, terkait hal tersebut, pembuatan Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”
Indikator transparan adalah terkait dengan pelaporan  penggunaan fasilitas dan sumberdaya untuk membuat leaflet kepada atasan.
Nasionalisme
Indikator transparansi terkait dengan memberikan informasi kepada publik mengenai ketersediaan film yang bisa diputar pada bioskop keliling. Selain itu, indikator  nilai cinta Tanah air dilaksanakan dengan menanamkan  kecintaan terhadap budaya dan sejarah bangsa  dengan menyediakan  film sejarah dan budaya yang ingin diputar.
Etika Publik
Indikator disiplin dalam aktualisasi kegiatan pembuatan leaflet  ini yaitu tepat waktu dalam pengerjaan leaflet. 
Komitmen Mutu
Indikator Eefektivitas dalam aktualisasi kegiatan ditunjukkan dengan ketercapaian secara luas sasaran sosialisasi leaflet bioskop keliling, sehingga timbul umpan balik dari masyarakat dengan meminta bantuan pemutaran film.
Anti Korupsi
Indikator Jujur diaktualisasikan melalui pelaporan sesuai dengan fakta, terkait anggaran kegiatan pembuatan leaflet tersebut.
Teknik
Pelaksanaan kegiatan ini menggunakan teknik kerjasama tim, dengan sama sama memikul  tanggung  jawab. Tim pelaksana lapangan berasal dari subid dokumentasi dan  Pamong Budaya. Pamong budaya berkewajiban melakukan sosialisasi dan publikasi, maka media internet digunakan agar lebih efektif, selain itu dilakuan pengawasan oleh kepala Balai sehingga meminimalisir perilaku anti koruptif. 
Manfaat Kegiatan
1. Masyarakat pemerhati budaya bisa menggunakan fasilitas bioskop BPNB untuk mengedukasi masyarakat lain mengenai film berkaitan dengan nilai sejarah dan  kebudayaan.
2. Mendorong masyarakat lainnya untuk semakin mencintai dan mau melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia, khususnya yang ada di wilayah kerja BPNB Yogyakarta.
Manfaat tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pelestarian yang mencakup: pengkajian, perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai sejarah, budaya, seni dan film, sehingga memiliki ketahanan terhadap pengaruh budaya global yang bersifat negatif.Dari misi tersebut, diharapkan  tercapai visi terwujudnya ketahanan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya memperkuat karakter dan jati diri bangsa menuju kesejahteraan masyarakat.

Dampak yang terjadi  apabila nilai dasar ANEKA  tidak diterapkan.
1. Masyarakat merasa tidak puas dengan pelayanan bioskop keliling BPNB
Pada kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini tidak terlihat.


Tabel 2.8 Pelaksanaan Kegiatan Menyusun dan merevisi Proposal Penelitian “Lasem dalam prespektif Budaya dan Sejarah”
Kegiatan 8
Pelaksanaan Kegiatan Menyusun dan merevisi Proposal Penelitian “Lasem dalam prespektif Budaya dan Sejarah”
Tanggal
23-26 Maret 2015
Lampiran
Proposal Penelitian “Akulturasi Lintas Zaman Di Lasem: Perspektif Sejarah Dan Budaya" dan Foto
Kegiatan ini diawali dengan prasurvey di daerah lasem untuk melihat secara langsung kondisi lapangan sebelum melakukan penelitian, dilanjutkan dengan membuat proposal penelitian dan diseminarkan. Pada saat saat seminar, terdapat proses think tank (diskusi dan meminta rekomendasi dari akademisi). Proses think tank dilakukan dengan akademisi bidang kesejarahan, Dr. Sri Margana. Dari hasil seminar tersebut, proposal penelitian harus direvisi agar memiliki bobot substansi yang lebih baik, sehingga nantinya informasi yang didapatkan masyarakat akan semakin lengkap dan tidak terdistorsi. 

Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar ANEKA diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
Revisi proposal penelitian dilaksanakan karena bagian dari Tanggung jawab tugas yang dipercayakan oleh atasan. Hal ini jelas bahwa Integritas ditekankan, karena harus sesuai dengan standar penelitian yang telah disepakati bersama dalam penelitian.
Nasionalisme
Pelaksanaan tugas ini mengedepankan nilai Cinta Tanah air dengan menggunakan bahsa indonesia yang baik dan benar, serta menanamkan kecintaan terhadap budaya indonesia.
Etika Publik
Pelaksanaan kegiatan ini dibutuhkan kecermatan untuk meminimalisir kesalahan dan kekurangan
Komitmen Mutu
 Pelaksanaan kegiatan ini tentunya berorientasi mutu untuk menghasilkan karya akademik yang mengungkapkan hal hal   baru yang belum ada pada penelitian sebelumnya.
Anti Korupsi
Tanggung jawab dalam penggunaan anggaran dalam penelitian ataupun penggunaan alat kantor.

Teknik
Dalam melakukan penyusunan revisi proposal penelitian“Lasem dalam prespektif Budaya dan Sejarah”  menggunakan teknik profesional, di mana data yang ada diolah dengan melakukan pendekatan ilmu sejarah, dikaji dan diperdalam untuk mendapatkan beberapa hipotesis sehingga bisa diuraikan hal hal baru yang tidak ada dalam penelitian sebelumnya hal ini agar kualitas hasil penelitian baik, selain itu proposal juga dilaporkan pada kepala balai sebagai bentuk pertanggungjawaban, beserta penggunaan ATK untuk menghindari perilaku koruptif.  teknik kecermatan dilakukan dengan melakukan pendalaman materi, dengan speed reading berulang, sehingga banyak informasi yang bisa lebih diselami lebih dalam. Beberapa sumber juga ditriangulasi dengan sumber lainnya. Selain itu juga koordinasi dengan tim penelitian  untuk lebih menajamkan kecermatan terhadap data, sehingga tidak terjadi anakronis dan bias  dalam penulisan proposal penelitian.
Manfaat Kegiatan
1. Pemerhati budaya dapat menggunakan hasil penelitian sebagai bahan referensi untuk mengetahui penulisan mengenai sejarah dan kebudayaan di daerah Lasem.
2. Hasil penelitian bisa digunakan dalam menginformasikan kebudayaan  yang dimiliki BPNB Yogyakarta pada akademisi (mahasiswa dan akademisi lainnya yang mengakses data kebudayaan di BPNB Yogyakarta), pemerhati budaya dan masyarakat lainnya yang membutuhkan. Stakeholder pemerintahan lain yang ingin mencari data mengenai warisan kebudayaan lasem di wilayah kerja BPNB Yogyakarta, untuk dijadikan bahan dalam pembuatan regulatory impact analisys terhadap warisan budaya.
Manfaat tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pelestarian yang mencakup: pengkajian, perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai sejarah, budaya, seni dan film, sehingga memiliki ketahanan terhadap pengaruh budaya global yang bersifat negatif.Dari misi tersebut, diharapkan  tercapai visi terwujudnya ketahanan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya memperkuat karakter dan jati diri bangsa menuju kesejahteraan masyarakat.
Dampak yang terjadi  apabila nilai dasar ANEKA  tidak diterapkan.
1. Kualitas output penelitian sejarah dan  budaya lasem yang kurang baik.
2. Bias informasi mengenai sejarah dan  kebudayaan Lasem yang diberikan pada stakeholder.
3. Penggunaan anggaran penelitian yang tidak sesuai dengan kegunaannya.
Pada kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini tidak terlihat.

Tabel 2.9 Pelaksanaan Kegiatan Melakukan Membuat Naskah Siaran RRI dalam Bahasa Jawa
Kegiatan 9
Pelaksanaan Kegiatan Membuat Naskah Siaran RRI dalam Bahasa Jawa*
Tanggal
24-26 Maret 2015
Lampiran
Naskah Siaran RRI mengenai “Adat Pernikahan Masyarakat Banyumas” dan Foto
Kegiatan siaran adat RRI di BPNB Yogyakarta merupakan kegiatan rutin. Pegawai jabatan fungsional, termasuk dalam hal ini adalah Jabatan Fungsional Pamong Budaya diwajibkan untuk berkontribusi dalam membuat naskah siaran RRI dalam rangka diseminasi adat serta kebudayaan kepada masyarakat. Tahapan yang dilalui yaitu, mencari beberapa referensi di perpustakaan, kemudian mengolahnya dan mentransliterasi ke dalam bahasa Jawa. Tema naskah siaran  RRI yang diangkat yaitu mengenai “Adat Pernikahan Masyarakat Banyumas”.

Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar ANEKA diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.   
Akuntabilitas
Dalam pelaksanaan kegiatan dilandasi  tanggung jawab terhadap tugas yang telah diamanahkan oleh atasan, terkait hal tersebut, pembuatan naskah siaran RRI dilaksanakan lebih awal agar bisa maksimal, mengingat bulan april dan mei banyak kegiatan yang harus diselesaikan.
Nasionalisme 
Pelaksanaan tugas ini mengedepankan nilai Cinta Tanah air dengan menanamkan kecintaan terhadap budaya indonesia, khususnya kebudayaan di wilayah kerja BPNB Yogyakarta.
Komitmen Mutu
Indikator Eefektivitas dalam aktualisasi kegiatan ditunjukkan dengan ketercapaian hasil .
Anti Korupsi
Kegiatan pembuatan naskah siaran RRI merupakan bentuk upaya pribadi, dalam hal ini mengedepankan kemandirian, tanpa membayar orang lain untuk membuat naskah dan melakukan transliterasi ke dalam bahasa Jawa.
Teknik
Dalam melakukan penyusunan naskah siaran RRI menggunakan teknik profesional, di mana data yang ada diolah dengan melakukan pendekatan antropologis, dikaji dan diperdalam untuk mendapatkan uraian mengenai adat kebudayaan masyarakat di wilayah kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta, yang belum pernah dijadikan bahan siaran RRI. Hasil kegiatan dilaporkan pada kepala balai sebagai bentuk pertanggungjawaban. teknik kecermatan dilakukan dengan melakukan transliterasi secara hati-hati naskah yang dibuat ke dalam bahasa Jawa Krama Alus dan Ngoko, tergantung konteks penggunaannya. Hal ini ditujukan agar tidak terjadi bias informasi.
Manfaat Kegiatan
1.  Naskah Siaran  digunakan dalam menginformasikan kebudayaan  kepada pemerhati budaya dan masyarakat lainnya yang mendengarkan siaran radio RRI, sekaligus menjadi sarana persuasif kepada masyarakat untuk melestarikan kebudayaan, sehingga pelestarian kebudayaan di wilayah kerja BPNB Yogyakarta bisa melibatkan masyarakat secara langsung (deliberatif)
Manfaat tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pelestarian yang mencakup: pengkajian, perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai sejarah, budaya, seni dan film, sehingga memiliki ketahanan terhadap pengaruh budaya global yang bersifat negatif.Dari misi tersebut, diharapkan  tercapai visi terwujudnya ketahanan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya memperkuat karakter dan jati diri bangsa menuju kesejahteraan masyarakat.
Dampak yang terjadi  apabila nilai dasar ANEKA  tidak diterapkan.
1. Kualitas output yang kurang baik.
2. Bias informasi mengenai isi siaran RRI yang diberikan pada stakeholder.

Pada kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini tidak terlihat.

Tabel 2.10 Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan Merevisi Naskah Jurnal Patrawidya
Kegiatan 10
Pelaksanaan Kegiatan Merevisi Naskah Jurnal Patrawidya**
Tanggal
19-24 Maret 2015
Lampiran
Naskah Jurnal Patrawidya berjudul  “Dari TSSB Hingga SDSB: Sejarah “Lotere legal” dan Foto
Kegiatan ini diawali dengan mengajukan naskah untuk patrawidya terbitan Maret 2015. Penelitian berjudul  “Dari TSSB Hingga SDSB: Sejarah “Lotere legal” Sumbangan Berhadiah di DIY, 1970an hingga 1993” telah dilaksanakan tahun 2010 dan diperbaiki dengan melakukan pendekatan ilmu sejarah, sehingga bisa diuraikan kualitas hasil penelitian baik untuk dipublikasikan melalui jurnal Patrawidya. Terdapat beberapa substansi naskah jurnal yang harus diperbaiki menurut rekomendasi Mitrabestari, terutama terkait dengan kerangka teori yang menjadi dasar dama penentuan jenis perjudian. Selain itu, konsistensi dalam menulis dan kesimpulan yang dituntut untuk lebih holistik dalam menjawab permasalahan. Proses revisi dilaksanakan selama 4 hari dengan mencari referensi tambahan dan menyusun ulang sehingga tulisan tidak terlalu panjang.

Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar ANEKA diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
Revisi Naskah dilaksanakan karena bagian dari Tanggung jawab untuk menghasilkan jurnal yang baik, mengingat masih terbatasnya penulis jurnal yang mengajukan naskah ke Patrawidya, inisiatif muncul untuk mengisi jurnal, sehingga hasil jurnal bisa maksimal.
Nasionalisme
Pelaksanaan tugas ini mengedepankan nilai Cinta Tanah air dengan menggunakan bahsa indonesia yang baik dan benar.
Etika Publik
Pelaksanaan kegiatan ini mengedepankan kecermatan untuk meminimalisir kesalahan dan kekurangan dalam penulisan naskah Jurnal. 
Komitmen Mutu
 Pelaksanaan kegiatan ini tentunya berorientasi mutu untuk menghasilkan karya akademik yang mengungkapkan hal hal   baru yang belum ada pada penelitian sebelumnya.
Anti Korupsi
Tanggung jawab dalam penggunaan sumberdaya yang ada di kantor, terutama penggunaan alat tulis serta  sumberdaya lainnya.
Teknik
Dalam melakukan penyusunan revisi naskah Jurnal Patrawidya berjudul  “Dari TSSB Hingga SDSB: Sejarah “Lotere legal” Sumbangan Berhadiah di DIY, 1970an hingga 1993”  menggunakan teknik profesional, di mana data yang ada diolah dengan melakukan pendekatan ilmu sejarah, dikaji dan diperdalam untuk mendapatkan beberapa hipotesis sehingga bisa diuraikan hal hal baru yang tidak ada dalam penelitian sebelumnya hal ini agar kualitas hasil penelitian baik.  teknik kecermatan dilakukan dengan melakukan pendalaman materi, dengan speed reading berulang, sehingga banyak informasi yang bisa lebih diselami lebih dalam. Beberapa sumber juga ditriangulasi dengan sumber lainnya.
Manfaat Kegiatan
1. Pemerhati budaya dapat menggunakan hasil penelitian sebagai bahan referensi untuk mengetahui penulisan mengenai sejarah.
2. Hasil penelitian bisa digunakan dalam menginformasikan sejarah  pada akademisi (mahasiswa dan akademisi lainnya melalui Jurnal Patrawidya), pemerhati sejarah dan masyarakat lainnya yang membutuhkan.
Manfaat tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pelestarian yang mencakup: pengkajian, perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai sejarah, budaya, seni dan film, sehingga memiliki ketahanan terhadap pengaruh budaya global yang bersifat negatif.Dari misi tersebut, diharapkan  tercapai visi terwujudnya ketahanan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya memperkuat karakter dan jati diri bangsa menuju kesejahteraan masyarakat.

Dampak yang terjadi  apabila nilai dasar ANEKA  tidak diterapkan.
1. Kualitas output naskah  sejarah di Jurnal Patrawidya  yang kurang baik.
2. Bias informasi mengenai sejarah perjudian legal  yang diberikan pada stakeholder.

Pada kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini tidak terlihat
Keterangan Dalam Tabel
(*) Kegiatan baru yang muncul pada saat aktualisasi dan di luar rancangan, berdasarkan perintah atasan.
(**) kegiatan baru yang muncul pada saat aktualisasi dan diluar rancangan, berdasarkan inisiatif sendiri atas persetujuan pimpinan.

B.   Capaian Agenda Aktualisasi Pamong Budaya Di BPNB Yogyakarta
Rancangan aktualisasi nilai – nilai dasar profesi PNS yang telah dibuat pada saat on campus pada pelaksanaannya telah meraih capaian. Berikut adalah capaian agenda aktualisasi Pamong Budaya di BPNB Yogyakarta selama off campus Diklat Prajabatan Golongan III, tanggal 19 Maret hingga 5 April 2015.

Tabel 3.1 Capaian Agenda Aktualisasi Pamong Budaya di BPNB Yogyakarta
No
Kegiatan
Kriteria Keberhasilan
Faktor penentu
1
Membuat Invetarisasi Warisan Budaya Tak Benda wilayah Jawa Timur
ü Tersusunnya laporan inventarisasi WBTB jawa timur tahun 2015.
ü Nilai Dasar Akuntabilitas
Indikator integritas kesesuaian pelaksanaan  tugas fungsi dalam mengolah data inventarisasi.
ü Nilai Dasar Nasionalisme
indikator cinta tanah air : penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar dalam penyusunan inventarisasi WBTB Jawa Timur.
ü Nilai Dasar Etika Publik
Indikator Profesionalisme dengan keberhasilan menyusun berdasarkan klasifikasi Indikator nilai  disiplin, dengan menyelesaikan inventarisasi tepat pada waktunya.
ü Nilai Dasar Komitmen Mutu
indikator orientasi mutu ; capaian  hasil inventarisasi yang telah melalui evaluasi.
ü Nilai Dasar Anti Korupsi
 Indikator jujur dengan  kepuasan atasan atas bentuk kejujuran dalam  pelaporan .
ü Jabatan Fungsional Peneliti telah melaporkan 90% hasil inventarisasi terbaru di tahun 2014 dan awal 2015, sehingga data mudah diolah.
ü Dukungan mentor dan Coach
ü Motivasi yang tinggi dari diri sendiri, rekan kerja, dan lingkungan kerja
ü Ketersediaan sumberdaya organisasi terutama sarana dan prasarana.
2
Membuat inventarisasi dokumen karya akademik kebudayaan berupa Ritus 

ü Tersusunnya laporan inventarisasi dokumen karya akademik berupa ritus.
ü Nilai Dasar Akuntabilitas
tanggung  jawab, dengan kesesuaian  uraian tugas membuat inventarisasi dokumen tentang kebudayaan. 
ü Nilai Dasar Nasionalisme
transparansi dengan memberikan informasi karya akademik terkait dengan kebudayaan ritus kepada masyarakat tanpa tendensi.
ü Nilai Dasar Etika Publik
profesionalisme, berdasarkan uraian tugas dengan mengunakan metode inventarisasi yang tepat dan berorientasi hasil. Selain itu juga disiplin, setiap proses dilakukan tepat waktu.

ü Nilai Dasar Komitmen Mutu
komitmen mutu, dengan melakukan triangulasi terhadap data.
ü Nilai Dasar Anti Korupsi
Kerja keras, tidak ada pengharapan akan adanya insentif tambahan.

ü Subbag Perpustakaan telah menginventarisasi keseluruhan karya akademik di tahun 2014, tetapi belum diklasifikasikan berdasarkan kategori, sehingga data mudah diolah, dengan melakukan klasifikasi berdasarkan kategori dokumen karya akademik.
ü Dukungan mentor dan Coach
ü Koordinasi yang baik dengan Subbagian Perpustakaan.
ü Ketersediaan sumberdaya organisasi terutama sarana dan prasarana untuk melakukan kegiatan
3
Membuat draft metode penilaian terhadap peserta (dalam kepanitiaan lawatan sejarah dan kebudayaan di Sumenep, Madura)
ü Tersusunnya Draft Metode Penilaian/ Instrumen Penilaian Peserta Lawatan Sejarah Dan Budaya Madura. 
ü Nilai Dasar Akuntabilitas
integritas dengan sesuai uraian tugas, yaitu peranan dalam kepanitiaa  kegiatan pelestarian nilai Budaya, tanggung jawab sesuai mamanah tugas kepanitiaan.
ü Nilai Dasar Nasionalisme
Cinta Tanah air  menanamkan kecintaan terhadap budaya yang ada di  Indonesia, Transparansi, panitia mengetahui informasi mengenai metode penilaian terhadap peserta.
ü Nilai Dasar Etika Publik
Dalam melaksanakan pembuatan draft metode penilaian dilandasi nilai bertanggung jawab dengan melakukan koordinasi dengan panitia lainnya untuk bisa direalisasikan pada saat meaksanakan lawatan sejarah dan budaya di Sumenep, madura.
ü Nilai Dasar Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan kegiatan berorientasi pada mutu,  ke depannya penilaian terhadap peserta bisa lebih baik, sesuai dengan kompetensi yang dimiliki dan bisa lebih menuntut peserta untuk lebih memahami sejarah dn kebudayaan yang ada di tempat lawatan sejarah dan budaya.
ü Nilai Dasar Anti Korupsi
Ide dalam pembuatan draft untuk penilaian terhadap peserta lawatan sejarah dan budaya merupakan ide yang datang dari pemikiran pribadi, dalam hal ini merupakan bentuk kemandirian, tanpa membayar orang lain untuk menghasilkan ide ini. Adapun proses tukar pendapat dengan panitia yang lain hanya sekedar melengkapi agar implementasi di lapangan mampu meminimalisir bias yang terjadi.   
ü Pinjaman laporan penyelenggaraan lawatan sejarah tahun 2014 yang dipinjamkan Subbag Dokumentasi sangat membantu untuk mengidentifikasi kekurangan pada kegiatan lawatan sejarah sebelumnya
ü Dukungan mentor dan Coach
ü Koordinasi yang baik dengan panitia inti lawatan sejarah dan Subbagian Dokumentasi
ü Ketersediaan sumberdaya organisasi terutama sarana dan prasarana
4
Membuat proposal Jurnal Online untuk peningkatan mutu

ü Tersusunnya Proposal Pembuatan Jurnal Online
ü Nilai Dasar Akuntabilitas
Tanggung jawab terhadap amanah sebagai  sekretaris jurnal patrawidya. transparan (keterbukaan informasi terhadap publik) terkait dengan keberadaan jurnal patrawidya.  
ü Nilai Dasar Nasionalisme
Cinta Tanah air dengan  menanamkan kecintaan terhadap budaya yang ada di  Indonesia
ü Nilai Dasar Etika Publik
profesionalisme. dengan inisiatif untuk meningkatkan kualitas mutu dengan bekerja secara profesional dan kreatif, serta  tepat sasaran
ü Nilai Dasar Komitmen Mutu
Berorientasi mutu, dalam menghasilkan jurnal (wadah karya akademik)  yang memenuhi standar kualitas mutu jurnal seperti yang telah ditetapkan oleh LIPI dan DIKTI.  efektivitas keterjangkauan pembaca yang lebih luas.
ü Nilai Dasar Anti Korupsi
tanggung jawab, segala sesuatunya dapat diverifikasi untuk membuat jurnal online.
ü Regulasi mengenai standarisasi jurnal 2016 LIPI dan DIKTI yang mewajibkan segala jurnal ditransformasi ke dalam e-journal.
ü Dukungan mentor dan Coach
ü Koordinasi yang baik dengan Pengurus Jurnal Patrawidya dan Jantra
ü Ketersediaan sumberdaya organisasi terutama sarana dan prasarana
5
 Melakukan tugas kesekretariatan Jurnal Patrawidya


ü Tersusunnya laporan inventarisasi naskah masuk, serta draft Jurnal Patrawidya
ü Nilai Dasar Akuntabilitas
tanggung jawab, dengan menginventarisir dan melakukan koordinasi dan upaya yang maksimal. Adil dalam melakukan seleksi terhadap naskah jurnal yang masuk.
ü Nilai Dasar Nasionalisme
cinta tanah air, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar diterapkan dalam kegiatan surat menyurat.
ü Nilai Dasar Etika Publik
bertanggung jawab terhadap kegiatan surat -menyurat Patrawidya,
Nilai Dasar Komitmen Mutu
berorientasi mutu dengan menerima dan mempertimbangkan  beberapa saran serta kritik  pembaca yang masuk ke sekretariat Jurnal Patrawidya untuk perbaikan kualitas Jurnal Patrawidya.
ü Nilai Dasar Anti Korupsi
Jujur, t terkait dengan penggunaan anggaran untuk alat tulis kantor.
ü Dukungan mentor dan Coach
ü Koordinasi yang baik dengan Pengurus Jurnal Patrawidya
ü Ketersediaan sumberdaya organisasi terutama sarana dan prasarana
6
Membuat leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat Jawa”

ü Tersusunnya serta Terpublikasikannya Leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat Jawa”
ü Nilai Dasar Akuntabilitas
tanggung jawab, pembuatan leaflet sesuai dengan target waktu.
ü Nilai Dasar Nasionalisme
 Indikator Transparansi  dengan memberikan informasi mengenai penulis karya ilmiah tentang serat atmawiyata  yang bisa  dijadikan referensi kepada publik.
Indikator cinta tanah air pada kegiatan  pembuatan leaflet ini diaktualisasikan melalui penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
ü Nilai Dasar Etika Publik
Indikator disiplin, tepat waktu dalam pengerjaan leaflet. 
ü Nilai Dasar Komitmen Mutu
Indikator inovasi, penggunaan cara baru dalam publikasi leaflet yang selama ini dilakukan oleh BPNB, indikator efektivitas, meningkatnya cakupan  pembaca. 
ü Nilai Dasar Anti Korupsi
Indikator tanggung jawab diaktualisasikan dengan melaporkan penggunaan sumberdaya.
ü Kemudahan pencarian naskah karya ilmiah melalui dokumentasi Patrawidya
ü Dukungan mentor dan Coach
ü Koordinasi yang baik dengan Subbagian Dokumentasi
ü Ketersediaan sumberdaya organisasi terutama sarana dan prasarana
7
Pembuatan dan Publikasi Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”

ü Tersusunnya Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB Yogyakarta
ü Nilai Dasar Akuntabilitas
tanggung jawab terhadap tugas yang sesuai dengan uraian jabatan, terkait hal tersebut, pembuatan Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”
Indikator transparan, pelaporan  penggunaan fasilitas dan sumberdaya untuk membuat leaflet kepada atasan.
ü Nilai Dasar Nasionalisme
Indikator transparansi terkait dengan memberikan informasi kepada publik mengenai ketersediaan film yang bisa diputar pada bioskop keliling. Selain itu, indikator  nilai cinta Tanah air dilaksanakan dengan menanamkan  kecintaan terhadap budaya dan sejarah bangsa  dengan menyediakan  film sejarah dan budaya yang ingin diputar.
ü Nilai Dasar Etika Publik
Indikator disiplin dalam aktualisasi kegiatan pembuatan leaflet  ini yaitu tepat waktu dalam pengerjaan leaflet. 
ü Nilai Dasar Komitmen Mutu
Indikator Eefektivitas dalam aktualisasi kegiatan ditunjukkan dengan ketercapaian secara luas sasaran sosialisasi leaflet bioskop keliling, sehingga timbul umpan balik dari masyarakat dengan meminta bantuan pemutaran film.
ü Nilai Dasar Anti Korupsi
Indikator Jujur diaktualisasikan melalui pelaporan sesuai dengan fakta, terkait anggaran kegiatan pembuatan leaflet tersebut.
ü Banyaknya masyarakat yang menggunakan situs Jejaring Sosial, sehingga informasi mudah menyebar.
ü Dukungan mentor dan Coach
ü Koordinasi yang baik dengan Subbagian Dokumentasi
ü Ketersediaan sumberdaya organisasi terutama sarana dan prasarana
8
merevisi Proposal Penelitian “Lasem dalam prespektif Budaya dan Sejarah”

ü Tersusunnya revisi proposal penelitian “Lasem dalam prespektif Budaya dan Sejarah”
ü Nilai Dasar Akuntabilitas
Tanggung jawab atas tugas yang dipercayakan oleh atasan. Hal ini jelas bahwa Integritas, sesuai dengan standar penelitian yang telah disepakati bersama dalam penelitian.
ü Nilai Dasar Nasionalisme
nilai Cinta Tanah air dengan menggunakan bahsa indonesia yang baik dan benar, serta menanamkan kecintaan terhadap budaya indonesia.
ü Nilai Dasar Etika Publik
kecermatan dalam meminimalisir kesalahan dan kekurangan
ü Nilai Dasar Komitmen Mutu
berorientasi mutu untuk menghasilkan karya akademik yang mengungkapkan hal hal   baru yang belum ada pada penelitian sebelumnya.
ü Nilai Dasar Anti Korupsi
Tanggung jawab dalam penggunaan anggaran dalam penelitian ataupun penggunaan alat kantor.
ü Kemudahan pencarian karya ilmiah mengenai Lasem di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada.
ü Dukungan mentor dan Coach
ü Koordinasi yang baik dalam Tim Peneliti “Lasem dalam prespektif Budaya dan Sejarah”
ü Prasurvey yang efektif, menemui beberapa tokoh penting di Lasem, sehingga arah penelitian bisa lebih mengerucut
ü Narasumber yang jeli dalam melakukan koreksi terhadap proposal penelitian.
ü  Ketersediaan sumberdaya organisasi terutama sarana dan prasarana
9
Membuat Naskah Siaran RRI dalam Bahasa Jawa*
ü Tersusunnya Naskah Siaran RRI mengenai “Adat Pernikahan Masyarakat Banyumas”
ü Nilai Dasar Akuntabilitas
tanggung jawab dengan pembuatan naskah siaran RRI yang selesai lebih awal agar bisa maksimal.
ü Nilai Dasar Nasionalisme 
 Cinta Tanah air dalam menanamkan kecintaan terhadap budaya indonesia, khususnya kebudayaan di wilayah kerja BPNB Yogyakarta.
ü Nilai Dasar Komitmen Mutu
Indikator Eefektivitas dalam aktualisasi kegiatan ditunjukkan dengan ketercapaian hasil .
ü Nilai Dasar Anti Korupsi
kemandirian, dalam membuat naskah secara pribadi dan melakukan transliterasi ke dalam bahasa Jawa.
ü Kemudahan pencarian naskah karya ilmiah di Perpustakaan BPNB Yogyakarta.
ü Dukungan mentor dan Coach
ü Koordinasi yang baik dengan Subbagian Dokumentasi dan Perpustakaan
ü Ketersediaan sumberdaya organisasi terutama sarana dan prasarana
10
Merevisi Naskah Jurnal Patrawidya**
ü Tersusunnya naskah Jurnal Patrawidya yang berjudul “Dari TSSB Hingga SDSB: Sejarah “Lotere legal” Sumbangan Berhadiah di DIY, 1970an hingga 1993”
ü Nilai Dasar Akuntabilitas
Tanggung jawab dalam  menghasilkan jurnal yang baik,
ü Nilai Dasar Nasionalisme
Cinta Tanah air dengan menggunakan bahsa indonesia yang baik dan benar.
ü Nilai Dasar Etika Publik
Kecermatan dalam meminimalisir kesalahan dan kekurangan dalam penulisan naskah Jurnal. 
ü Nilai Dasar Komitmen Mutu
 berorientasi mutu dalam menghasilkan karya akademik yang mengungkapkan hal hal   baru yang belum ada pada penelitian sebelumnya.
ü Nilai Dasar Anti Korupsi
Tanggung jawab dalam penggunaan sumberdaya yang ada di kantor, terutama penggunaan alat tulis serta  sumberdaya lainnya.
ü Kemudahan pencarian naskah karya ilmiah sebagai tambahan referensi dalam merevisi naskah Jurnal Patrawidya.
ü Dukungan mentor dan Coach
ü Koordinasi yang baik dengan redaksi Jurnal Patrawidya.
ü Think tank dengan Mitrabestari yang tepat pada waktunya.
ü Ketersediaan sumberdaya organisasi terutama sarana dan prasarana
Keterangan Dalam Tabel
(*) Kegiatan baru yang muncul pada saat aktualisasi dan di luar rancangan, berdasarkan perintah atasan.
(**) kegiatan baru yang muncul pada saat aktualisasi dan diluar rancangan, berdasarkan inisiatif sendiri atas persetujuan pimpinan.
    









IV. Strategi Pembimbingan
     Bimbingan dalam pelaksanaan kegiatan  dilakukan tidak secara intensif, hanya jika menemui kendala yang dianggap sulit untuk diatasi, sehingga proses pembelajaran dalam menghadapi masalah (learning organization) bisa maksimal. Selain itu melatih berfikir kreatif untuk bisa mencari solusi dari kendala yang dihadapi (problem solving) dengan prioritas pertimbangan terutama nilai dasar profesi PNS (ANEKA). Selama melaksanakan kegiatan, bimbingan yang paling intensif adalah mengenai kegiatan kesekretariatan Jurnal patrawidya. Bimbingan dilakukan dengan coach maupun mentor. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut.
A.  Pembimbingan dengan Coach
Pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi kegiatan nilai – nilai dasar profesi PNS ini dilaksanakan  dengan melalui  bimbingan dan arahan dari Ibu Novia Nurul Badi’ah, M.Pd.. Pada pelaksanaan aktualiasi di lapangan dilakukan bimbingan jarak jauh menggunakan beberapa media komunikasi. Adapun konsultasi dengan coach pada saat pelaksanaan aktualisasi antara lain sebagai berikut.

Tabel 4.1 Pelaksanaan bimbingan dengan Coach
Nama Peserta            : Indra Fibiona, S.S
Instansi                      : Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta
Tempat Aktualisasi    : Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta
No
Tanggal
Kegiatan
Output
Media komunikasi yang digunakan (telepon/ SMS/email/fax/dll.
1
19, 23, 28, 29, 30 Maret  2015 dan 2,5 April 2015
Membuat Invetarisasi Warisan Budaya Tak Benda wilayah Jawa Timur
Laporan inventarisasi
Dibuktikan dengan
1.Laporan hasil inventarisasi yang telah diacc atasan
2. Foto

Whatsapp, email
2
19, 23, 28, 29, 30 Maret  2015 dan 2,5 April 2015
Membuat inventarisasi dokumen karya akademik kebudayaan berupa Ritus 

Laporan Inventarisasi dokumen Kebudayaan Ritus

Dibuktikan dengan
1.Laporan hasil inventarisasi dokumen kebudayaan ritus yang telah diacc atasan
2. Foto.

Whatsapp, email
3
19, 23, 28, 29, 30 Maret  2015 dan 2,5 April 2015
Membuat draft metode penilaian terhadap peserta (dalam kepanitiaan lawatan sejarah dan kebudayaan di Sumenep, Madura)
Draft metode Penilaian Terhadap Peserta
Dibuktikan dengan
1. Surat Keputusan Kepala BPNB Yogyakarta
2.Draft metode penilaian terhadap peserta yang telah diacc atasan.
3. Foto.

Whatsapp, email
4
19, 23, 28, 29, 30 Maret  2015 dan 2,5 April 2015
Membuat proposal Jurnal Online untuk peningkatan mutu

Proposal Jurnal Online untuk peningkatan mutu
Dibuktikan dengan
1.Proposal Jurnal Online untuk peningkatan mutu yang telah diacc atasan
2. Foto


Whatsapp, email
5
19, 23, 28, 29, 30 Maret  2015 dan 2,5 April 2015
Membuat leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat Jawa”

Draft Jurnal Patrawidya

Dibuktikan dengan
1. Surat Keputusan
2. Foto Draft Jurnal
3. Inventarisasi surat masuk
4. Patrawidya yang telah diacc atasan

Whatsapp, email
6
19, 23, 28, 29, 30 Maret  2015 dan 2,5 April 2015
Membuat leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat Jawa”
Leaflet
“Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat Jawa”

Dibuktikan dengan
1. Leaflet yang telah diacc atasan
2. Foto


Whatsapp, email
7
19, 23, 28, 29, 30 Maret  2015 dan 2,5 April 2015
Pembuatan dan Publikasi Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”

Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”

Dibuktikan dengan
1.Leaflet yang telah diacc atasan
2. Foto

Whatsapp, email
8
19, 23, 28, 29, 30 Maret  2015 dan 2,5 April 2015
merevisi Proposal Penelitian “Lasem dalam prespektif Budaya dan Sejarah”

Proposal Penelitian “Lasem dalam prespektif Budaya dan Sejarah”

Dibuktikan dengan
1. Surat Tugas
2. Proposal Penelitian sebelum dan setelah revisi ( telah diacc atasan).
3. Foto
Whatsapp, email
9
19, 23, 28, 29, 30 Maret  2015 dan 2,5 April 2015
Membuat Naskah Siaran RRI dalam Bahasa Jawa
Naskah Siaran RRI

Dibuktikan dengan
1. Jadwal siaran RRI yang ditugaskan oleh atasan
2. Naskah siaran RRI yang telah diacc atasan.
3. Foto
Whatsapp, email
10
19, 23, 28, 29, 30 Maret  2015 dan 2,5 April 2015
Merevisi Naskah Jurnal Patrawidya
Naskah Jurnal Patrawidya berjudul “Dari TSSB hingga SDSB: Sejarah “Lotere Legal” Sumbangan Berhadiah Di DIY, 1970an Hingga 1993”

Dibuktikan dengan
1. Foto
2 . Naskah Jurnal yang telah diacc atasan
Whatsapp, email

B.     Pembimbingan dengan Mentor
        Pelaksaan aktualisasi di unit kerja tidak bisa terlepas dari peran mentor yaitu Ibu Christriaty Ariani, M.Hum. sebagai Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya. Beliau selalu memberikan koreksi dan masukan apabila terdapat kesalahan dalam pelaksanaan tugas. Namun pada seminar aktualisasi, ibu Christriaty Ariani, M.Hum tidak bisa hadir, dan tugas mentor didelegasikan kepada Bapak Drs. Sumardi, M.M. Adapun konsultasi dengan mentor dipaparkan pada Tabel 4.2 sebagai berikut.
Tabel 4.2 Jadwal bimbingan dengan Mentor
Nama Peserta             : Indra Fibiona, S.S.
Instansi                        : Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta
Tempat Aktualisasi      : Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta
No
Tanggal
Kegiatan
Output
Paraf Mentor
1

24 dan 27 Maret 2015
Membuat Invetarisasi Warisan Budaya Tak Benda wilayah Jawa Timur
Membuat inventarisasi dokumen karya akademik kebudayaan berupa Ritus 

Laporan inventarisasi

Dibuktikan dengan
1.Laporan hasil inventarisasi
2. Foto


2
24 dan 27 Maret 2015
Membuat inventarisasi dokumen karya akademik kebudayaan berupa Ritus 

Laporan Inventarisasi dokumen Kebudayaan Ritus

Dibuktikan dengan
1.Laporan hasil inventarisasi dokumen kebudayaan ritus.
2. Foto



3
24 dan 27 Maret 2015
Membuat draft metode penilaian terhadap peserta (dalam kepanitiaan lawatan sejarah dan kebudayaan di Sumenep, Madura)
Draft metode Penilaian Terhadap Peserta
Dibuktikan dengan
1. Surat Keputusan Kepala BPNB Yogyakarta
2. draft metode penilaian terhadap peserta
3. Foto.


4
25 dan 27 Maret 2015
Membuat proposal Jurnal Online untuk peningkatan mutu

Proposal Jurnal Online untuk peningkatan mutu

Dibuktikan dengan
1. Proposal Jurnal Online
2. Foto

5
26 dan 27 Maret 2015
Melaksanakan tugas kesekretariatan Jurnal Patrawidya


Jurnal Patrawidya
Dibuktikan dengan
1. Surat Keputusan
2. Foto Draft Jurnal
3. Inventarisasi surat masuk
4. Patrawidya yang telah diacc atasan


6
27 Maret 2015





Membuat leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat Jawa”
Leaflet
“Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat Jawa”
Dibuktikan dengan
1. Leaflet yang telah diacc atasan
2. Foto


7
27 Maret 2015
Pembuatan dan Publikasi Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”

Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”

Dibuktikan dengan
1. Leaflet
2. Foto


8
27 Maret 2015
merevisi Proposal Penelitian “Lasem dalam prespektif Budaya dan Sejarah”

Proposal Penelitian “Lasem dalam prespektif Budaya dan Sejarah”

Dibuktikan dengan
1. Surat Tugas
2.  Proposal Penelitian sebelum dan setelah revisi ( telah diacc atasan).
3. Foto

9
27 Maret 2015
Membuat Naskah Siaran RRI dalam Bahasa Jawa
Naskah Siaran RRI

Dibuktikan dengan
1. Jadwal siaran RRI yang ditugaskan oleh atasan
2. Naskah siaran RRI yang telah diacc atasan.
3. Foto

10
27 Maret 2015
Merevisi Naskah Jurnal Patrawidya
Naskah Jurnal Patrawidya

Dibuktikan dengan
1. Foto
2. Naskah Jurnal yang diacc atasan


V. Kendala Dan Strategi Mengatasinya
     Dalam setiap Implementasi suatu kegiatan, termasuk kegiatan  aktualisasi di tempat kerja, pasti  akan menemukan  kendala dan hambatan walaupun sifatnya itu tidak permanen. Kendala bisa datang dari dalam organisasi (kendala internal) dan kendala dari luar organisasi (kendala eksternal).  Untuk mengantisipasi kendala tersebut diperlukan strategi-strategi yang matang agar dapat mengurangi resiko kegagalan implementasi. Kendala yang dihadapi dan cara mengatasinya dijelaskan pada tabel 5.1 dan tabel 5.2.
Tabel 5.1 Kendala internal dan strategi penyelesaian
No
Kendala yang terjadi
Strategi mengatasi kendala
1
Ketersediaan sarana dan prasarana
Pada pelaksanaan kegiatan pembuatan leaflet,baik leaflet  membutuhkan peralatan berupa scanner, sedangkan di bagian dokumentasi, scanner tidak berfungsi dengan baik.
Menggunakan alternatif sarana dan prasarana milik pribadi untuk melakukan kegiatan
Membawa peralatan scanner milik pribadi, sehingga kendala teknis bisa diatasi 
2
Lingkungan kerja sedikit kurang mendukung dengan pelaksanaan aktualisasi yang telah disusun
Pelaksanaan aktualisasi nilai dasar pada masa off campus di BPNB Yogyakarta bersamaan dengan persiapan kegiatan penelitian BPNB, serta persiapan kegiatan lawatan sehingga koordinator peneliti, sangat sibuk, harus mencari waktu yang tepat untuk bisa diajak konsultasi serta bertukar pikiran terutama terkait dengan kegiatan revisi proposal penelitian dan kerjasama dalam penerbitan Jurnal Patrawidya
Melakukan pendekatan secara inkremental dan personal
Pendekatan inkremental dan personal yang intensif dilakukan dengan menghubungi koordinator secara intensif pada waktu luang dan bersama sama memikirkan solusi yang terbaik, diantaranya pada saat proses diskusi dilakukan via email, dan koordinasi redaksi Patrawidya dilakukan dengan lewat telepon secara bertahap.
3
Pemahaman mentor mengenai sistem baru prajabatan CPNS
Menjelaskan kepada mentor di instansi tentang sistem prajabatan yang baru

Tabel 5.2 Kendala eksternal dan strategi penyelesaian
No
Kendala yang terjadi
Strategi mengatasi kendala
1
Koordinasi dengan Mitrabestari yang sulit
Mitrabestari melaksanakan banyak kegiatan bimbingan thesis dan desertasi, sehingga tidak memiliki waktu luang dalam mengoreksi naskah Patrawidya
Mencoba secara intensif untuk melakukan komunikasi dan pendekatan personal
Bekerjasama dengan sekretariat patrawidya lainnya untuk melakukan pendekatan personal dengan Mitrabestari, agar sebisa mungkin bisa menyelesaikan koreksi naskah tepat waktu.

VI.        KESIMPULAN DAN SARAN
A.   Kesimpulan
Proses pembelajaran Nilai Dasar ANEKA yang terdapat dalam Diklat Prajabatan Golongan III diimplementasikan pada instansi masing-masing ditujukan untuk jangka panjang. Diharapkan dari kegiatan pembelajaran ini,  para abdi negara tidak melakukan tindakan yang melanggar norma dan perundang - undangan, melainkan mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan tulus sepenuh hati dan berorientasi mutu, sehingga indikator kepuasan publik terhadap aparatur sipil di negeri ini meningkat. Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar ANEKA tidak dilaksanakan juga bisa dilihat pada hasil capaian yang tidak tepat sasaran, kurang bermutu dan inefisiensi waktu. Indikator keberhasilan yang terlihat (tangible) dari pelaksanaan diklat ini antara lain perilaku peserta yang semakin baik, terbukti dari meningkatnya kedisiplinan peserta Diklat Prajabatan di Pusbangtendik, pelaksanaan tugas berorientasi pada kualitas hasil. Diharapkan attitude   seperti ini bisa terus terjaga dan diterapkan secara kontinyu dalam kinerja sehari hari, sehingga aparatur sipil di Indonesia akan semakin baik.
 Laporan Aktualisasi kegiatan ini sangat aplikatif terutama dalam memberikan semangat positif Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk dapat menyelaraskan pikiran, hati dan perilaku yang baik dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing, sehingga tercapai hasil yang maksimal. Melalui Kegiatan Aktualisasi ini diharapkan terjadi proses refleksi mendalam terhadap nilai profesi PNS itu sendiri, dan kelak dapat terus diaplikasikan untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari sebagai PNS. Selain itu, mampu meningkatkan integritas yang ada dalam diri sehingga mengubah cara pandang orang di lingkungannya terhadap paradigma PNS lama dan membentuk lingkungan yang positif, sehingga bisa meningkatkan performa organisasi publik. 
B.   Rekomendasi
Dari proses internalisasi nilai-nilai dasar profesi pns hingga aktualisasi nilai dasar yang telah dilakukan akhirnya bermuara pada evaluasi hasil kegiatan. Ada beberapa rekomendasi yang perlu diperhatikan agar pada waktu diklat prajabatan golongan III yang akan datang, kegiatan aktualisi nilai-nilai dasar bisa maksimal pada unit kerja masing masing peserta prajabatan. Rekomendasi tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Perlu adanya koordinasi lintas sektor intern kementerian pendidikan terkait dengan formasi Jabatan CPNS, sehingga ketidakselarasan antara SK CPNS dengan tugas pokok dan fungsi serta formasi bisa dihindari, mengingat CPNS sebagai motor dalam unit kerja agar organisasi bisa mencapai visi misi secara maksimal.
2.    Agar internalisasi nilai dasar profesi PNS pada peserta diklat prajabatan golongan III bisa terus tertanam dan tumbuh di dalam PNS kedepannya,  perlu adanya evaluasi berkala terhadap PNS, sehingga internalisasi bisa terus tertanam.








1. Para praktisi administrasi negara Indonesia menerjemahkan  “good governance” dengan beberapa  istilah, misalnya, penyelenggaraan pemerintahan yang amanah (Bintoro Tjokroamidjojo), tata-pemerintahan yang baik (UNDP), pengelolaan pemerintahan yang baik dan bertanggunjawab (LAN), dan ada juga yang mengartikan secara sempit sebagai pemerintahan yang bersih (clean government) (Efendi, 2005).
Daftar Pustaka
Dwiyanto, Agus, dkk. 2008. Reformasi Birokrasi Publik Di Indonesia. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. 
Dwiyanto, Agus, dkk. 2015. Modul Diklat Prajabatan Golongan III : ANEKA. Jakarta : LAN.
Efendy, Sofyan. 2005. “Membangun Good Governance”. Diakses melalui situs  http://sofian.staff.ugm.ac.id/artikel/membangun-good-governance.pdf, tanggal 7 Maret 2015, pukul 20.57 WIB.
Keban, Yeremias T. 2010. “Isu Pengembangan Kapasitas dalan Good Governance”. Dalam Pramusinto, Agus, Ambar Widyaningrum. 2010. Reformasi Aparatur Negara Ditinjau Kembali. Yogyakarta : Gava Media. 
Napitupulu, Diana Ria. 2010. KPK in Action. Jakarta : Niaga Swadaya.
www.bkn.go.id, diakses tanggal 7 Maret 2015, Pukul 21.34 WIB.
Peraturan Perundang – Undangan :
-       UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negeri.
-       Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara Republik Indonesia.
-       Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2012 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya.
-       Peraturan Menteri Pendidikan  Kebudayaan  Nomor 29 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas Balai Pelestarian Nilai Budaya.
-       Peraturan Kepala LAN Nomor 38 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Diklat Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III.

Komentar

Ayatun_nurjanah mengatakan…
Mas Indra Fibiona, postingnya bermanfaat banget khususnya buat cpns yang lagi nyusun laporan aktualisasi. Ijin buat make laporan mas sbg referensi ya masss,
makasih banyak *sungkem

Postingan populer dari blog ini

DARI TSSB HINGGA SDSB: SEJARAH “LOTERE LEGAL” SUMBANGAN BERHADIAH DI DIY, 1970AN HINGGA 1993

Indra Fibiona Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta Jl. Brigjen Katamso 139 Yogyakarta 55152 e-mail : indrafibiona@yahoo.com ABSTRAK Fenomena maraknya lotere baik legal maupun ilegal di tahun 1970an menjadi stigma bahwa judi merupakan Tradisi masyarakat jawa. Lotere memiliki ekses negatif terhadap perekonomian termasuk perekonomian masyarakat di DIY. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bertemakan sejarah sosial dengan metode penelitian snowball sampling dan triangulasi (kritik) dengan sumber primer mengenai peristiwa maraknya lotere pada waktu itu. Penelitian ini menjelaskan   tentang penyelenggaraan lotere TSSB hingga SDSB di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam kerangka historis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa   dana dari daerah banyak tersedot ke Jakarta untuk setiap kali pengundian lotere . Keberadaan KSOB dan TSSB juga menyulut protes masyarakat karena dampak negatif yang ditimbulkan. TSSB dan KSOB mengalami metamorfosis menjadi SDSB di ta

Good Governance: Asal Usul, Perkembangan Konsep dan Kritik

 written by:  Indra Fibiona & Bayu Putra Pendahuluan administrasi publik mengalami perkembangan paradigma secara dinamis. Diawali dengan Old Public Administration, di mana terjadi dikotomi locus dan fokus, dan masih kental orientasinya dengan government. OPA pada perkembangannya bergeser menjadi paradigma baru, yaitu   New Public   Manajemen, New Public Services hingga Good Governance (Keban, 2008). Good Governance diterjemahkan sebagai tata pemerintahan yang baik merupakan tema umum kajian yang populer, baik di pemerintahan, civil society maupun di dunia swasta. Kepopulerannya adalah akibat semakin kompleksnya permasalahan, seolah menegaskan tidak adanya iklim pemerintahan yang baik. Good Governance dipromosikan oleh World Bank untuk menciptakan tatanan pemerintahan yang sehat. Pemahaman pemerintah tentang good governance berbeda-beda, namun setidaknya sebagian besar dari mereka membayangkan bahwa dengan good governance mereka akan dapat memiliki kualitas pemerintahan y

Pengembangan Desa Wisata untuk Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Written by Indra Fibiona

Pendahuluan Desa Wisata merupakan suatu bentuk intergrasi antara atraksi akomodasi dan fasilitas pendukung yang tersaji dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku ( Nuryanti, 1993: 2-3) . Desa wisata juga dapat dimaknai sebagai s uatu kawasan pedesaan yang menawarkan keseluruhan suasana mencerminkan keaslian pedesaan baik dari kehidupan sosial ekonomi, sosial budaya, adat istiadat, keseharian, memiliki arsitektur bangunan dan struktur tata ruang desa yang khas, atau kegiatan perekonomian yang unik dan menarik serta mempunyai potensi untuk dikembangkannya berbagai komponen kepariwisataan.             Di dalam pengembangan suatu desa menjadi desa wisata, disamping identifikasi terhadap unsur unsur yang ada di desa, penentuan desa wisata juga harus diimbangi dengan pemahaman karakteristik serta tatanan budaya masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar dapat dimanfaatkan dalam pengembangan aspek perekonomian desa tersebut (dinas par